Konflik Rusia Vs Ukraina
Apa yang Terjadi jika Vladimir Putin Nekat Mengebom Ukraina dengan Nuklir Rusia? Ini Kata Para Ahli
Sejumlah ahli memberikan spekulasi mengenai potensi yang terjadi jika Rusia gunakan bom nuklir di Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Hanya menggunakan satu tidak akan cukup," kata Cancian.
Moskow malah dapat mengirim pesan yang kuat dan menghindari korban yang signifikan dengan meledakkan bom nuklir di atas air, atau meledakkannya di atas Ukraina untuk menghasilkan pulsa elektromagnetik yang akan melumpuhkan peralatan elektronik.
Putin juga dapat memilih untuk menyerang pangkalan militer Ukraina, atau menghantam pusat kota dan menimbulkan korban massal dan mungkin membunuh kepemimpinan politik negara itu.
"Skenario seperti itu kemungkinan akan dirancang untuk memecah aliansi NATO (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara) dan konsensus global melawan Putin," beber Jon Wolfsthal, mantan pakar kebijakan nuklir Gedung Putih.
"Tidak jelas apakah itu akan berhasil, dan bisa dengan mudah dilihat sebagai keputusasaan," katanya.
Para ahli mengatakan Barat tidak akan memiliki pilihan selain menanggapi serangan nuklir Rusia, dan bahwa tanggapan harus datang dari NATO sebagai sebuah kelompok, bukan hanya dari AS.
Menurut Matthew Kroenig dari Dewan Atlantik, ancaman pembalasan akan menunjukkan tekad dan mengingatkan Moskow akan bahaya tindakannya.
"Itu mungkin juga memprovokasi pembalasan nuklir Rusia, meningkatkan risiko pertukaran nuklir yang lebih besar dan bencana kemanusiaan lebih lanjut, "ujar Kroenig.
Risiko lain adalah bahwa beberapa anggota NATO mungkin menolak menanggapi penggunaan nuklir itu, sesuai tujuan Putin untuk melemahkan aliansi.
Baca juga: Khawatir Rusia dan AS akan Perang, Dubes Putin: Konfrontasi Langsung Antar-Kekuatan Nuklir Terbesar
Efek Paparan Radioaktif pada Manusia
Dikutip TribunWow.com dari atomicarchive.com, Jumat (4/3/2022) radiasi nuklir tersebut bisa menyebabkan berbagai macam dampak pada manusia tergantung dosis paparannya.
Radiasi ringan saja, dalam dosis 5-20 rem, bisa menyebabkan kerusakan DNA pada kromosom sel manusia.
Pada dosis 20-100 rem, bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih, sementara pada 100-200 rem, bisa menyebabkan sakit sedang seperti mutah, diare, dan melemahnya imunitas.
Paparan radiasi pada dosis 200 - 400 rem bisa menyebabkan penyakit serius seperti pendarahan, kerusakan sumsum dan usus hingga kematian pada 10-35 persen populasi yang terkontaminasi.
Sedangkan paparan radiasi di atas 400 rem bisa menyebabkan kematian pada manusia hanya dalam beberapa hari.