Pilpres 2024
Berita Prabowo Subianto: Curiga demi 2024, Petinggi Gerindra Heran Puan Inisiatif Kunjungi Prabowo
Petinggi Gerindra menduga kuat rencana Puan mengunjungi Prabowo tak lepas dari isu Pilpres 2024.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Kita akan banyak kegiatan. Kita turun ke masyarakat, kita promosikan secara terbuka ke lapangan. Kami akan persiapkan bapak Prabowo dan Jokowi untuk maju dalam pilpres," tutup dia.
3. Bakal Ada Duet Prabowo-Anies?
Lembaga Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terfavorit di 2024, pada Minggu (9/1/2022).
Dalam hasil survei itu diketahui capres dengan elektabilitas tertinggi ditempati oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sedangkan cawapres terfavorit adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Diketahui total ada 33 nama capres potensial di 2024.

Baca juga: Di Mata Najwa, Lihat Reaksi Ganjar Pranowo saat Ditanya Rencana Maju di Pilpres 2024: Saya Bisa Apa?
Dikutip dari Tribunnews.com, selain Prabowo, urutan kedua ditempati oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies di posisi ketiga.
”Prabowo 22,4 persen, Ganjar 18 persen, Anies 15,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan hasil survei lembaganya, Minggu (9/1/2022).
Menurut keterangan Burhanuddin, selain tiga nama itu, para capres lainnya hanya mendulang satu digit suara.
Kendati demikian, tren elektabilitas Prabowo justru menurun sedangkan Anies dan Ganjar justru naik.
Sementara itu, dalam survei cawapres terfavorit, Anies menempati posisi pertama dengan elektabilitas tertinggi.
”Anies jadi top of mind sebagai wapres. Lalu ada Sandi, Ganjar, AHY, Ridwan kamil. Pak Prabowo, ada yang menyebut Pak Prabowo sebagai cawapres. Lalu Erick, ya, juga cukup tinggi," kata Burhanuddin.
Sedangkan saat nama Prabowo, Anies dan Ganjar dihilangkan dari bursa cawapres terfavorit, posisi pertama cawapres ditempati oleh Menparekraf Sandiaga Uno dengan raihan 25 persen responden.
Selanjutnya disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15,3 persen, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 12 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 7,9 persen.
Survei diketahui digelar pada 16-11 Desember 2021.
4. Prabowo-Puan
Sebelumnya, Indopol Survey and Consulting, mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tokoh terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Jika melihat elektabilitas, figur kepemimpinan lebih kuat dibanding statusnya yang sebagai pimpinan partai politik.
Dalam tiga besar tokoh yang diuji sebagai capres untuk 2024, hanya satu yang merupakan pimpinan partai politik.

Baca juga: Dinilai Strategi Jaga Popularitas demi Pilpres 2024, Ini Kata Anies soal Kanal YouTube Miliknya
"Figur kepemimpinan lebih kuat dari parpol karena terbukti dalam survei kami, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, maupun Prabowo Subianto mampu mengungguli pimpinan partai, seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, maupun AHY," kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, baru-baru ini, dikutip dari Tribunnews.com.
Tak hanya menguji elektabilitas calon presiden, Indopol juga melakukan simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden 2024.
Hasilnya, Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi akan menang jika dipasangkan dengan siapa pun.
Misalnya jika dipasangkan dengan Puan Maharani, pasangan itu sukses meraih elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 20,98 persen.
Lawan pasangan itu dalam simulasi Indopol adalah pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan (13,01 persen), dan Muhaimin Iskandar - AHY ( 6,34 persen).
Meski memiliki elektabilitas tinggi, Anies disimulasikan sebagai cawapres mengingat dirinya yang tidak memiliki kendaraan politik.
Namun, jika Anies disimulasikan sebagai capres, elektabilitasnya melambung tinggi terutama jika dipasangkan dengan Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) .
Baca juga: Tak Ada Risma dan Sri Mulyani di 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik Hasil Survei CISA
Elektabiltas Anies-AHY (22,85 persen) mengalahkan Prabowo-Puan (18,46 persen) dan pasangan Airlangga-Gatot Nurmantyo (5,37 persen).
"Anies kuat jika diposisikan sebagai capres. Tapi kalau hanya jadi cawapres, (dengan capresnya adalah figur pimpinan parpol (selain Prabowo) elektabiltasnya rendah,” kata Ratno.
Namun, elektabilitas Prabowo juga jauh meningkat jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.
Dalam simulasi selanjutnya, pasangan Puan-Anies hanya mendapat angka 7,40 persen, kalah telak dari Prabowo-Ganjar dengan 34,31 persen dan Cak Imin-AHY dengan 5,77 persen.
"Ini mengungkapkan posisi Anies akan kuat jika dia dicalonkan sebagai presiden. Sebaliknya, jika ia dicalonkan sebagai cawapres, pemilihnya akan beralih," Ratno. (TribunWow.com/Anung)