Kabar Tokoh
Tak Sengaja Ketemu Ahok di Hotel, Anies Ngaku Tidak Bahas Jakarta saat Ngobrol: Saling Cerita
Gubernur Jakarta Anies ternyata sempat secara tidak sengaja bertemu dengan mantan rivalnya di Pilgub DKI yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Dulu sempat menjadi rival dalam pemilihan gubernur (pilgub) di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara tak sengaja bertemu dengan Komisaris Utama Pertamina sekaligus eks Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Keduanya bertemu di sebuah hotel di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Minggu (18/9/2022).
Dikutip TribunWow dari Kompas, pada saat itu Anies sedang bertugas menjadi saksi pernikahan anak Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Nasdem Sugeng Prawoto.
Baca juga: VIDEO Anies Baswedan Nyatakan Mantap Jadi Capres 2024 meski Belum Ada Parpol yang Mengusung
Di saat yang sama, Ahok kebetulan sedang ada acara di hotel tersebut.
"Kemarin saya tugas menjadi saksi nikah, lalu di hotel situ kebetulan sedang ada Pak Basuki. Beliau sedang ada pertemuan dengan tamu. Jadi, beliau acara sendiri," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/8/2022).
Anies mengaku sempat mengobrol dengan Ahok saat keduanya bertemu.
Namun ia menegaskan hanya mengobrol santai dengan Ahok, tidak membahas soal permasalahan di Jakarta.
"Terus kami ngobrol di situ. Tanya kabar keluarga, saling cerita, gitu aja. Rileks," ungkap Anies.
Sementara itu, Anies diketahui telah menyatakan kesediaannnya bertarung sebagai calon presiden (capres) di 2024 jika ada partai yang mengusungnya.
Anies sendiri merupakan satu dari tiga tokoh nasional yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai Capres 2024.
Dikutip TribunWow dari Kompas, namun Partai Demokrat sempat menyebut ada sosok misterius yang berusaha menghambat upaya Anies menjadi Capres 2024.
Baca juga: Berita Anies Baswedan: Perhitungkan Anies Jadi Capres 2024, Demokrat Ungkit Lawan Pemerintah Jokowi
Tudingan ini awalnya disuarakan oleh Wakil Ketua Umum Demokrat Benny K Harman selepas Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat Tahun 2022 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2022).
"Saya hanya dengar. Ada genderuwo, genderuwo ini kan suara yang tak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki Anies jadi capres. Ada invisible hand, ingin menjegal," kata Benny.
Benny tidak merinci siapa sosok genderuwo yang ia maksud.
Demokrat sendiri telah mempertimbangkan untuk mengusung Anies sebagai Capres 2024.
Terkait isu invisible hand atau sosok misterius ini, Anies mengaku tidak tahu apa-apa.
"Oh enggak tahu saya. Saya enggak mau komentar dulu," kata Anies di JS Luansa Hotel, Jakarta, Sabtu (17/9/2022).
Sebelumnya, nama Anies disebut akan diperhitungkan oleh Demokrat sebagai kandidat capres.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, informasi ini disampaikan oleh Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
"Ini banyak aspirasi kami dengar, apalagi ada masyarakat menyampaikan mengenai Anies beredar di mana-mana dan hasil survei sangat-sangat baik dan aspirasi cukup kuat, ini tentu salah satu masukan juga," kata Herzaky kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022).
Demokrat diketahui juga memasukkan nama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri sebagai kandidat capres yang akan diusung oleh Demokrat.
Menurut Herzaky, tokoh-tokoh tersebut adalah sosok yang menjadi lawan dari pemerintahan saat ini yakni pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Kan sosok perubahan, sosok antitesis dari pemerintahan kan Mas AHY, Mas Anies, ada Pak Syaikhu kan gitu, ada Pak Salim Segaf, itu kan tokoh perubahan diluar dari pemerintah,” kata Herzaky.
Herzaky mengatakan, dalam rapimnas nanti akan ditampung aspirasi dari kader-kader Demokrat di seluruh Indonesia.
"Dan belum ada rapat pembahasan mengenai ini. Jadi penting Rapimnas besok, karena disitu karena kami akan menanyakan masukan-masukan dari pusat, daerah, provinsi kabupaten/kota," ujarnya.
Selain membahas soal sosok capres, Demokrat juga akan membahas terkait koalisi parpol.
Demokrat Bantah Bela Anies demi AHY di 2024
Sebelumnya diberitakan, pernyataan seorang kader Partai Demokrat kini tengah menjadi sorotan seusai menuding adanya upaya dari pihak tertentu yang ingin menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tak maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief yang juga menyebut Pilpres 2024 tidak akan adil jika dicampuri oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dikutip TribunWow dari Tribunews, pernyataan Andi Arief turut diamini oleh Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Jadi Sosok Capres 2024 Paling Dipercaya Publik karena Loyal ke Jokowi
Kamhar mengungkit bagaimana adanya gerakan dari relawan Jokowi yang ia sebut memiliki pengaruh sama atau lebih dari partai politik.
"Jelas juga terbaca jika arah politik relawan menjalankan dua skenario," kata Kamhar.
Skenario pertama yang dimaksud Kamhar adalah pelanggengan kekuasaan.
Lalu skenario kedua menurut penjelasan Kamhar adalah menyiapkan pengganti jika skenario pertamanya gagal dan mendapat penolakan yang kuat dari rakyat.
"Untuk skenario kedua ini jelas terbaca publik bukan mengarah ke Mas Anies, malah sebaliknya Mas Anies lah yang dianggap sebagai ganjalan," kata Kamhar.
Kamhar turut membantah komentar dari pengamat politik Adi Prayitno.
Adi Prayitno sempat menyebut aksi Demokrat menyuarakan isu penjegalan Anies adalah hal yang berlebihan.
Menurut Adi Prayitno, niat asli Demokrat adalah menyandingkan Anies dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di tahun 2024 nanti.
Kamhar tegas membantah tanggapan Adi Prayitno.
Kamhar mengambil contoh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi belum tentu menjadi rebutan partai politik.
"Faktanya yang disebutnya tertinggi pun, katakanlah Mas Ganjar juga tidak menjadi rebutan partai-partai. Malah sebagai anggota partai, partai tempat bernaungnya pun sampai saat ini belum memberikan sinyal dukungan," kata Kamhar.
Kamhar meminta Jokowi belajar kepada mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menurut Kamhar tidak mencampuri urusan pilpres.
"Hemat saya, ini yang menjadi substansi kritik Bang Andi Arief, agar Pak Jokowi bersikap dan berdiri sebagai negarawan," jelasnya.
"Bukan mengintervensi (Pilpres) atau mempersiapkan jagonya," kata Kamhar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah satu dari beberapa tokoh nasional yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon presiden (capres) 2024.
Saat ini sudah ada tiga partai politik (parpol) yang mempertimbangkan mengusung Anies dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Dikutip TribunWow dari Kompas, ketiga partai tersebut memiliki alasannya tersendiri dalam mengusung Anies.
PKS Lihat Kriteria Anies
Satu dari tiga partai yang akan mengusung Anies adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Informasi ini disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
"Nama capres sendiri masih terus kita kaji, masih kita dalami. Kita lihat kriteria-kriteria, Insya Allah Pak Anies salah satu orang yang dikaji," kata Jazuli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Ungkit Elektabilitas, Pengamat Duga PDIP Masih akan Prioritaskan Puan di 2024
Namun Jazuli menegaskan bahwa Anies bukan lah satu-satunya tokoh yang dipertimbangkan oleh PKS.
PKS juga tidak menjawab apakah Anies kandidat kuat capres dari PKS.
"Kuat tidak kuat itu nanti, begitu diumumkan, dia lah yang paling kuat," ujar Jazuli. (TribunWow.com/Anung/Via)