Tragedi Arema FC Vs Persebaya
Aksi Heroik Aremania Selamatkan Aremanita Dalam Tragedi Arema FC Vs Persebaya hingga Meregang Nyawa
Aksi heroik dilakukan oleh satu di antara korban jiwa, Hutriadi saat selamatkan Aremanita yang terjebak di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Aksi heroik dilakukan oleh satu di antara Aremania saat membantu menyelamatkan Aremanita hingga meregang nyawa di insiden tersebut, Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dilansir TribunWow.com, sosok Aremania yang melakukan aksi heroik menyelamatkan Aremania hingga meregang nyawa adalah mendiang Hutriadi Hermanto (37).
Aksi heroik yang dilakukan mendiang Hutriadi Hermanto dijelaskan langsung oleh sang adik, Kurnia Sandi.
Baca juga: Carlos Fortes Dibuat Haru oleh Snex-Panser seusai Berikan Aksi Dukungan untuk Arema dan Aremania
Kurnia Sandi menjelaskan kronologi dari awal sang kakak memutuskan untuk menonton pertandingan Arema FC kontra Persebaya.
Ia menjelaskan, mendiang Hutriadi mendapatkan tiket dari tetangganya.
Kurnia menambahkan jika sang kakak memang suka menonton pertandingan bola.
Bahkan saat itu, mendiang Hutriadi memutuskan untuk tetap menyaksikan pertandingan meski rekan-rekan yang biasa turut serta dengannya tak turut menonton pertandingan tersebut.
"Kakak saya memang suka nonton bola. Sebenarnya teman-teman kakak saya banyak yang tidak nonton kemarin. Tapi kakak saya dapat tiket dari tetangga," kata dia dikutip TribunWow.com dari SuryaMalang.com.
Pada awalnya, Kurnia Sandi tak mengetahui secara langsung jika sang kakak turut menjadi korban pada insiden ricuh di laga Arema FC kontra Persebaya.

Baca juga: Melihat Suporter Arema FC Meninggal Dalam Pelukan Pemainnya, Javier Roca: Saya Hancur Secara Mental
Ia baru mengetahui setelah satu di antara rekan kakaknya, Bachtiar menelponnya pada pukul 23.00 WIB.
Bachtiar menanyakan keberadaan mendiang Hutriadi sudah sampai dirumah atau belum.
Selang satu jam seusai telfon dari Bachtiar, Tiwus vokalis D'kross memberikan kabar terkait keberadaan sang kakak tepatnya di pukul 00.10 WIB.
Ternyata, mendiang Hutriadi sudah tiada dan dibawa ke RS Wava Husada.
"Mas Tiwus menangis di RS Wava. Saya tidak bertanya lagi. Saya lihat sudah banyak mayat di ruangan dekat IGD," terangnya.
Mengetahui sang kakak yang berada di RS Wava Husada, Kurnia Sandi langsung berinisiatif untuk mendatanginya.
Air mata saat itu tak terelakan melihat Hutriadi sudah tak bernyawa.
Akan tetapi, dari belakang, Kurnia Sandi ditenangkan oleh seorang perempuan yang tak ia kenal sebelumnya.
Perempuan itu meminta Kurnia Sandi istigfar melihat kondisi sang kakak yang sudah meninggal.
Tak lama, perempuan itu menjelaskan terkait kronologi yang menimpa Hutriadi.
Perempuan yang ditengarai Aremanita itu mengaku jika sempat ditolong oleh mendiang Hutriadi.
Bahkan, ia mengaku, jika tidak ditolong oleh korban, mungkin nyawanya kini tak terselamatkan.
"Kakak saya mengangkat perempuan itu," jelas Kurnia Sandi.
Setelah berhasil mendorong Aremanita tersebut, mendiang Hutriadi kembali masuk ke dalam stadion.
Hingga pada akhirnya, keputusan menyelamatkan Aremanita itu berujung pada Hutriadi yang harus meregang nyawa dalam insiden kerusuhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Jenazah kakak saya pulang ke rumah pada pukul 02.10 WIB," imbuhnya.
Kurnia Sandy berharap pihak Arema FC harus bertanggung jawab atas insiden nahas ini.
"Arema FC harus tangung jawab karena ada yang meninggal. Kenapa pakai gas air mata? Apa tidak memikirkan hatinya? Banyak anak-anak yang nonton juga," imbuhnya.

(TribunWow.com/Adi Manggala S)