Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Ayah Brigadir J Tetap Sopan meskipun Rombongan Brigjen Hendra Datangi Rumah secara Membabi Buta

Ibu Brigadir J menceritakan bagaimana momen rombongan Brigjen Hendra mendatangi rumahnya untuk menceritakan kronologi tewasnya Yosua.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase YouTube Kompastv dan Istimewa via Tribunnews.com
Foto kiri: Ibu dari Brigadir J yakni Rosti Simanjuntak menceritakan saat rumahnya didatangi oleh rombongan Brigjen Hendra. Foto kanan: Brigjen Hendra Kurniawan dan sang istri, Seali Syah. 

TRIBUNWOW.COM - Rosti Simanjuntak selaku ibu dari Brigadir J masih mengingat jelas kejadian pada 11 Juli 2022.

Seusai menyelesaikan prosesi pemakaman Brigadir J, Rosti Simanjuntak mengaku didatangi oleh rombongan eks Karopaminal Divisi Propam Polri, Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Dikutip TribunWow dari Kompastv, Kamis (29/9/2022), Rosti Simanjuntak menceritakan bagaimana Brigjen Hendra Kurniawan datang secara membabi buta tanpa permisi dan izin.

Baca juga: Saat Ngobrol Lewat Telepon, Vera Akui Sempat Tanya Apakah Brigadir J Memukul PC Gara-gara Ini

Rosti menjelaskan, kejadian kala itu terjadi pada malam hari.

Saat rombongan Brigjen Hendra datang, Rosti mengaku sedang istirahat dan mengganti pakaiannya.

"Mereka sudah masuk gerombolan ke rumah, tidak ada permisi, tidak ada kata salam," kata Rosti.

"Tidak ada sopan santun mereka masuk ke rumah."

"Mereka langsung menutup gorden, pintu," ujarnya.

Rosti menceritakan, saudara-saudaranya yang pada saat itu sedang ada di rumah sontak histeris.

"Mereka kayak membentuk pagar betis, mereka menutupi, jangan ada yang pegang HP, alat komunikasi tidak boleh dipegang," papar Rosti.

Ayah Brigadir J yakni Samuel Hutabarat lalu menanyakan apa maksud kedatangan rombongan Brigjen Hendra.

Brigjen Hendra lalu menjelaskan ingin menyampaikan kronologi tewasnya Brigadir J.

Rosti bercerita, meskipun Brigjen Hendra dan rombongannya bersifat kasar dan tidak sopan, Samuel tetap memperlakukan mereka dengan baik bahkan diambilkan kursi untuk duduk.

"Mereka tidak mau membuka sepatu pada saat itu," kata Rosti.

Baca juga: Terisak Ungkap Rahasia Brigadir J, Vera Simanjuntak Tirukan Ucapan Kekasih: Dada Aku Sesak

Foto kanan: Suasana rumah duka Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak di Jakarta. Rumah Brigadir J masih dijaga aparat kepolisian setelah jasadnya dimakamkan. Foto kiri: Beredar video saat Karo Paminal Mabes Polri nonaktif Brigjen Pol Hendra Kurniawan datang ke rumah Brigadir Yosua alias Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Jambi.
Foto kanan: Suasana rumah duka Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak di Jakarta. Rumah Brigadir J masih dijaga aparat kepolisian setelah jasadnya dimakamkan. Foto kiri: Beredar video saat Karo Paminal Mabes Polri nonaktif Brigjen Pol Hendra Kurniawan datang ke rumah Brigadir Yosua alias Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Jambi. (Kolase TribunJambi.com/ Aryo Tondang dan Istimewa via TribunJambi.com)

Dikutip TribunWow.com dari TribunJambi.com, sebelumnya sempat beredar sebuah video menampilkan momen saat Brigjen Hendra beserta rombongannya mendatangi rumah duka.

Dalam video itu tampak ada sekira tujuh anggota polisi berjaga di pintu ruangan.

Terekam para polisi yang berada di rumah duka tidak mencopot sepatu mereka saat masuk ke kediaman orangtua Brigadir J.

Karpet yang digunakan sebagai alas duduk oleh para penghuni rumah tampak jelas terinjak oleh para anggota polisi yang mengenakan sepatu.

Terdengar juga suara ibu-ibu memprotes kehadiran Brigjen Hendra beserta rombongannya.

Diketahui polisi yang datang tidak hanya ada di dalam ruangan tapi juga ada yang berjaga di luar rumah.

"Gak kek gitu juga caranya kalau masuk ke rumah orang," ucap perempuan di dalam video.

Sebagai informasi, kehadiran Brigjen Hendra saat itu untuk memberikan penjelasan kepada keluarga terkait penyebab tewasnya Brigadir J.

Menurut penjelasan TribunJambi.com sudah menjadi tradisi masyarakat bahwa orang yang mau bertamu harus izin terlebih dahulu kepada tuan rumah lalu melepas alas kaki.

Bantah Intimidasi Keluarga Brigadir J

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, sebelumnya, pengakuan keluarga Brigadir J dibantah oleh pihak kepolisian.

Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja menjelaskan, polisi yang datang ke kediaman keluarga Brigadir J tidak sampai 50 personil polisi.

"Karena rumah kecil, yang dari Mabes itu sekitar 10-15 orang, yang masuk dan berbicara dengan keluarga hanya sebagian," kata Yuyan melalui pesan singkat, Rabu (13/7/2022).

Suasana rumah duka Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak di Jakarta. Rumah Brigadir J masih dijaga aparat kepolisian setelah jasadnya dimakamkan.
Suasana rumah duka Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak di Jakarta. Rumah Brigadir J masih dijaga aparat kepolisian setelah jasadnya dimakamkan. (TribunJambi.com/ Aryo Tondang)

Baca juga: Putri Candrawathi Didesak untuk Ditahan, Kuasa Hukum Brigadir J Sebut Alasan Kemanusiaan Tak Relevan

Yuyan menjelaskan, pihak kepolisian dari Jambi juga datang ke kediaman keluarga Brigadir J dan pintu rumah saat itu dalam kondisi terbuka.

Namun Yuyan tak memungkiri pada saat itu memang ada kehebohan ketika polisi datang.

"Maklum, baru datang kan suka heboh," jelas Yuyan.

Yuyan mengatakan, sampai saat ini juga masih ada anggota polisi yang berjaga di kediaman Brigadir J.

"Karena mereka bagian dari keluarga besar Polri. Kita tetap komunikasi, jika mereka ada kebutuhan, maka kami akan bantu," katanya.

"Intinya tidak ada niatan kami untuk mengintimidasi keluarga. Karena mereka masih keluarga besar Polri juga," pungkas Yuyan. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Brigadir JNofriansyah Yosua HutabaratFerdy SamboPolriHendra KurniawanRosti SimanjuntakSamuel Hutabarat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved