Konflik Rusia Vs Ukraina
Kepala Polisi Ukraina Jadi Korban Ledakan Bom setelah Membelot ke Rusia, FSB Diduga Terlibat
Sebuah ledakan diduga berasal dari bom mobil dikabarkan menewaskan mantan kepala polisi Ukraina di Melitopol.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Denis Stefankov menjaga hukum dengan tertib dan sehat!"
Dugaan upaya pembunuhan terjadi di tengah lonjakan pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pejabat pemimpin Rusia dalam beberapa minggu terakhir.
Baru-baru ini, empat pejabat tinggi di Ukraina tewas dalam ledakan pada minggu lalu.
Lyudmila Boyko yang mengorganisir referendum palsu untuk bergabung dengan Rusia tewas bersama suaminya, Oleg Boyko, (46) yang juga seorang pejabat senior lokal.
Pejabat tinggi pro-Rusia lainnya di wilayah Ukraina yang diduduki tewas dalam bom mobil saat dia pergi menjemput putrinya dari sekolah TK.
Dan Askyar Laishev, yang bekerja untuk dinas rahasia Ukraina sebelum pindah membela Rusia pada 2014, musnah dalam ledakan bom mobil di Luhansk awal bulan ini.
Baca juga: Kuburan Massal di Ukraina Diduga Bukti Kejahatan Perang Rusia, Jubir Putin Membantah, Ungkit Bucha
PNS Ukraina yang Membelot ke Rusia Diburu
Pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kini tengah memulai perburuan warga sipil yang membelot membela Rusia.
Tanda dimulainya perburuan ini dapat terlihat dari sebuah aturan baru yang kini diusulkan oleh pemerintah Ukraina pada Jumat (17/9/2022).
Dikutip TribunWow dari rt, dalam aturan baru tersebut, pemerintah Ukraina akan menindak pegawai negeri sipil (PNS) yang terbukti menerima paspor Rusia dengan ancaman hukuman penjara 10-15 tahun.
Baca juga: Rekrut Napi di Rusia, Bos Wagner Persilakan Warga yang Protes Kirim Anak Mereka ke Ukraina
Sementara itu PNS Ukraina yang terbukti terlibat dalam penyebaran propaganda Rusia akan dikenai ancaman hukuman penjara 5-8 tahun.
Pemerintah Ukraina turut akan menindak warga sipil Rusia yang terlibat dalam aktivitas ilegal di wilayah Ukraina.
Informasi terkait aturan baru ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina, Irina Vereshchuk.
Sebagai informasi, aturan ini telah dirancang oleh pemerintah Ukraina sejak Juli 2022 lalu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menjanjikan pemberian kewarganegaraan Rusia secara cepat untuk rakyat Ukraina yang ingin pindah.
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit yang mempermudah perpindahan penduduk Ukraina ke negaranya.