Terkini Nasional
Ramai Dikecam TNI, Effendi Simbolon Minta Maaf: Pada Seluruh Prajurit, Panglima TNI dan KSAD
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon meminta maaf setelah ucapannya ramai menuai kecaman dari TNI.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon menyatakan permintaan maaf kepada TNI.
Dilansir TribunWow.com, Effendi menjelaskan tak bermaksud menghina anggota maupun institusi negara.
Ia kemudian mengucapkan permohonan maaf telah menyebut TNI sebagai gerombolan atau ormas.
Baca juga: Disebut seperti Gerombolan hingga Ormas, TNI Ramai-ramai Kecam Pernyataan Effendi Simbolon
Diketahui, ucapan Effendi tersebut telah menyinggung sejumlah kalangan dari anggota TNI.
Gelombang kemarahan dan desakan muncul dari berbagai satuan tentara di daerah-daerah.
Menanggapi hal ini, Effendi kemudian menyatakan permintaan maaf sesuai yang diminta para anggota TNI.
Ia pun mengungkit perkataannya rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan Panglima TNI, pada Senin (5/9/2022) lalu.
Effendi mengaku tak bermaksud menciptakan stigma buruk terhadap TNI, namun lebih ke memberi saran dan peringatan.
"Saya menyadari kemudian bahwa itu mungkin menjadi tidak nyaman, tidak elok dan juga beberapa pihak mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya," tutur Effendi dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (14/9/2022).
"Menyangkut seputar soal gerombolan dan ormas, yang sejatinya saya tidak pernah menstigmakan TNI gerombolan."
"Tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, tidak ada harmoni itu seperti gerombolan seperti ormas."

Baca juga: Gebrak Meja, Dandim Cilegon Murka karena Pernyataan Effendi Simbolon: Darah Kami Mendidih
Mendapat tekanan dari berbagai pihak, Effendi pun meminta maaf secara tulus atas ucapannya yang sudah menyakiti hati.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, menyakiti, tidak nyaman di hati para prajurit," ungkap Effendi.
Ia mengulang lagi permohonan maaf tersebut dan secara jelas mengatakan tujuan disampaikannya ucapan tersebut.
Effendi menyebut para prajurit TNI baik yang bertugas maupun purna tugas.
Kemudian pada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
"Sekali lagi saya mohon maaf, saya tujukan ini kepada seluruh prajurit baik yang bertugas maupun yang sudah purna."
"Dan juga pada Panglima TNI, saya mohon maaf, juga pada Kepala Staf Angkata Darat, saya mohon maaf."
Effendi juga menyampaikan permintaan maaf tersebut untuk Kepala Staf Angkatan Laut dan Kepala Staf Angkatan Udara yang mungkin ikut merasa sakit hati.
Baca juga: Sampai Dilaporkan ke MKD, Ini Ucapan Effendi Simbolon yang Dikecam TNI, Sebut Gerombolan dan Ormas
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 04.00:
TNI Ramai-ramai Kecam Pernyataan Effendi Simbolon
Gelombang penolakan disampaikan satuan TNI dari berbagai wilayah atas pernyataan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.
Dilansir TribunWow.com, jajaran TNI dari Dandim hingga Pangdam tersebut mengeluarkan kecaman terhadap Effendi.
Pasalnya, mereka mengaku tersinggung lantaran institusinya disebut seperti gerombolan hingga ormas karena adanya ketidakharmonisan.
Baca juga: Sampai Dilaporkan ke MKD, Ini Ucapan Effendi Simbolon yang Dikecam TNI, Sebut Gerombolan dan Ormas
Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal Muhammad Saleh Mustafa membantah tudingan Effendi tersebut.
Ia mengatakan tak ada sifat gerombolan dan disharmonisasi dalam tubuh TNI yang memegang azas komando.
Dalam penggunaan kekuatan, TNI akan taat pada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Sementara itu, dalam pembinaan kekuatan, prajurit akan loyal pada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
"Terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas, bahwasannya prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sejatinya punya satu komando, yaitu azas komando dalam operasi penggunaan kekuatan kita loyal pada Bapak Panglima TNI," tegas Mustafa dikutip Kompas.com, Senin (12/9/2022).
"Kita punya kekuatan yang kuat, apalagi prajurit Kodam XVII/Cenderawasih ini dalam tugas sehari-hari melaksanakan kedua tugas ini, yaitu penggunaan kekuatan dan pembinaan kekuatan."
Senada dengan Mustafa, Dandim 0402/Ogan Kemering Ilir Letkol Hendra Sahputra ikut mengecam tudingan gerombolan tersebut.
"Saya selaku Dandim 0402/OKI sangat mengecam apabila ada oknum-oknum yang mengatakan TNI itu adalah gerombolan ormas ataupun terpecah belah," ujar Hendra Sahputra dikutip Tribunnews.com, Selasa (13/9/2022).
"Saya justru mengatakan bahwa saat ini TNI sangat solid, profesional dan tidak ada namanya TNI adalah gerombolan ormas."
Ia curiga bahwa Effendi memiliki kepentingan lain di balik pernyataan tersebut.
Mempertaruhkan karirnya, Hendra Sahputra pun berani menjamin bahwa hal itu tidak benar dan memiliki agenda untuk memecah belah TNI.
"Siapapun orangnya jika berani bilang TNI itu gerombolan, maka berurusan sama saya. Saya siap dicopot dari jabatan hari ini juga demi keutuhan dan marwah TNI," tegasnya.

Baca juga: VIDEO 3 Isu yang Dilempar DPR Jelang Pergantian Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Sementara itu, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal memberikan reaksi keras atas pernyataan Effendi.
Ia menilai ucapan TNI seperti gerombolan ataupun ormas tersebut telah mendiskreditkan institusi negara.
"Kami menolak pernyataan saudara Effendi Simbolon. Kami menolak pernyataan yang mendiskreditkan TNI sebagai organisasi gerombolan maupun mengadu domba antara pimpinan TNI," kata Faisal Rizal.
Tak hanya merendahkan, pernyataan Effendi tersebut telah menyinggung perasaan jajaran TNI yang memiliki tugas mulia membela negara.
"Saya selaku pribadi anggota TNI dan Komandan Korem tersinggung dengan pernyataan tersebut. Ini kan yang diserang adalah institusi," kata Komandan Korem 073/Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi.
"Kita ini adalah tentara profesional yang dilatih dan dilengkapi, kesejahteraan kita diperhatikan. Sebagai tentara, kami tunduk pada hukum nasional dan internasional."
"Sehingga sangat naif sekali kalau ada anggota DPR yang mengatakan TNI seperti gerombolan, apalagi itu disampaikan anggota DPR yang mewakili rakyat di dalam lembaga terhormat. Sangat tidak pantas," tandasnya.(TribunWow.com)