Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sebut Ukraina Hasut AS dan NATO Mulai Perang Dunia III Pakai Cara Ini

Pemerintah Rusia menuding Zelensky sengaja menghasut Amerika Serikat dan NATO untuk memulai perang dunia ke-3.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube The Independent
Pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Majelis Umum Tahunan PBB, Kamis (22/9/2022). Terbaru, Zelensky disebut berusaha menciptakan terjadinya perang dunia III dengan cara menghasut NATO agar menyerang Rusia lebih dulu. 

TRIBUNWOW.COM - Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin yakni Dmitry Peskov memberikan peringatan kepada Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara barat lainnya.

Peskov memperingatkan bahwa saat ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha memicu terjadinya perang dunia III.

Dikutip TribunWow dari rt, Peskov menyoroti statement kontroversial Zelensky di Institut Lowy Australia, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Buat Zelensky Geram, Rusia Culik Kepala Pembangkit Nuklir Ukraina, Diduga Demi Dapat Akses Rahasia

Saat itu Zelensky diketahui meminta NATO untuk melancarkan serangan lebih dulu ke Rusia untuk menghilangkan ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir.

"Hilangkan kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir," ujar Zelensky.

Menurut Zelensky seharusnya NATO bergerak lebih dulu, bukannya diam saat Putin mengeluarkan ancaman penggunaan senjata nuklir.

Menanggapi hal ini, Peskov menuding Zelensky berusaha memicu mulainya perang dunia III.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyebut Zelensky saat ini semakin labil karena menerima begitu banyak suplai senjata di tengah konflik Ukraina-Rusia.

Kini pmerintah Rusia meminta dunia internasional untuk memerhatikan pernyataan kontroversial Zelensky.

Sementara itu, AS dipastikan akan memberikan respons serius jika Presiden Rusia Vladimir Putin nekat menggunakan senjata nuklir dalam konflik di Ukraina.

Bahkan tak tertutup kemungkinan AS akan memimpin NATO melakukan serangan membasmi pasukan militer Rusia di Ukraina.

Dikutip TribunWow dari theguardian, prediksi reaksi AS ini disampaikan oleh eks bos badan intelijen AS alias CIA sekaligus purnawirawan jenderal bintang 4, yakni David Petraeus.

Baca juga: Rebut 4 Provinsi Ukraina, Putin Ajak Akhiri Invasi Rusia hingga Tuding Barat sebagai Penyembah Setan

Foto kiri: Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan memobilisasi sebagian penduduk Rusia untuk membantu tentara di medan perang Ukraina, Rabu (21/9/2022). Foto kanan: Rusia melakukan latihan nuklir dengan Rudal Yars antarbenua,  latihan nuklir ini berlokasi di sebuah hutan di Siberia barat.
Foto kiri: Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan memobilisasi sebagian penduduk Rusia untuk membantu tentara di medan perang Ukraina, Rabu (21/9/2022). Foto kanan: Rusia melakukan latihan nuklir dengan Rudal Yars antarbenua, latihan nuklir ini berlokasi di sebuah hutan di Siberia barat. (Kolase Tangkapan Layar Tribunnews.com dan Tangkapan Video The Guardian)

Petraeus mengakui belum berkomunikasi langsung dengan penasihat keamanan AS Jake Sullivan terkait respons AS terhadap skenario Rusia menggunakan senjata nuklir.

Namun Petraeus memastikan AS akan bereaksi keras jika Putin benar-benar nekat menggunakan senjata nuklir.

“Hanya untuk memberi Anda hipotesis, kami (AS) akan merespons dengan memimpin NATO mengalahkan setiap kekuatan konvensional Rusia yang dapat kami lihat dan identifikasi di medan perang di Ukraina dan juga di Krimea dan setiap kapal di Laut Hitam," ungkap Petraeus.

Petraeus menjelaskan, serangan Rusia ke Ukraina memang tidak akan bisa melibatkan langsung AS ke dalam perang karena Ukraina bukan lah anggota NATO.

Tetapi jika radiasi senjata nuklir Rusia menyebar hingga ke wilayah negara Anggota NATO maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai serangan Rusia ke negara NATO.

Petraeus melanjutkan, pada akhirnya konflik harus diselesaikan lewat jalur negosiasi.

5 Syarat Wajib untuk Perdamaian di Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membahas kemungkinan negaranya berdamai dengan Rusia.

Zelensky menyebut ada lima syarat untuk solusi damai antara Ukraina dan Rusia.

Dikutip TribunWow dari bbc, solusi ini disampaikan oleh Zelensky saat memberikan pidato di Majelis Umum Tahunan PBB, Kamis (22/9/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky resmi menandatangani pendaftaraan keanggotaan ke NATO setelah Rusia melakukan pencaplokan terhadap 4 provinsi Ukraina, Jumat (30/9/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky resmi menandatangani pendaftaraan keanggotaan ke NATO setelah Rusia melakukan pencaplokan terhadap 4 provinsi Ukraina, Jumat (30/9/2022). (YouTube Office of the President of Ukraine)

Baca juga: Rusia Disebut Takut Kalah, Penasihat Zelensky Soroti Siasat Putin Manipulasi Wilayah Ukraina

Zelensky menegaskan lima syarat ini adalah hal wajib yang tidak bisa dinegosiasikan lagi.

Lima syarat tersebut adalah:

1. Hukuman untuk agresor/penyerang (Rusia)

2. Perlindungan kehidupan

3. Pemulihan keamanan dan integritas teritorial

4. Jaminan keamanan

5. Kebulatan tekad

Terkait hukuman untuk penyerang, Zelensky mengusulkan digelar pengadilan khusus untuk menghukum Rusia atas invasi ke Ukraina.

Menurut Zelensky hukuman ini sebagai tanda bahwa Rusia menghargai perdamaian.

"Kami telah menyiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menggelar pengadilan tersebut," kata Zelensky.

Selanjutnya soal kebulatan tekad, Zelensky mengatakan tanpa adanya kebulatan tekad, empat syarat yang lain tidak akan berjalan.

Terkait netralitas, Zelensky menyebut hal tersebut tidak masuk dalam formulanya.

Seperti yang diketahui, Rusia dalam negosiasi damai meminta Ukraina netral tidak bergabung dengan blok manapun termasuk NATO.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaAmerika SerikatNATOPerang DuniaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyDmitry Peskov
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved