Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sebut Istilah Perang Total, Pemerintahan Putin Ungkap Cara Ukraina hingga AS dkk Perangi Rusia

Menurut pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, Rusia kini tengah diperangi habis-habisan oleh Ukraina dan negara-negara barat.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Tobias Schwarz/AFP
Para pimpinan negara anggota G7 melakukan pertemuan di Jerman, Minggu (26/6/2022) membahas konflik antara Rusia dan Ukraina. Terbaru, pemerintahan Rusia menyebut negara mereka saat ini berada dalam kondisi perang total melawan Ukraina serta Amerika Serikat (AS) dan negara-negara barat lainnya. 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan istilah perang total atau total war untuk menggambarkan kondisi konflik antara negara mereka dengan Ukraina saat ini.

Istilah perang total ini disebut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov.

Dikutip TribunWow dari rt, Ryabkov menyebut sejumlah negara beserta Ukraina saat ini mendeklarasikan perang total melawan Rusia.

Baca juga: Media AS Sebut Rusia Terpaksa Beli Senjata dari Korut untuk Lawan Pasukan Militer Ukraina

Ryabkov menekankan situasi saat ini tidak bisa diremehkan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ryabkov saat menjalani wawancara bersama sebuah majalah pada Selasa (6/9/2022).

“Perang total telah dideklarasikan terhadap kami," terang Ryabkov.

Berdasarkan penjelasan Ryabkov, Rusia saat ini diserang dari berbagai sisi.

Ia mengungkit bagaimana Amerika Serikat (AS), negara-negara Uni Eropa dan sejumlah negara lainnya jor-joran memberikan bantuan militer kepada Ukraina.

Ryabkov turut menyoroti sanksi berat yang diberikan oleh negara-negara barat tersebut terhadap Rusia.

Pemerintah Rusia sendiri telah berkali-kali menegaskan bantuan asing yang dikirim ke Ukraina semakin meningkatkan potensi pecahnya konflik antara Rusia dengan negara-negara NATO.

Kendati demikian, Ryabkov menjelaskan pada akhirnya Rusia akan keluar sebagai pemenangnya.

Baca juga: Perdana Menteri Ukraina Kunjungi Berlin, Cari Lebih Banyak Senjata untuk Lawan Rusia

Sebelumnya diberitakan, eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut operasi militer di Ukraina terpaksa dilakukan sebab kepentingan negara Rusia telah dalam kondisi terancam.

Medevedev menyebut pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan melakukan operasi militer di Ukraina jika kepentingan negara Rusia tidak terancam.

Dikutip TribunWow dari Tass, pernyataan ini disampaikan oleh Medvedev pada Jumat (26/8/2022).

"Mereka sudah dalam ancaman. Kepentingan vital Rusia sudah terancam," ujar Medvedev.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved