Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kuburan Massal di Ukraina Diduga Bukti Kejahatan Perang Rusia, Jubir Putin Membantah, Ungkit Bucha

Pemerintah Ukraina meyakini keberadaan kuburan massal di Izyum adalah bukti nyata kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan militer Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube BBC News
Penampakan ratusan makam misterius di Izyum, wilayah Ukraina yang sempat dikuasai oleh Rusia. Tempat ini diyakini merupakan bukti kuat kejahatan perang yang dilakukan Rusia. Terbaru, Rusia menyebut kuburan massal di Izyum adalah skenario Ukraina sama seperti Bucha. 

TRIBUNWOW.COM - Total ada 450 mayat yang ditemukan terkubur di kuburan atau pemakaman massal di Kota Izyum, Kharkiv, Ukraina yang sempat dikuasai oleh pasukan militer Rusia.

Pemerintah Ukraina meyakini kuburan massal tersebut adalah bukti dari kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia.

Dikutip TribunWow dari rt, juru bicara Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov membantah adanya kejahatan perang di Kharkiv, tepatnya di Izyum.

Baca juga: Putin Beri Ancaman Serius Buntut Serangan Ukraina, Joe Biden Khawatir Rusia Gunakan Nuklir

Bantahan ini disampaikan Peskov pada Senin (19/9/2022).

"Ini skenario yang sama seperti di Bucha. Semuanya berjalan sesuai dengan satu skenario," ujar Peskov.

"Ini adalah sebuah kebohongan," sambungnya.

Peskov juga berjanji pemerintah Rusia akan menyampaikan kebenaran dari viral kuburan massal tersebut.

Dikutip TribunWow dari bbc, ditemukan sejumlah fakta mengerikan seputar kondisi mayat yang dikubur di makam misterius itu.

Diketahui di ratusan makam misterius tersebut, sebagian besar kuburan hanya ditandai menggunakan angka tanpa adanya keterangan lain.

Pembongkaran makam telah dilakukan oleh otoritas di Ukraina mulai Jumat (16/9/2022).

Dalam pembongkaran makam, ditemukan jasad warga sipil dalam kondisi lehernya terjerat tali yang diyakini merupakan bekas penyiksaan.

Jaksa regional Kharkiv, Olexander Ilyenkov meyakini telah terjadi kejahatan perang di Izyum.

Ukraina menemukan sekitar 450 kuburan di wilayah Izyum yang diduga merupakan korban penyiksaan pasukan Rusia, Jumat (16/9/2022).
Ukraina menemukan sekitar 450 kuburan di wilayah Izyum yang diduga merupakan korban penyiksaan pasukan Rusia, Jumat (16/9/2022). (AFP)

Baca juga: Putin Kembali Lolos Upaya Pembunuhan, Mobil Presiden Rusia Meledak saat Memanasnya Konflik Ukraina

Ilyenkov menjelaskan, sebagian besar jasad yang ada di sana tewas karena serangan pasukan Rusia, mulai gara-gara penyiksaan hingga serangan udara dan artileri.

Aparat berwenang bahkan sempat menemukan sebuah makam yang berisi 20 jasad tentara dengan kondisi tangan mereka terikat.

Izyum adalah satu dari beberapa kota di Ukraina yang menjadi target pertama pasukan militer Rusia.

Kota ini sempat difungsikan oleh Rusia sebagai basis suplai pasukan yang berada di timur Ukraina.

Andriy Yermak selaku Kepala Kantor Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut memviralkan foto ratusan makam misterius ini lewat akun Twitter-nya @AndriyYermak.

Dalam cuitannya itu, Yermak menyebut Rusia sebagai negara pembunuh dan teroris.

Andriy Yermak selaku Kepala Kantor Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut memviralkan foto ratusan makam misterius di Kota Izyum lewat akun Twitter-nya @AndriyYermak.
Andriy Yermak selaku Kepala Kantor Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut memviralkan foto ratusan makam misterius di Kota Izyum lewat akun Twitter-nya @AndriyYermak. (Twitter/@AndriyYermak)

Rusia Sebut Pembantaian Bucha Settingan Ukraina

Sebelumnya Rusia sempat dikecam dan diprotes oleh banyak pihak gara-gara insiden pembantaian warga sipil di Bucha.

Pemerintah Ukraina belum lama ini merilis foto dan video berisi mayat-mayat manusia ditemukan di jalan hingga halaman rumah di Kota Bucha bersama dengan narasi para jasad itu adalah korban pembantaian tentara Rusia.

Menanggapi insiden ini, pemerintah Rusia telah tegas membantah pihaknya tak pernah melakukan pembunuhan warga sipil di Bucha.

Baca juga: 5 Bukti Rusia Pelaku Pembantaian di Bucha, Warga Melihat, Foto Satelit hingga Video Kamar Penyiksaan

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Rusia menduga ada tujuan tersembunyi dari dirilisnya foto dan video mayat-mayat manusia di Bucha.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan, foto dan video yang beredar adalah palsu.

Rusia mencurigai foto dan video tersebut disebar untuk menganggu proses negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.

Kemudian foto dan video itu juga dicurigai akan dijadikan alasan atau justifikasi untuk memberikan sanksi terhadap Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, pemerintah Rusia sempa menyoroti sejumlah kejanggalan dalam insiden ini.

Tentara Ukraina menemukan jasad sukarelawan prajurit Ukraina di Bucha dalam kondisi mengenaskan.
Tentara Ukraina menemukan jasad sukarelawan prajurit Ukraina di Bucha dalam kondisi mengenaskan. (Alex Kent for The Sun)

Pemerintah Rusia menuding pembantaian di Bucha justru dirancang oleh pemerintah Ukraina dan diamplifikasi oleh media-media barat.

Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, pasukan militer Rusia telah menarik tentara mereka dari Bucha pada 30 Maret 2022.

Kemudian jasad-jasad manusia yang diklaim sebagai warga sipil baru muncul empat hari sesudah tentara Rusia mundur.

Seperti yang diketahui, informasi ditemukannya jasad-jasad manusia di Bucha pertama kali diumumkan oleh badan intelijen Ukraina.

"Seluruh foto dan video yang dipublikasikan oleh rezim Ukraina, berusaha menunjukkan kejahatan yang dilakukan oleh tentara Rusia di Bucha, Kiev, hanyalah bentuk provokasi," jelas Kemenhan Rusia.

Kondisi mengerikan di Kota Bucha, Ukraina. Tampak jasad warga sipil dibiarkan dalam kondisi berserakan terbuka di jalan raya.
Kondisi mengerikan di Kota Bucha, Ukraina. Tampak jasad warga sipil dibiarkan dalam kondisi berserakan terbuka di jalan raya. (AFP)

Kemenhan Rusia juga mengungkit pernyataan Walikota Bucha Anatoly Fedoruk yang sempat menjelaskan bahwa per 31 Maret 2022 kemarin sudah tidak ada pasukan militer Rusia di Bucha.

Keanehan selanjutnya yang disoroti oleh Kemenhan Rusia adalah kondisi fisik para mayat.

Menurut keterangan dari Kemenhan Rusia, para mayat tersebut masih mengeluarkan darah segar dari luka, belum kaku, hingga belum menunjukkan tanda-tanda pembusukkan.

Kemenhan Rusia menegaskan insiden tersebut merupakan sebuah provokasi yang dirancang oleh rezim Kiev yang kemudian dikonsumsi mentah-mentah oleh media-media barat.

Bukti Rekayasa oleh Ukraina

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov membantah tudingan soal kejahatan perang yang dilakukan pasukannya di Bucha, Ukraina.

Tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin itu menuding Ukraina telah melakukan rekayasa untuk menarik simpati dunia.

Ia mengimbau agar para pemimpin dunia tak serta merta mempercayai klaim tersebut, seraya mengaku memiliki bukti pemalsuan foto dan video.

Dilansir TribunWow.com dari Russia Today, Senin (4/5/2022), Peskov menyatakan tudingan Ukraina bahwa pasukan Rusia terlibat dalam kejahatan perang di kota Bucha dekat Kiev itu tidak benar.

Ia menyarankan klaim tersebut perlu diselidiki dengan benar dan tidak dianggap remeh oleh para pemimpin dunia.

"Informasi yang diberikan oleh pihak Ukraina harus ditanggapi dengan skeptisisme yang serius,” kata Peskov.

Gambar satelit yang diambil pada Sabtu (19/3/2022), menunjukkan mayat-mayat di Kota Bucha telah dibiarkan selama berminggu-minggu saat Rusia menduduki kota di Ukraina tersebut.
Gambar satelit yang diambil pada Sabtu (19/3/2022), menunjukkan mayat-mayat di Kota Bucha telah dibiarkan selama berminggu-minggu saat Rusia menduduki kota di Ukraina tersebut. (Capture Video Daily Mail)

Baca juga: Minta Dibunuh seusai Suaminya Dieksekusi, Wanita di Bucha Justru Dipermainkan Tentara Rusia

Dia menyatakan spesialis militer Rusia menemukan bukti manipulasi video dan bentuk lain dari rekayasa media tentang Bucha.

"Fakta dan timeline juga berbicara menentang kebenaran klaim," tambahnya.

Peskov mengatakan Moskow ingin membahas tuduhan Bucha pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, tetapi dihalangi oleh Inggris, yang saat ini memimpin badan keamanan internasional.

"Tidak dapat disangkal situasinya sangat serius. Kami menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk tidak terburu-buru menyatakan tuduhan palsu dan mendapatkan informasi dari berbagai sumber, serta setidaknya mendengarkan argumen kami," pungkas Peskov. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
UkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKonflik Rusia Vs UkrainaBuchaKharkivDmitry Peskov
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved