Pilpres 2024
Berita Prabowo Subianto: Duet Prabowo-Jokowi Belum Tentu Menang di 2024, Disebut Rawan Picu Konflik
Pengamat politik menyebut duet Prabowo-Jokowi di 2024 justru banyak membawa dampak negatif ketimbang positif.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Wacana duet antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di 2024 sudah lama digaungkan sebelum sang Menteri Pertahanan RI menyatakan diri akan maju sebagai calon presiden (capres).
Di Indonesia sendiri tidak ada peraturan yang melarang mantan Presiden RI kembali maju dalam pemilu sebagai wakil presiden.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, namun menurut pengamat, duet Prabowo-Jokowi justru banyak membawa dampak negatif dan belum tentu bisa menang di 2024 nanti.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Gemira Klaim Ulama, Kyai hingga Pimpinan Ponpes Dukung Prabowo di 2024
Hal ini dinyatakan oleh Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.
Dedi menjelaskan bagaimana saat ini Indonesia tidak kekurangan tokoh untuk dipilih dalam Pilpres 2024 nanti.
Ia juga mengungkit wibawa Jokowi akan tercoreng apabila ikut bertarung bersama Prabowo sebagai wakil.
Menurut Dedi, orang yang menyuarakan ide duet Prabowo-Jokowi memiliki motif ekonomi.
"Sangat jelas dalam rangka mencari pekerjaan, bukan dalam konteks memikirkan bangsa ini ke depan," kata Dedi kepada Tribun Network, Selasa (13/9/2022).
Dedi menyampaikan, polarisasi di masyarakat akan semakin meruncing apabila wacana Prabowo-Jokowi diwujudkan.
Ia menyoroti bagaimana loyalis Prabowo dan Jokowi memiliki sikap yang agresif.
"Sehingga potensi menghidupkan kembali konflik di masyarakat, dan belum tentu menang, " tegas Dedi.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Survei Indostrategi Ungkap 2 Alasan Prabowo Subianto Ungguli Ganjar di 2024

Jokowi Kian Condong Dukung Prabowo
Diketahui ada beberapa tokoh publik yang disebut-sebut mendapat endorse/promosi dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Namun kini Jokowi disebut-sebut justru condong semakin mendukung sang Ketua Umum Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Dikutip TribunWow dari Kompas, analisis ini disampaikan oleh Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Komunitas Emak-emak Ingin sang Menhan Jadi Presiden 2024 Gara-gara Ini
Bawono menyoroti saat Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi bertemu dengan Prabowo.
Menurut Bawono hal tersebut adalah bentuk dukungan Jokowi terhadap Prabowo.
"Apakah ini merupakan tanda bila dukungan politik Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden mendatang mulai condong kepada Prabowo Subianto? Bisa saja itu ditafsirkan demikian," kata Bawono dalam keterangan yang disampaikan pada Jumat (2/9/2022).
Sebagai informasi, pertemuan antara Prabowo dan Budi Arie dilakukan di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Tempati Posisi 1 Survei Capres 2024, Ganjar Menang Telak Dibanding Puan
Pertemuan tersebut diketahui membahas masalah kebangsaan.
Selain itu dibahas juga masalah ketahanan pangan hingga kemiskinan ekstrem.
Prabowo dan Budi Arie turut membahas soal isu global yang berdampak terhadap harga energi dan pangan.
Budi Arie sendiri merupakan orang dekat Jokowi karena pernah menjadi Ketua Pro Jokowi dalam dua pilpres di 2014 dan 2019.
"Pilihan memberikan endorse kepada Prabowo Subianto sebagai presiden mendatang merupakan pilihan politik rasional bagi Presiden Joko Widodo," ujar Bawono.
"Meski pernah menjadi rival Presiden Joko Widodo pada dua pemilihan presiden, tapi Prabowo Subianto telah membuktikan kinerja dan kesetiaan terhadap presiden selama menjadi menteri pertahanan di dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin," lanjut Bawono.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Tempati Posisi 1 Survei Capres 2024, Ganjar Menang Telak Dibanding Puan

Dipercaya Publik karena Loyal ke Jokowi
Dalam survei yang dilakukan oleh Indonesia Survey Center (ISC), Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat ini menjadi sosok calon presiden (capres) tahun 2024 yang paling mendapat kepercayaan dari publik.
Survei yang dilakukan oleh ISC diketahui berjudul 'Elektabilitas Tokoh Menuju Pemilu 2024' dipublikasi pada Senin (29/8/2022).
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, tingginya kepercayaan publik terhadap Prabowo tak luput dari kedekatan sang menhan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam survei tersebut, Prabowo diketahui meraih kepercayaan publik dengan angka elektabilitas sebesar 30,4 persen.
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hanya memeroleh 19,1 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 13 persen.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Pengamat Ungkap Nasib sang Menhan dan Gerindra jika Kalah di Pilpres 2024
Selain karena kedekatan Prabowo dengan RI 1, responden juga melihat sang menhan tidak ambisius ingin menjadi capres.
Publik melihat Prabowo loyal menjadi menteri pembantu pemerintahan Jokowi.
Peneliti Senior ISC, Chairul Ansari turut mengutip jawaban Prabowo saat ditanya soal pencapresan di 2024 yang merupakan penyebab naiknya elektabilitas sang menhan.
"Saat ditanya Jokowi, apakah ingin mencalonkan presiden? Jawaban Prabowo tergantung ijin Bapak Presiden. Kira-kira seperti itu," ujar Chairul.
Chairul memaparkan, publik memilih Prabowo sebagai capres 2024 dalam survei akrena yakin Prabowo memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.
Masalah tersebut mulai dari keamanan nasional hingga krisis pangan.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan pemilih Prabowo adalah latar belakang militer hingga nasionalisme sang menhan.
"Ada jawaban, 1,6 persen karena Prabowo Ketua Umum Parpol. Publik membutuhkan kepastian siapa Capresnya. Prabowo Ketum Parpol yang pasti karena dia sudah didukung jaringan Gerindra. Capres definitif dari Gerindra," ujar Chairul. (TribunWow.com/Anung)