Breaking News:

Tragedi Arema vs Persebaya

Diminta Pertanggungjawaban Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule Ogah Mundur: Salam Buat Netizen

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule memberi tanggapan terkait desakan out (keluar) yang kini ia terima.

Kolase Instagram @ mochamadiriawan84 dan Surya Malang/Purwanto
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule (kiri) dan Kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam (kanan). Diminta Pertanggungjawaban Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule Ogah Mundur: Salam Buat Netizen 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule memberi tanggapan terkait desakan out (keluar) yang kini ia terima.

Dilansir oleh TribunWow.com, Iwan Bule didesak mundur seusai tragedi laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Diketahui, setidaknya ada 131 pendukung Arema FC, Aremania dikabarkan meninggal dunia seusai menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Menurut keterangan dari Polda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, kejadian bermula ketika suporter Arema FC, Aremania memasuki lapangan seusai laga rampung.

Baca juga: Persebaya Surabaya dan Bonek Siap Akhiri Rivalitas Abadi dengan Arema FC, Bakal Tempuh Langkah Ini

Aremania memasuki lapangan guna menanyakan penyebab kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya kepada para pemain dan ofisial Singo Edan.

Akan tetapi, kondisi semakin ricuh dan polisi terpaksa menembakkan gas air mata guna mengamankan massa.

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata."

"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico dikutip TribunWow.com dari Surya.com, Minggu (2/10/2022).

Baca juga: Ikut Berduka, Wonderkid Persib Bandung Beri Dukungan untuk Gian Zola dan Para Pemain Arema FC

Suasana salah satu tribun di stadion Kanjuruhan yang penuh gas air mata usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Media asing Nytimes menyoroti kontroversi tembakan gas air mata yang dilontarkan pihak kepolisian ke arah penonton.
Suasana salah satu tribun di stadion Kanjuruhan yang penuh gas air mata usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). (istimewa via TribunJatim.com)

Warganet beranggapan, Iwan Bule adalah satu di antara sosok yang turut bertanggung jawab atas tewasnya ratusan orang seusai menyaksakan laga bertajuk Derby Super Jatim itu.

Menyadari banyaknya desakan out yang ia terima, Iwan Bule memberi tanggapan enteng.

Iwan Bule menilai, mundur atau angkat kaki bukanlah sebagai bentuk pertanggung jawaban.

Iwan Bule lantas memberi contoh, kehadiran dirinya di Malang, Jawa Timur adalah sebagai bentuk satu di antara tanggung jawabnya.

Ia berjanji akan berada di Malang sampai kasus tragedi Kanjuruhan terusut tuntas.

Baca juga: Sosok Oknum TNI Tendang Kungfu saat Tragedi Arema FC Vs Persebaya, Minta Maaf ke Orangtua Korb

"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang)," kata Mochamad Iriawan, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com via BolaSport.com, Rabu (5/10/2022).

"Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)."

"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja."

"Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya, (saya berada) di Malang sampai selesai."

Sambil tetawa, Iwan Bule mengirimkan salam ke pada Netizen yang memintanya mundur.

"Salam buat netizen ya (sambil tertawa)," ucap Iwan Bule.

Sanksi dari Komdis PSSI untuk Arema FC

Komisi Disiplin PSSI memberikan hukuman pada Arema FC terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Senin (1/10/2022).

Tragedi tersebut terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.

Baca juga: Mahfud MD Soroti Jam Tanding Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Ada Jaringan-jaringan Bisnis

Bermula dari pendukung Arema FC, Aremania yang kecewa dan turun ke lapangan setelah laga.

Pihak berwajib langsung melakukan tindakan dengan membubarkan Aremania yang berada di lapangan dengan melontarkan gas air mata.

Aremania yang panik langsung berbondong-bondong keluar dari stadion.

Di situlah korban mulai berjatuhan ketika Aremania berdesak-desakan keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Sebanyak 125 korban meninggal dunia dalam tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (4/10/2022), Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing membeberkan hukuman yang harus diterima Arema FC.

Mulai dari denda uang hingga hukuman berupa larangan-larangan harus dilakukan oleh Arema FC.

Baca juga: Michael Essien Beri Ucapan Duka Tragedi Arema FC Vs Persebaya, Pendukung Persib Bandung Balas Begini

"Dari hasil sidang kami kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari markas Malang. Jaraknya harus 250 km dari lokasi," ucap Erwin Tobing.

"Kedua, klub Arema FC dikenakan sanksi denda Rp 250 juta. Ketiga, pengulangan pelanggaran di atas akan mendapatkan hukuman lebih berat kepada klub dan badan pelaksananya," tambahnya.

Berikut poin-poin hukuman Arema FC:

1. Arema FC dilarang menggelar pertandingan sebagai tuan rumah dengan penonton hingga Liga 1 2022/2023 berakhir.

2. Arema FC hanya diperbolehkan menggelar pertandingan berjarak lebih dari 250 km dari markas.

3. Arema FC membayar denda Rp 250 juta.

4. Panpel Arema FC dilarang berkecimpung di sepak bola Indonesia seumur hidup.

(TribunWow.com/Krisna/Khis)

Berita terkait

Sebagian artikel ini telah diolah dari Surya.com dengan judul Penyebab Kerusuhan Pasca Laga Arema FC Vs Persebaya sampai 127 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan dan Mochamad Iriawan: Datang ke Malang adalah Bentuk Pertanggungjawaban Saya sebagai Ketum PSSI

Tags:
Liga 1 2022Arema FCPersebaya SurabayaTragedi KanjuruhanMochamad Iriawan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved