Pilpres 2024
Berita Ganjar Pranowo: Ahli Lihat Kemiripan di Duet Ganjar-Erick dengan Soekarno-Hatta
Sosiolog membandingkan komposisi duet Soekarno-Hatta pada zaman kemerdekaan dulu dengan Ganjar yang kini didorong maju dengan Erick Thohir.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Meski pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masih dua tahun lagi, masyarakat sudah mulai banyak yang membentuk kelompok sukarelawan untuk mendukung jagoan mereka.
Satu dari beberapa kelompok sukarelawan tersebut adalah Sahabat Ganjar-Erick (SGE) yang mendorong Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berduet bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Pilpres 2024 mendatang.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, baik Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sama-sama merupakan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi terkait Pilpres 2024.
Baca juga: Berita Anies Baswedan: Gubernur DKI Miliki Sentimen Negatif Tertinggi dibanding Ganjar dan Prabowo
Sosiolog sekaligus pengamat politik dari Unair, Hotman Siahaan menilai duet Ganjar dan Erick bisa saling melengkapi.
Di satu sisi Ganjar berperan sebagai pemersatu akar rumput serta memilik basis massa yang besar, kemudian Erick berperan sebagai administrator yang memiliki keterampilan mengurus BUMN.
"Ini merupakan pasangan yang sangat menarik dan serasi, saling isi, apa lagi Ganjar juga memiliki senses humor yang cukup tinggi, karena itu makanya saya yakin dia memiliki solidarity maker," kata Hotman kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).
Menurut Hotman, pasangan Ganjar-Erick mengingatkannya kepada pasangan Ir. Soekarno dan Moehammad Hatta.
"Dulu Indonesia memiliki Soekarno seorang solidarity maker, sedangkan Hatta itu seorang administrator maker. Nah saya melihat dalam teori tersebut ada pada sosok Ganjar dan Erick," ujar Hotman.
"Ganjar turun ke bawah ini kan hebat, menegur menyapa, ini yang mengalir secara alamiah tidak dibuat-buat. Nah, kalau Erick ini kan pekerja keras, BUMN dibenahi dan ada tanda-tanda lebih baik lah saat ini."
"Jika melihat peran mereka masing-masing, baik Ganjar dan Erick yang bisa saling isi di pemerintahan dengan latar belakang mereka masing-masing, kami yakin keduanya akan mendapat dukungan dari partai-partai politik yang ada."
Sementara itu Ketua Relawan SGE, Andi meyakini Ganjar-Erick akan serasi sebagai presiden dan wakil presiden.
"Yang pasti saat ini kami terus melakukan kerja-kerja politik dan sosialisasi ke berbagai pelosok untuk mengenalkan sosok Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai pasangan capres-cawapres 2024 mendatang," ujar Andi.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diejek Andy F Noya karena Pakai Mobil Jelek, Berikut Respons Gubernur Jateng
PDIP Masih akan Prioritaskan Puan
Sampai saat ini diketahui hanya ada dua tokoh yang kemungkinan besar akan menjadi calon presiden (capres) dari PDIP.
Dua tokoh tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Namun untuk sementara ini PDIP diyakini masih akan terus menjagokan Puan.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Ungkit Pengkhianatan dan Noda saat Pidato di Hari Ultah Jateng Gara-gara OTT
Dikutip Tribunwow dari Kompas, analisis ini disampaikan oleh Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor.
Firman mengatakan, PDIP saat ini masih menunggu keputusan sang Ketum yakni Megawati Soekarnoputri sebagai queen maker terkait siapa sosok capres yang akan dipilih.
"Kalau di PDI-P itu kan istilahnya harus tegak lurus, sistem komando. Ini untuk mencegah ada satu figur yang keluar dari selera Bu Mega, apakah itu selera pemikiran, selera attitude, maupun selera kecenderungan koalisi nantinya," ucap Firman, Senin (15/8/2022).
Diketahui saat ini PDIP masih melakukan penggemblengan terhadap capres yang akan dipilih.
Hal ini diketahui dari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Firman mengatakan, penggemblengan kader memiliki arti bahwa PDIP masih memerlukan waktu untuk menentukan capresnya.
"Penggembelengannya ini saya kira muatannya adalah agar nanti seluruh kader PDIP solid di bawah orang ini karena dia sudah direstui Bu Mega," kata Firman.
Tetapi Firman meyakini PDIP akan mantap memilih Puan sebagai capres.
Hal ini terlihat dari upaya PDIP mendongkrak elektabilitas Puan.
"Kalau (capres) diumumkan last minute sekali, pasti akan memunculkan sosok yang elektabilitasnya tinggi," kata Firman.
"Tapi kalau dia munculkan tidak last minute, mungkin akan diupayakan untuk mencari sosok yang tidak terlalu tinggi elektabilitasnya, tapi masih bisa diupayakan dengan deal-deal politik," tuturnya.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Diduga demi Pilpres 2024, Ini Maksud sang Menhan Bolak-balik Puji Jokowi
Kerugian PDIP
PDIP disebut akan mengalami kerugian besar jika tidak mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari partai mereka di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Namun di sisi lain, Ganjar Pranowo juga akan mengalami kerugian yang besar jika tidak diusung oleh PDIP dalam Pilpres 2024 mendatang.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, analisis ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Motivasi Pelajar, Minta Anak Muda Jangan Takut Capek hingga Kurang Tidur
Pangi menyoroti bagaimana sampai saat ini Ganjar Pranowo masih setia dengan PDIP.
Sikap Ganjar yang tidak pernah datang ke dalam acara partai lain menunjukkan sang Gubernur Jateng itu masih akan bertahan di PDIP.
"Nah sejauh yang cermati memang Mas Ganjar belum pernah hadir di acara partai apapun," kata Pangi dalam diskusi bertajuk "Ganjar Bakal Tumbang Jika Keluar Kandang?" di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
"Kalaupun diundang beliau belum siap untuk hadir di situ."
"Itu mungkin salah satu cara beliau menjaga apa maksud politiknya bahwa ini dia tidak mau ingin tergesa gesa, grasak grusuk atau ya istilahnya Bu Mega terlalu berambisi," ungkap Pangi.
Menurut Pangi, Ganjar bahkan telah siap tidak diusung oleh PDIP dalam Pilpres 2024 nanti.
"(Ganjar) tidak mau mengambil partai lain untuk bergabung dengan partai lain sejauh ini, mungkin ya resiko lain beliau di injury time atau last minute tidak diusung oleh PDIP pun mungkin beliau bakal siap tidak akan maju, walaupun momentumnya ada diusung oleh partai lain lewat KIB," terangnya.

Baca juga: Puan Masih Dijagokan, PDIP Kesampingkan Elektabilitas Ganjar? Politikus: Warna Bagi Masyarakat
Kendati demikian apabila Ganjar tidak diusung oleh PDIP, maka partai yang dikepalai oleh Megawati Soekarnoputri itu akan mengalami kerugian besar.
"Jadi artinya begini bahasa sederhana saya, kalau Pak Ganjar tidak diusung PDIP maka kerugian ada di PDIP sendiri."
"Begitu juga Mas Ganjar juga akan merasakan kerugian itu karena basis mereka akan melemah sendirinya, gelembung popularitas mereka tidak kuat, strong voters hilang, basis segmen pemilih mereka juga akan lari sendiri sendiri."
"Maka itu mutual understanding yang saling menguntungkan tadi," tegas Pangi.
. (TribunWow.com/Anung/Via)