Tragedi Arema Vs Persebaya
VIDEO Pelanggaran pada Tragedi Arema FC vs Persebaya, dari Jumlah Tiket hingga Gas Air Mata
Deretan pelanggaran kerusuhan seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya lantaran penembakan gas air mata.
Editor: Lailatun Niqmah
Akmal juga menyoroti panitia pelaksana yang seakan tidak menggubris surat edaran dari kepolisian agar tidak mencetak tiket berlebih.
Akmal mengungkapkan tiket yang dijual oleh panitia pelaksana disebut berjumlah 45 ribu tiket.
Padahal, kata Akmal, kepolisian telah mengimbau agar tiket yang dijual sejumlah 25 ribu orang.
“Yang diizinkan 25 ribu tiket tapi kemudian yang dijual 45 ribu tiket. Itu secara nyata telah melanggar aturan,” ujarnya.
Baca juga: VIDEO Liga 1 2022 Dihentikan Sementara Imbas Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan
Di sisi lain, Akmal menilai PT LIB tidak mengantisipasi bahwa pertandingan Arema FC vs Persebaya adalah derby Jawa Timur yang dipastikan akan penuh gengsi.
“Yang kedua tim punya rivalitas yang sangat tinggi. Arema misalnya, bagi mereka kalah dari tim mana saja, itu boleh tapi asal jangan dari Persebaya. Pertandingan kemarin (Arema) kalah dari Persebaya di kandang sendiri,” tuturnya.
Akan Jadi Perhatian FIFA karena Indonesia Jadi Tuan Rumah Pildun U-20
Akmal pun melihat kerusuhan ini pun akan menjadi perhatian FIFA lantaran Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2023.
Menurutnya, jika pemerintah dan PSSI tidak segera melakukan evaluasi maka kemungkinan besar FIFA akan mengeliminasi Indonesia sebagai tuan rumah.
“Bukan mustahil FIFA menyikapi dengan keputusan mengeliminasi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 di tahun 2023,” katanya.
Hal tersebut, kata Akmal, diperkuat dengan kerusuhan terjadi di lapangan pertandingan dan deretan regulasi yang dilanggar terkait pengamanan.
“Kejadian terjadi di lapangan dan saat masih dalam situasi pertandingan. Artinya pihak pansel tidak siap dalam mengantisipasi kasus ini.”
“Pihak PSSI juga khilaf tidak mensosialisasikan aturan-aturan pertandingan sepakbola,” paparnya.
Diketahui, kerusuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya mengakibatkan 127 orang tewas hingga berita ini diturunkan.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan kerusuhan terjadi lantaran suporter Arema FC kecewa karena rekor kandang Singo Edan melawan Persebaya harus ternodai.