Kabar Tokoh
Cara Ganjar Tegur Halus Warga yang Bakar Rumput Kering di Samping Jalan Tol: Dia Tidak Tahu Risiko
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegur secara halus seorang bapak-bapak yang melakukan kegiatan bakar rumput di samping jalan tol Bawen-Ungaran.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan teguran secara halus kepada seorang bapak-bapak yang tengah membakar rumput kering di samping jalan Tol Bawen-Ungaran, Semarang.
Menurut Ganjar, pria tersebut tidak mengerti bahaya dari kegiatan membakar rumput kering dan sejenisnya di samping jalan tol.
Dikutip TribunWow dari YouTube Ganjar Pranowo, awalnya Ganjar menepi di samping jalan tol dan menghampiri petugas yang sibuk memadamkan api yang membakar gundukan rumput kering.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Kembali Tak Diundang di Acara PDIP yang Dihadiri Puan, Ternyata Ini Sebabnya
Ganjar lalu bertanya siapa orang yang bertanggung jawab melakukan kegiatan bakar-bakar tersebut.
Setelah melihat pria yang melakukan kegiatan bakar-bakar, Ganjar lalu memanggil bapak-bapak tersebut.
Awalnya Ganjar menjelaskan bahwa kegiatan membakar rumput kering di samping jalan tol dapat menimbulkan bahaya.
"Kulo mboten ngertos nggih pak (saya tidak mengerti pak)," jawab bapak tersebut.
Pria itu mengaku hanya ingin membersihkan sampah.
Ganjar lalu meminta agar bapak tersebut tidak mengulangi perbuatannya dan memberi tahu kepada warga lain bahwa hal tersebut dilarang.
"Ini kalau sampai ke tol, itu menyebabkan kecelakaan," ujar Ganjar.
"Ini saya tunggu," jawab bapak itu mencoba membela diri.
Ganjar lalu menegaskan kegiatan bakar-bakar tetap tidak boleh dilakukan karena meskipun ditunggu, arah asap tidak bisa diprediksi.
"Nggih kulo mboten ngertos (iya saya tidak tahu)," jawab bapak itu terhadap teguran Ganjar.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Kumpulan Komentar Ganjar soal Pilpres 2024, Pernah Ditanya di Mata Najwa
Lalu Ganjar meminta bapak itu untuk mematikan api.
Di akhir video, Ganjar menjelaskan masih banyak warga yang tidak paham dan tidak mengerti bahwa membakar sampah di samping jalan tol dapat menyebabkan kebakaran.
"Pasti banyak warga yang tidak paham dan tidak tahu," jelas Ganjar.
Ganjar mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinan daerah di Jateng untuk memberikan penyuluhan kepada warga soal bahaya dan pelarangan kegiatan membakar rumput, jerami dan sejenisnya di samping jalan tol.
"Tadi bapaknya yang saya tanya tidak tahu (dilarang)," ungkap Ganjar.
"Dia tidak tahu risikonya."
Curhat Panen Jelek Malah Kena Semprot
Sebelumnya Ganjar sempat meminta seorang petani melakukan introspeksi diri seusai curhat soal hasil panen yang jelek.
Kejadian ini terjadi ketika Ganjar melakukan kunjungan dan berdialog dengan para petani bawang merah yang tergabung di Gapoktan Unggul Makmur Wiyono, Desa Krasak, Brebes, Jateng.
Dikutip TribunWow, perbincangan Ganjar ini diunggah dalam akun Instagram @ganjar_pranowo.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Bak Artis, Gubernur Jateng Dimintai Menteri Nadiem Makarim untuk Foto Bareng
Dalam dialognya, para petani mengeluhkan turunnya produktivitas lahan bawang merah.
Seorang petani kemudian menjelaskan daerah lain memiliki tanah yang lebih bagus dibandingkan di Brebes.
"Kenapa petani Brebes itu larinya ke daerah lain seperti Majalengka kemudian ke Kendal," kata seorang petani.
"Itu alasannya karena kalau di Majalengka bisa bagus pak."
Ganjar tak serta merta menerima alasan petani tersebut.
"Ya tidak, kenapa tanah mu tidak bagus?" kata Ganjar.
Ganjar lalu meminta sang petani berkaca kepada diri sendiri mengapa tanahnya jelek.
Sang petani lalu mengakui ia menggunakan pupuk secara berlebihan.
"Pestisida mu bagaimana, gila-gilaan, ngaku apa tidak?" ujar Ganjar.
"Kalau petani sendiri tidak mau memuliakan tanaman dan merawat tanahnya."
"Kalau pola tanamnya teman-teman begitu ya seperti itu."
"Anda pelaku petani apa pelaku pengrusakan?" sindir Ganjar.
Ganjar menyoroti buruknya perawatan tanah di daerah tersebut.
"Karena di sini diperkosa tanahnya," kata Ganjar.
Sang petani tidak mengelak dan mengakui tidak merawat baik tanah yang digunakan untuk menanam bawang merah.
Selanjutnya Ganjar bercerita bagaimana masyarakat di sekitar Brebes banyak yang mengalami gondokan.
"Sadar apa tidak?" tanya Ganjar.
Dalam kolom captionnya, Ganjar menjelaskan masalah seperti musim bisa diatasi dengan ilmu pengetahuan.
"Kita lakukan pendampingan dan optimalisasi lahan pertanian Bawang Merah di Brebes. Karena ternyata ini penyumbang inflasi yang besar bagi Jawa Tengah.
Musim memang berpengaruh, tapi semua bisa kita antisipasi dengan ilmu pengetahuan. Tetep semangat kerja nggih bapak ibu sedulurku kabeh," tulis Ganjar. (TribunWow.com/Anung)