Pilpres 2024
Dibebaskan Surya Paloh Pilih Cawapres, Anies Baswedan Buka Suara soal Sosok Pendampingnya di 2024
Gubernur DKI Jakarta menjawab soal siapa calon wakil presiden yang akan ia pilih untuk maju bersamanya di pemilu 2024 nanti.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) telah memberikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan wewenang penuh bebas memilih calon wakil presiden pendampingnya di 2024 nanti.
Seperti yang diketahui, per Senin (3/10/2022), NasDem telah mengusung Anies sebagai calon presiden (capres) jagoan mereka di 2024.
Dikutip TribunWow, Anies menjawab soal sosok cawapres saat menjalani wawancara eksklusif di YouTube metrotvnews, 4 Oktober 2022.
Baca juga: Kebut Pengumuman Anies Jadi Capres 2024 dari NasDem, Surya Paloh Jawab Alasannya Sederhana
Terkait sosok cawapres, Anies mengaku belum memiliki bayangan apapun.
"Saya juga baru mendapatkan deklarasi tadi pagi, jadi kita masih perlu waktu," kata Anies.
Anies sendiri menegaskan dirinya masih akan fokus menghabiskan masa jabatannya sebagai Gubernur Ibu Kota hingga 16 Oktober mendatang.
"Bahkan saya sampaikan, saya mau fokus Jakarta dulu sampai tuntas," kata Anies.
Kendati demkian, Anies mengingatkan bahwa memilih pendamping yang cocok penting untuk berjalannya pemerintahan dengan baik.
"Bila tidak sesuai, tidak cocok, maka muncul permasalahan," kata Anies.
Anies sendiri menyatakan tidak ada kriteria khusus untuk cawapresnya nanti.
"Jangan buru-buru," ujarnya.
Dikutip TribunWow dari YouTube Tribunnews, di sisi lain, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh telah tegas menyatakan tidak akan memilih siapa cawapres yang akan mendampingi Anies.
Surya Paloh menyatakan NasDem memberikan otoritas penuh kepada Anies untuk memilih pendampingnya sendiri.
"Bagaimana kita tiba-tiba mau pilih wakil presiden yang tiba-tiba enggak cocok sama diri dia (Anies)," ujar Surya Paloh.
"Itu belum apa-apa sudah cari penyakit namanya."
Baca juga: Diusung Jadi Capres 2024 NasDem, Anies Sempat Jadi Bahan Obrolan Jokowi dan Surya Paloh

Menurut Surya Paloh yang menjadi prioritas adalah solidaritas, kekompakan dan harmoni.
"Ketika kita yakin memilih calon presiden kita, kita harus yakin juga beri kesempatan dia," ujar Surya Paloh.
"Pilih wakil yang paling bagus untuk kamu, untuk bangsa ini," tegasnya.
Pengumuman Anies sebagai capres NasDem dilaksanakan jauh lebih cepat dari wacana awal yang disebut akan diumumkan pada 10 November 2022 mendatang.
Dikutip TribunWow dari YouTube Tribunnews, dalam konferensi pers, Ketum NasDem Surya Paloh menyatakan tidak ada alasan khusus mengapa pengumuman Anies sebagai capres dari NasDem dikebut begitu cepat.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Ada Prediksi Pemilu 2 Putaran jika Ganjar, Anies dan Prabowo Maju Bersama
"Sederhana," ujar Surya Paloh.
Surya Paloh menjelaskan, dirinya merasa hari Senin ini adalah hari yang baik.
Ia juga menyampaikan, di dalam internal Partai NasDem tidak memerlukan banyak birokrasi untuk mengambil keputusan.
Surya Paloh juga menegaskan tidak ada kaitannya antara pengumuman Anies sebagai capres dengan gerak-gerik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mana kita tahu, karena yang saya tahu tidak ada kaitannya," kata Surya Paloh.
"Semua berjalan masing-masing," jelas Surya Paloh.

Terkait koalisi, nantinya Surya Paloh akan mempertimbangkan beberapa hal dari para parpol yang akan membentuk koalisi dengannya.
Sebelumnya diberitakan, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih terus merajai hasil survei.
Dilansir TribunWow.com, ketiganya saling susul-menyusul sama kuat di sejumlah survei yang digelar lembaga-lembaga.
Karenanya, muncul spekulasi akan diadakannya pemilu putaran kedua lantaran tiga tokoh tersebut sama-sama kuat.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Jika Gubernur Jateng Tak Dicalonkan PDIP, Relawan akan Pindah ke Prabowo
Sebagaimana diketahui, Ganjar masuk dalam peringkat satu calon capres versi hasil survei oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Dalam simulasi pemilihan 14 nama, Ganjar Pranowo menduduki peringkat tertinggi dengan suara 25,9 persen.
Setelah Ganjar, Prabowo menyusul dengan suara 19,2 persen, kemudian Anies 18,1 persen dan Ridwan Kamil 16,2 persen.
Ketika dilakukan simulasi 3 nama, Ganjar masih berada di puncak dengan elektabilitas 33,3 persen, disusul Prabowo 27,5 persen dan Anies 25,7 persen.
"Kalau kita asumsikan tiga ini maju dengan kompetisi yang ketat, itu tidak ada calon yang dominan," kata Arya Fernandes, kepala departemen politik dan perubahan sosila CSIS, dikutip kanal YouTube tvOneNews, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Survei Membuktikan Ganjar Makin Populer Jadi Capres 2024 saat Dikucilkan PDIP
Dalam simulasi pemilu yang digelar lembaganya, Arya menilai jika Ganjar, Anies, dan Prabowo maju bebarengan bersaing sebagai presiden, maka akan diadakan pemilu putaran kedua.
Hal ini sesuai dengan titah konstitusi di mana capres dengan suara mencapai 50 persen akan keluar sebagai Presiden.
"Jadi tidak ada calon yang mendapat suara di atas 50 persen. Sehingga secara konstitusi, ketika tidak ada calon yang mendapat 50 persen, tentu proses akan dilaksanakan dalam putaran kedua."(TribunWow.com/Anung/Via)