Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rekrut Napi di Rusia, Bos Wagner Persilakan Warga yang Protes Kirim Anak Mereka ke Ukraina

Kelompok tentara bayaran asal Rusia bernama Grup Wagner terekam sedang merekrut para kriminal di sebuah penjara di Rusia untuk berperang di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
bbc
Yevgeny Prigozhin, seorang bos tentara bayaran asal Rusia yakni Grup Wagner terekam sedang merekrut kriminal di sebuah penjara di Rusia untuk membantu memerangi pasukan Ukraina. 

"Semua langkah kita bertujuan untuk memperkuat kedaulatan kita," sambungnya.

Putin berdalih, Rusia akan memastikan membantu sampai akhir dan membawa perdamaian untuk rakyat di Donbas.

"Ini adalah tugas kita dan kita akan memenuhinya sampai akhir," kata Putin.

"pada akhirnya, ini akan mengarah pada penguatan negara kita, baik dari dalam maupun dari sudut pandang politik luar negeri," tegasnya.

Baca juga: Rusia Disebut Kerahkan Tentara Terluka hingga Napi untuk Perang Ukraina, Putin Kekurangan Pasukan?

Potret pasukan militer Rusia melakukan parade hari kemenangan pada Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia.
Potret pasukan militer Rusia melakukan parade hari kemenangan pada Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia. (YouTube The Independent)

Upaya Putin Ambil Jalan Damai

Eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut operasi militer di Ukraina terpaksa dilakukan sebab kepentingan negara Rusia telah dalam kondisi terancam.

Medevedev menyebut pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan melakukan operasi militer di Ukraina jika kepentingan negara Rusia tidak terancam.

Dikutip TribunWow dari Tass, pernyataan ini disampaikan oleh Medvedev pada Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Eks Presiden Rusia Prediksi Pasukan Militer Ukraina akan Kudeta Pemerintahan Zelensky demi Hal Ini

"Mereka sudah dalam ancaman. Kepentingan vital Rusia sudah terancam," ujar Medvedev.

"Itulah sebabnya operasi militer khusus dilakukan untuk mempertahankan Donbass, demiliterisasi angkatan bersenjata Ukraina dan untuk mendenazifikasi negara itu," sambungnya.

Medvedev menjelaskan, sebelumnya pemerintah Rusia sempat mencoba berunding dengan pemerintah Ukraina berkali-kali.

Tak hanya dengan Ukraina, upaya berunding juga dilakukan dengan Eropa dan Amerika Serikat (AS).

"Tetapi perundingan tersebut berakhir sia-sia. Tidak ada yang mendengarkan kami," jelas Medvedev.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menuding AS memiliki agenda tersendiri di Asia Tenggara.

Dilansir TribunWow.com, orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut mengatakan AS berusaha membongkar arsitektur keamanan yang sudah mapan di Asia Tenggara.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaKonflik Rusia Vs UkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved