Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intelijen AS Sebut Ukraina Terlibat Serangan Bom Mobil yang Tewaskan Putri Pendukung Putin

Badan intelijen di Amerika Serikat meyakini pemerintah Ukraina terlibat dalam serangan bom mobil yang menewaskan tokoh Rusia Darya Dugina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Telegram akun RBC
Potret jurnalis Darya Dugina, putri filsuf Rusia Alexander Dugin yang dipajang pada pemakamannya, Selasa (23/8/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Badan intelijen di Amerika Serikat meyakini pemerintah Ukraina terlibat dalam serangan bom mobil yang menewaskan tokoh Rusia Darya Dugina.

Dilansir TribunWow.com, insiden yang mengorbankan putri seorang nasionalis Rusia terkemuka itu terjadi dekat Moskow pada bulan Agustus lalu.

Diduga, bom tersebut salah sasaran di mana sang ayah, Alexander Dugin seharusnya menjadi target utama.

Pasalnya, Alexander diketahui merupakan rekan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin yang kerap dimintai pendapat.

Baca juga: Berhasil Rebut Lyman dari Rusia, Tentara Ukraina Sebut Pasukan Putin Seperti Tak Niat Bertahan

Menurut sebuah laporan di New York Times, informasi dugaan keterlibatan Ukraina tersebut dibagikan di kalangan internal pemerintah AS pekan lalu.

Namun, para pejabat AS itu tidak mengungkapkan elemen pemerintah Ukraina mana yang bertanggung jawab atas misi tersebut.

Termasuk data mengenai siapa yang melakukan serangan itu, atau apakah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyetujuinya.

Mereka hanya diberi pengarahan tentang tindakan Ukraina, untuk membahas informasi rahasia dan masalah diplomasi sensitif.

Sebagai informasi, Dugina merupakan seorang komentator berusia 29 tahun yang bekerja di saluran TV nasionalis Rusia.

Ia tewas ketika sebuah bom meledak di mobilnya pada bulan Agustus, dalam serangan yang dituduhkan Rusia dilakukan oleh badan rahasia Ukraina.

Pemerintah Ukraina membantah terlibat pada saat itu, dan ketika ditanya tentang bocornya informasi intelijen AS, penasihat Zelensky, Mykhailo Podolyak mengulangi penolakan tersebut.

"Sekali lagi, saya akan menggarisbawahi bahwa pembunuhan apa pun selama masa perang di beberapa negara atau negara lain harus membawa semacam makna praktis," kata Podolyak dikutip the Al Jazeera, Kamis (6/10/2022),

"Itu harus memenuhi beberapa tujuan tertentu, taktis atau strategis. Seseorang seperti Dugina bukanlah target taktis atau strategis untuk Ukraina."

Penampakan agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vork yang bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jurnalis Rusia bernama Darya Dugina di Moskow, Sabtu (20/8/2022).
Penampakan wanita Ukraina bernama Natalya Vork yang diduga bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jurnalis Rusia bernama Darya Dugina di Moskow, Sabtu (20/8/2022). (rt.com)

Baca juga: Jawab Ancaman Nuklir Rusia, Warga Ukraina Agendakan Pesta Seks Massal Lewat Telegram

Para pejabat AS juga mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka tidak memiliki gambaran lengkap tentang pusat-pusat kekuatan di pemerintah Ukraina, termasuk militer, dinas keamanan, dan kantor Zelensky.

Ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa bagian dari pemerintah Ukraina mungkin tidak mengetahui plot tersebut.

AS tidak mengambil bagian dalam serangan itu, tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang hal itu dan telah menperingatkan pejabat Ukraina.

Pihak AS mengaku akan menentang pembunuhan itu jika sudah mengetahui rencana tersebut sebelumnya.

Ayah Dugina, Alexander Dugin, adalah seorang ultranasionalis terkemuka dan pendukung setia perang Rusia di Ukraina, dan beberapa orang percaya bahwa dia adalah target yang dimaksud.

Media Rusia mengatakan Dugin bertukar mobil dengan putrinya sesaat sebelum ledakan, yang menghancurkan Toyota Land Cruiser saat dia mengemudi melalui pinggiran Moskow.

Dugina juga merupakan pendukung utama invasi Ukraina, yang dikenal sebagai 'operasi militer khusus' di Rusia.

Rusia belum melakukan pembalasan khusus atas pembunuhan itu, tetapi AS khawatir bahwa serangan semacam itu dapat memprovokasi Moskow untuk melakukan serangannya sendiri terhadap pejabat senior Ukraina.

Badan intelijen Rusia, FSB, mengatakan seorang wanita Ukraina, yang memasuki Rusia pada Juli dan menyewa apartemen tempat Dugina tinggal, berada di balik pengeboman itu.

Dia melarikan diri dari Rusia setelah serangan itu, menurut agensi tersebut.

Baca juga: Rusia Tangkap Warga AS, Tuding Tendang Polisi saat Ketegangan 2 Negara Memanas akibat Perang Ukraina

Agen Sabotase Ukraina Bantu Rencana Pembunuhan Jurnalis Rusia

Pemerintah Rusia mengumumkan telah berhasil mengidentifikasi adanya keterlibatan pelaku lain dalam kasus pembunuhan jurnalis Rusia di Moskow bernama Darya Dugina.

Awalnya diketahui hanya ada satu orang yang menyusun rencana pembunuhan Dugina yakni Natalya Vovk.

Dikutip TribunWow dari RT, kini terungkap Vovk ternyata bekerja sama dengan pria asal Ukraina di Rusia bernama Bogdan Tsiganenko.

Bogdan Tsiganenko, pelaku kedua dalam kasus pembunuhan jurnalis asal Rusia bernama Darya Dugina yang tewas akibat mobilnya dipasangi bom tempel.
Bogdan Tsiganenko, pelaku kedua dalam kasus pembunuhan jurnalis asal Rusia bernama Darya Dugina yang tewas akibat mobilnya dipasangi bom tempel. (rt.com)

Baca juga: Potensi Kebocoran Radiasi Nuklir Makin Kritis akibat Diserang Rusia, Ukraina Bagikan Tablet Yodium

Tsiganenko memiliki peran untuk membantu Vovk memeroleh paspor palsu hingga merakit bom yang digunakan untuk membunuh Dugina.

Pria berusia 42 tahun ini masuk ke Rusia dari Estonia pada akhir Juni 2022, kemudian pergi dari Rusia sehari sebelum insiden bom terjadi pada 20 Agustus 2022.

Badan Intelijen Rusia menjelaskan bahwa Tsiganenko merakit bom di dalam sebuah garasi yang ia sewa.

Intelijen Rusia mengkategorikan kedua pelaku sebagai bagian dari agen grup teroris sabotase asal Ukraina.

Bukti berupa rekaman kamera dan foto Tsiganenko telah dirilis oleh Badan Intelijen Rusia.

Tsiganenko tertangkap kamera bertemu Vovk di dalam sebuah mobil.

Sebelumnya diberitakan, seorang jurnalis di Rusia bernama Darya Dugina tewas dibunuh oleh agen rahasia asal Ukraina yang menyusup masuk ke Moskow.

Baca juga: Sosok Darya Dugina, Putri Sekutu Dekat Presiden Rusia Putin yang Tewas dalam Serangan Bom Mobil

Seusai membunuh Darya Dugina pada Sabtu (20/8/2022), sang agen rahasia yang bernama Natalya Vovk kabur ke Estonia pada Minggu (21/8/2022) atau sehari seusai kejadian.

Dikutip TribunWow dari rt, Darya Dugina tewas akibat mobil yang ia kendarai telah ditanam bom oleh Vovk yang diledakkan menggunakan alat peledak jarak jauh.

Berdasarkan hasil investigasi badan intelijen Rusia alias FSB, Vovk telah menyusup masuk ke Rusia sejak 23 Juli 2022.

Vovk masuk ke Rusia bersama anak gadisnya untuk mengurangi kecurigaan pihak berwenang.

Selama di Rusia, Vovk diketahui berkali-kali mengganti plat nomor mobil kendaraannya.

Saat tiba di Rusia pada Juli 2022 silam, Vovk menggunakan plat nomor dari Republik Rakyat Donetsk demi mengurangi kecurigaan aparat.

Kemudian setelah tiba di Moskow, Vovk mengganti plat nomornya menjadi plat asal Kazakhstan yang merupakan negara sahabat Rusia.

Setelah membunuh Darya Dugina, Vovk kabur ke Estonia menggunakan plat nomor Ukraina.

Sejumlah kamera CCTV menangkap penampakan mobil Mini Cooper yang dikendarai Vovk di beberapa tempat.

Wajah Vovk juga sempat terekam kamera di apartemen tempatnya tinggal.

Pada April lalu, identitas asli Vovk sebenarnya sempat tersebar di Internet.

Dalam data yang tersebar, Vovk diketahui merupakan bagian dari resimen neo-Nazi Azov.

Di dalam data tersebut tertulis nama lengkap Vovk adalah Natalya Shaban.

Terkait insiden pembunuhan ini, pemerintah Ukraina menegaskan tidak terlibat.

Baca juga: Khawatirkan Bencana Nuklir, Putin Akhirnya Beri Izin IAEA Periksa PLTN Ukraina yang Diduduki Rusia

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Rusia menyebut Ukraina bertanggung jawab atas tewasnya seorang jurnalis di Moskow bernama Darya Dugina.

Menurut keterangan badan intelijen Rusia alias FSB, agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vovk telah masuk menyusup ke Rusia sejak 23 Juli 2022 lalu dan tinggal di dekat kediaman Darya Dugina.

Dikutip TribunWow dari rt, Natalya Vovk diketahui telah menempelkan bom di mobil yang dikendarai oleh Darya Dugina lalu meledakkannya menggunakan alat peledak jarak jauh yang menyebabkan Darya Dugina tewas.

FSB menjelaskan, Vovk adalah warga negara Ukraina kelahiran tahun 1979.

Saat pindah ke Rusia pada Juli 2022 lalu, Vovk datang bersama anak perempuannya yang masih remaja.

Kala itu Vovk langsung menyewa apartemen yang sama dengan tempat tinggal Dugina.

Pada hari tewasnya Dugina yakni Sabtu (20/8/2022), Vovk menghadiri sebuah acara festival yang diadakan di sebuah daerah di Moskow.

Dugina saat itu juga sempat menghadiri acara tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi, ditemukan sebuah bom telah dipasang di mobil Toyota Land Cruiser Prado milik Dugina.

Bom di mobil tersebut meledak ketika Dugina sedang berkendara di jalan tol seusai menghadiri acara festival.

Seusai tewasnya Dugina, Vovk bersama anaknya kabur ke Estonia pada Minggu (21/8/2022).

Pada Senin (22/8/2022), pemerintah Rusia merilis sejumlah video menampilkan sosok Vovk.

Video ini diambil di tempat Vovk tinggal hingga saat Vovk baru saja tiba di Rusia.

Sebagai informasi, Darya Dugina adalah seorang wartawan yang mendukung pemerintah Rusia melakukan operasi militer di Ukraina.

Selain dikenal sebagai sosok yang vokal mendukung pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, Dugina juga berstatus sebagai anak perempuan dari seorang politisi sekaligus penulis anti-barat bernama Aleksandr Dugin.

Bom yang dipasang oleh Vovk diduga sebenarnya ditujukan untuk membunuh Aleksandr Dugin.

Diam-diam menyusup masuk ke Rusia, agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vovk menggunakan beragam cara untuk menyamar supaya tak dicurigai aparat berwenang.
Diam-diam menyusup masuk ke Rusia, agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vovk menggunakan beragam cara untuk menyamar supaya tak dicurigai aparat berwenang. (rt.com)

(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Amerika SerikatRusiaVladimir PutinUkrainaVolodymyr ZelenskyKonflik Rusia Vs Ukraina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved