Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Serang Ukraina Tepat di Hari Kemerdekaan, Zelensky Kecam Keras dan Ungkap Jumlah Korban Tewas

Rusia melakukan penembakan rudal ke kota Chaplyne di wilayah Dnipropetrovsk, tepat pada hari peringatan kemerdekaan Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Twitter via The Guardian
Gerbong kereta dan sebuah mobil hancur akibat serangan rudal Rusia di kota Chaplyne, Dnipropetrovsk, Ukraina, Rabu (24/8/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Rusia melancarkan serangan dahsyat di Ukraina Timur tepat pada Hari Kemerdekaan negara itu, Rabu (24/8/2022).

Dilansir TribunWow.com, hingga kini tercatat 22 warga sipil telah tewas dan sebuah gerbong kereta penumpang terbakar.

Insiden ini kembali menuai kecaman dari tokoh internasional dan pemerintah Ukraina, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Tentara Ukraina Pakai Taktik Bumi Hangus, Rusia Sebut Pasukan Zelensky Bertindak seperti Teroris

Dalam pidato video kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Rabu, Zelensky mengatakan serangan itu membakar gerbong kereta di Chaplyne, sebuah kota berpenduduk sekitar 3.500 orang di wilayah Dnipropetrovsk.

"Petugas penyelamat sedang bekerja, tetapi, sayangnya, jumlah korban tewas bisa meningkat," ujar Zelensky dikutip dari Al Jazeera.

"Chaplyne adalah penderitaan kami hari ini. Sampai saat ini ada 22 orang tewas."

Ia menambahkan bahwa Ukraina akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas semua yang telah dilakukan.

Ajudan Zelensky, Kyrylo Tymoshenko kemudian mengatakan pasukan Rusia telah menyerang Chaplyne dua kali.

Seorang anak laki-laki tewas dalam serangan pertama ketika sebuah rudal menghantam rumahnya.

Sementara itu, 21 orang tewas kemudian ketika roket menghantam stasiun kereta api dan membakar lima gerbong kereta.

Tidak ada komentar langsung dari Rusia.

Hanya saja, pihak Presiden Rusia Vladimir Putin membantah pasukannya menargetkan warga sipil.

Kondisi Kota Vinnytsia, Ukraina yang menjadi target serangan misil Rusia, Kamis (14/7/2022).
Kondisi Kota Vinnytsia, Ukraina yang menjadi target serangan misil Rusia, Kamis (14/7/2022). (YouTube Global News)

Baca juga: Ukraina Klaim 300 Anak Disekap di Rusia, Pasukan Putin Dituding Organisir Adopsi Ilegal

Amerika turut mengecam serangan ini dengan menyebut serangan tersebut sebagai bentuk kekejaman.

"Serangan rudal Rusia di stasiun kereta yang penuh dengan warga sipil di Ukraina cocok dengan pola kekejaman."

"Kami akan melanjutkan, bersama dengan mitra dari seluruh dunia, untuk mendukung Ukraina dan meminta pertanggungjawaban pejabat Rusia,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui Twitter.

Serangan pada hari Rabu terjadi setelah Zelensky memperingatkan bahwa Rusia mungkin mencoba melakukan sesuatu yang sangat jahat untuk mengganggu perayaan 31 tahun kemerdekaan Ukraina.

Hari tersebut juga menandai waktu tepat enam bulan perang dua negara ini berlangsung.

Aksi Sadis Tentara Rusia di Bucha

Meskipun Rusia terus menampik menjadi dalang pembantaian di Kota Bucha, Ukraina, terdapat sejumlah bukti nyata mulai dari video di foto.

Sejumlah foto dan video yang beredar bahkan dirilis langsung oleh pemerintah Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, berikut ini adalah sejumlah video yang menampilkan aksi sadis para tentara Rusia di Bucha:

1. Potongan Tubuh di Perkemahan Anak-anak

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, di sebuah basemen di tempat perkemahan anak-anak di Bucha, ditemukan potongan tubuh manusia berserakan di tanah.

Pada jasad-jasad tersebut ditemukan luka bekas siksaan.

Seorang pendeta mengaku sempat melihat anjing-anjing liar memakan mayat-mayat yang ada di Bucha.

Para tentara Ukraina juga menemukan jasad wanita dan anak-anak yang sempat dirudapaksa sebelum dibunuh.

Pejabat Ukraina menyebut total ada 410 jasad telah ditemukan di Bucha.

Pendeta di Bucha bernama Andriy Holovin mengaku turut serta memindahkan jasad yang bertebaran di jalan ke gerejanya.

"Karena anjing-anjing mencoba memakan mayat-mayat," ujar Holovin.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba khawatir apa yang terjadi di Bucha saat ini hanyalah pucuk dari gunung es.

Setelah pasukan Rusia mundur dari wilayah Kiev, Ukraina, fakta mengerikan terungkap.

Kehancuran terlihat dari wilayah yang ditinggalkan Rusia di mana terlihat mayat-mayat berserakan di jalan-jalan di pinggiran kota Kiev.

Pakar Ukraina telah memperingatkan bahwa beberapa kota yang dikosongkan oleh pasukan Rusia mungkin memperlihatkan kekejaman yang lebih buruk daripada di Bucha.

Pasalnya, penduduk setempat mengklaim pasukan Putin membunuh anak-anak, terlibat dalam pemerkosaan massal dan melakukan eksekusi.

2. Video Kamar Penyiksaan Milik Rusia

Dalam video yang diunggah oleh pasukan militer Ukraina ditemukan juga sebuah ruang interogasi dan penyiksaan.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, markas para tentara Rusia itu diketahui bertempat di basemen sebuah rumah.

Seorang tentara Ukraina di dalam video tersebut menjelaskan bahwa para jasad yang ada di markas tentara Rusia itu dibunuh dengan cara dieksekusi.

Menurut keterangan tentara Ukraina yang namanya tidak disebutkan itu, lima jasad yang ditemukan merupakan warga sipil.

"Jasadnya masih ada di sini," ujar tentara Ukraina itu.

"Pertama mereka menembak lutut mereka. Lihat lah apa yang terjadi kepada lutut mereka."

Tentara Ukraina itu menjelaskan, para warga sipil yang ditembak tangannya diikat lalu dieksekusi dengan cara ditembak ke arah kepala.

Selain difungsikan sebagai markas militer, menurut tentara Ukraina yang ada di video, bangunan itu juga memiliki ruang untuk anggota badan intelijen Rusia.

"Terdapat ruang untuk interogasi," ungkap tentara Ukraina itu.

Dalam video itu tampak jelas ada lima jasad manusia dalam kondisi berlutut menghadap ke tembok.

3. Pesepeda Ditembak Tank

Sebuah video beredar menunjukkan bukti kejahatan perang tentara Rusia saat menduduki kota Bucha, Ukraina.

Dalam video tersebut, tampak seorang pesepeda tiba-tiba ditembak oleh tank Rusia.

Setelah pasukan Rusia mundur dari kota Bucha, jasad pesepeda tersebut masih tergeletak di tempatnya.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Selasa (5/4/2022), video yang direkam drone tersebut berpotensi menjadi bukti kejahatan perang yang lebih memberatkan Rusia.

Dalam video pertama, yang diambil pada 3 Maret, drone itu tampaknya diterbangkan untuk mengawasi barisan tank Rusia.

Operator drone itu berulang kali bergerak ke atas, menunjukkan antrean panjang kendaraan militer, termasuk tank, pengangkut personel lapis baja dan truk, yang ditempatkan di antara gedung-gedung.

Tiba-tiba, seorang pengendara sepeda terus menyusuri jalan dengan sepedanya.

Dia ditampilkan mendekati persimpangan di jalan dan berbelok ke kiri di jalan yang lebih sempit, di mana kendaraan lapis baja dan tank diposisikan sekitar 150 kaki jauhnya.

Pesepeda tersebut tampaknya tak menyadari bahwa ada barisan tank Rusia parkir di jalan yang akan dilaluinya.

Begitu dia berbelok di tikungan ke sisi jalan, kilatan terlihat dari turret kendaraan lapis baja itu, dan sebuah roket terlihat terbang di udara.

Video menunjukkan tank Rusia melepaskan beberapa tembakan lagi ke arah di mana pria itu berbelok.

Kemudian, video lain menunjukkan setelah serangan itu setelah Bucha direbut kembali dari cengkeraman Moskow dalam beberapa hari terakhir.

Rekaman yang dibagikan oleh agen investigasi Bellingcat dilaporkan menunjukkan persimpangan yang sama setelah serangan itu.

Seseorang, yang tampaknya korban dalam video pertama, tewas tersungkur di pinggir jalan dengan sepedanya.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaVladimir PutinUkrainaVolodymyr ZelenskyKonflik Rusia Vs Ukraina
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved