Breaking News:

Tragedi Arema Vs Persebaya

Kata Mahfud MD soal Simpang Siur Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan: Kalau Punya Data Kasih ke Saya

Menko Polhukam Mahfud MD buka suara terkait jumlah korban meninggal dunia di tragedi Kanjuruhan Malang.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Najwa Shihab
Menko Polhukam Mahfud MD dalam acara Mata Najwa, Kamis (6/10/2022). Mahfud MD buka suara soal jumlah korban tragedi di Kanjuruhan. 

TRIBUNWOW.COM - Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan terkait kepastian jumlah korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menjelaskan terkait perbedaan data jumlah korban tewas yang beredar di media.

Mahfud MD pun berpesan agar pihak-pihak yang memiliki data di luar informasi yang sudah dihimpun pemerintah untuk melakukan pelaporan.\

Baca juga: Saksikan Langsung Korban Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Para Pemain Arema FC Kena Mental

Sebagaimana diketahui, pemerintah merilis pengumuman resmi yang menyatakan korban tragedi Kanjuruhan berjumlah 131 jiwa.

Angka ini meningkat dari data sebelumnya yang menyatakan jumlah korban meninggal 125 jiwa.

Sementara, menurut kabar yang beredar, jumlah korban jiwa sebenarnya buntut kericuhan laga Arema FC versus Persebaya tersebut masih simpang siur.

"Kalau anda punya data, kasih ke saya. Ini kan yang ditemukan oleh pemerintah by name by address itu 131," terang Mahfud MD dikutip kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (6/10/2022).

"Kalau anda ada data di luar itu kasihkan ke saya."

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO
Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Baca juga: Disambut Tepuk Tangan Aremania, Mahfud MD Sindir PSSI soal Tragedi Kanjuruhan

Diketahui, sejumlah pihak menuding pemerintah menutupi data asli jumlah korban jiwa.

Namun, Mahfud MD mengatakan pihak-pihak yang melakukan klaim tersebut tidak bisa memberikan data valid dan hanya menyebut jumlah.

Padahal pemerintah sudah mengumpulkan informasi lengkap dari para korban meninggal termasuk nama dan alamat tempat tinggalnya.

"Karena banyak sekali tapi cuma nyebut jumlah, enggak pernah nyebut nama dan alamat," ujar Mahfud MD.

"Sedangkan pemerintah ini sudah punya nama dan alamatnya."

"Siapa yang merasa punya lagi nama lain, sampaikan kita tunggu."

Mahfud MD menerangkan bahwa pemerintah tak menutup pintu bagi mereka yang memiliki data korban belum tercatat.

Justru pemerintah menganjurkan agar seluruh pihak membantu dengan melaporkan korban jiwa di luar jumlah 131 tersebut.

"Karena ada 140, 219, kita catat semua. Tapi mari kita tunggu, pemerintah sudah mengumumkan 131 orang, apa masih ada lagi, gitu," tutur Mahfud MD.

"Kan semula 125 lalu ditemukan 131. Yang enam itu meninggal oleh keluarganya enggak dibawa ke rumah sakit, langsung dibawa pulang langsung dikuburkan. Nah, itu ketemu, lapor."

"Kalau ada lagi, gampang saja, kita sudah menetapkan standar penanganan untuk itu. Pastilah ini akan diungkap."

Baca juga: 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Direktur PT LIB hingga Polisi yang Komando Tembak Gas Air Mata

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 58.48:

Gas Air Mata Berperan Besar Sebabkan Tragedi

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menuturkan kondisi memprihatinkan jasad korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dilansir TribunWow.com, banyak dari korban jiwa yang total berjumlah 131 orang tersebut memperlihatkan gejala serupa.

Diduga, gejala tersebut disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan polisi di malam pertandingan Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Sambil Teteskan Air Mata, Presiden Arema FC Sambangi dan Peluk Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan

Choirul Anam membeberkan bahwa banyak diantara korban tewas dengan wajah membiru.

Selain itu, didapati juga mulut-mulut mengeluarkan busa serta mata yang begitu merah diduga karena kekurangan oksigen dan akibat paparan gas air mata.

"Kondisi jenazahnya sendiri secara fisik, ada beberapa yang sangat-sangat memprihatinkan, ini menunjukkan kurang lebih yang menjadi potensi penyebab kematian," terang Choirul Anam dikutip KOMPASTV, Kamis (6/10/2022).

"Yang pertama kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen, karena juga gas air mata."

"Jadi muka biru, ada yang matanya merah, (mulut) keluar juga busa."

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam buka suara soal temuan dalam insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam buka suara soal temuan dalam insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Soroti Tragedi Kanjuruhan, New York Times Sebut Polisi Indonesia Kurang Terlatih Kendalikan Massa

Fakta tersebut diperoleh Choirul Anam dari penuturan keluarga, rekan-rekan suporter Aremania, maupun para relawan.

Keterangan para pihak itu pun saling berkesuaian di mana tiga ciri-ciri yang disebutkan terlihat dari jenazah masing-masing korban.

Selain itu, juga ditemukan sejumlah luka patah diduga akibat terhimpit sesama penonton atau terjatuh saat panik.

"Banyak kok yang wajahnya biru, terus keluar busa, mata merah dan sebagainya," ucap Choirul Anam.

"Termasuk kondisi luka, kondisi luka ini macam-macam, ada yang kaki patah, ada yang rahang patah, ada yang memar dan lain sebagainya."

Menurut Choirul Anam, penggunaan gas air mata sangat berpengaruh hingga menyebabkan gejala iritasi berat pada penglihatan korban.

Bahkan, ia sempat bertemu dengan seorang korban selamat yang baru bisa melihat setelah dua hari akibat efek gas air mata.

"Senin itu baru bisa melihat, sebelum-sebelumnya enggak bisa melihat, matanya sakit kalau dibuka, dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih," bebernya.(TribunWow.com/Via)

Baca Berita Terkait Liga 1 Lainnya 

Tags:
Mahfud MDStadion KanjuruhanAremaniaMata NajwaMalang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved