Konflik Rusia Vs Ukraina
Kuburan Massal di Ukraina Diduga Bukti Kejahatan Perang Rusia, Jubir Putin Membantah, Ungkit Bucha
Pemerintah Ukraina meyakini keberadaan kuburan massal di Izyum adalah bukti nyata kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan militer Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kota ini sempat difungsikan oleh Rusia sebagai basis suplai pasukan yang berada di timur Ukraina.
Andriy Yermak selaku Kepala Kantor Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut memviralkan foto ratusan makam misterius ini lewat akun Twitter-nya @AndriyYermak.
Dalam cuitannya itu, Yermak menyebut Rusia sebagai negara pembunuh dan teroris.

Rusia Sebut Pembantaian Bucha Settingan Ukraina
Sebelumnya Rusia sempat dikecam dan diprotes oleh banyak pihak gara-gara insiden pembantaian warga sipil di Bucha.
Pemerintah Ukraina belum lama ini merilis foto dan video berisi mayat-mayat manusia ditemukan di jalan hingga halaman rumah di Kota Bucha bersama dengan narasi para jasad itu adalah korban pembantaian tentara Rusia.
Menanggapi insiden ini, pemerintah Rusia telah tegas membantah pihaknya tak pernah melakukan pembunuhan warga sipil di Bucha.
Baca juga: 5 Bukti Rusia Pelaku Pembantaian di Bucha, Warga Melihat, Foto Satelit hingga Video Kamar Penyiksaan
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Rusia menduga ada tujuan tersembunyi dari dirilisnya foto dan video mayat-mayat manusia di Bucha.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan, foto dan video yang beredar adalah palsu.
Rusia mencurigai foto dan video tersebut disebar untuk menganggu proses negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.
Kemudian foto dan video itu juga dicurigai akan dijadikan alasan atau justifikasi untuk memberikan sanksi terhadap Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, pemerintah Rusia sempa menyoroti sejumlah kejanggalan dalam insiden ini.

Pemerintah Rusia menuding pembantaian di Bucha justru dirancang oleh pemerintah Ukraina dan diamplifikasi oleh media-media barat.
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, pasukan militer Rusia telah menarik tentara mereka dari Bucha pada 30 Maret 2022.
Kemudian jasad-jasad manusia yang diklaim sebagai warga sipil baru muncul empat hari sesudah tentara Rusia mundur.