Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

VIDEO - Profil Brigjen Hendra Kurniawan, Gaya Hidupnya Disorot setelah Terseret Kasus Ferdy Sambo

Sosok Brigen Hendra Kurniawan lagi-lagi jadi sorotan gaya hidup mewah karena kerap gonta-gonta mobil.

TRIBUNWOW.COM - Brigjen Hendra Kurniawan selaku Kepala Biro Pengamanan (Propam) Polri ikut menjadi perbincangan dalam kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Brigjen Hendra Kurniawan sendiri merupakan anak buah dari Ferdy Sambo selaku tersangka utama dalam penembakan Brigadir J.

Dirinya saat ini sudah dinonaktifkan dari jabatan awal lantaran terseret dalam kasus Ferdy Sambo.

Saat ini, Hendra Kurniawan sudah dicopot dan dimutasi sebagai perwira tinggi (pati) Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

Baca juga: VIDEO 5 Kejanggalan CCTV di Rumah Ferdy Sambo, Gambar Mobil Putri Candrawathi hingga Sorot Cahaya

Yang menjadi sorotan dari Hendra Kurniawan adalah dari gaya hidup.

Dia disebut bergaya hidup mewah karena kerap gonta-ganti mobil.

Hal ini disinggung oleh anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, dalam rapat kerja Komisi III bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) hingga Komnas HAM.

Mulanya, Arteria menyoroti kinerja Kompolnas dalam mengawasi para personel Polri.

"Saya akhirnya bicara ke person-lah. Bagaimana seorang Karo Paminal dengan gaya hidup seperti itu," kata Arteria.

"Ini kan kasatmata, Pak. Kita enggak bisa ngomongin person akhirnya saya ngomong person lah. Set, masuk, mobilnya apa, taruh (mobil) lagi, taruh (mobil) lagi. Ini sudah di luar daripada (kemampuan) seorang karo, Pak, di Mabes Polri," tuturnya.

Arteria lantas mengutip pernyataan yang pernah disampaikan Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto.

Dia bilang bahwa di tubuh Polri orang baik cenderung stres.

Orang yang tadinya bertindak benar, bisa berubah menjadi tidak benar.

"Orang yang antik malah dapat privilese," ujar Arteria.

Baca juga: VIDEO - Soal Dugaan Asmara Brigadir J dan Putri Candrawathi, Kamaruddin: Itu Hubungan Ibu dan Anak

Arteria meminta kejanggalan-kejanggalan ini dijelaskan oleh Kompolnas. Dia juga mendorong Kompolnas betul-betul melaksanakan tugas sebagai pemantau Polri.

"Apa yang dilakukan Kompolnas? Apa yang dilakukan Pak Benny Mamoto? Apalagi di situ (Kompolnas) kan ada yang namanya Pak Tito (Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri)," ucap Arteria.

"Kami minta betul ini dijelaskan," lanjut dia.

Diduga larang buka peti jenazah

Sejak awal mencuatnya kasus kematian Brigadir J, nama Hendra ikut terseret. Dia disebut-sebut mengintimidasi keluarga Brigadir J.

Hendra juga disebut melarang pihak keluarga membuka peti jenazah saat jasad Yosua tiba di rumah duka di Jambi pada Sabtu (9/7/2022).

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, pernah mengungkap bahwa Hendra memasuki rumah keluarga Yosua tanpa izin dan langsung menutup pintu.

Ia juga menekan dan melarang pihak keluarga memegang ponsel, merekam, dan mengambil gambar jenazah Brigadir J.

"Datang ke kami sebagai Karo Paminal di Jambi dan terkesan intimidasi keluarga almarhum dan memojokkan keluarga sampai memerintah untuk tidak boleh memfoto,” kata Kamaruddin kepada awak media, Selasa (19/7/2022).

Sementara, kuasa hukum lainnya, Johnson Panjaitan menyebut, Hendra yang mengirim jenazah Brigadir Yosua ke pihak keluarga.

Dia pula yang diduga meminta keluarga tidak membuka peti jenazah Brigadir J.

“Karena dia yang melakukan pengiriman mayat dan melakukan tekanan kepada keluarga untuk pelarangan membuka peti mayat,” tutur Johnson.

Oleh karenanya, sejak awal, pihak keluarga meminta Polri mencopot Hendra dari jabatannya.

Dinonaktifkan lalu dicopot

Tak sampai dua pekan sejak kasus kematian Brigadir J terungkap, Hendra dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Karo Paminal.

Hendra dinonaktifkan bersama dengan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Penonaktifkan itu berselang dua hari dari dinonaktifkannya Sambo sebagai atasan Hendra yakni Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.

Seiring dengan berkembangnya penyidikan kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya mencopot Hendra dari jabatannya pada 4 Agustus 2022. Dia dimutasi ke bagian Yanma Polri.

Hendra dicopot dari jabatannya bersamaan dengan pencopotan beberapa personel kepolisian lainnya, termasuk Ferdy Sambo.

Posisi Hendra di Karo Paminal pun digantikan oleh Brigjen Anggoro Sukartono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Pengawasan dan Pembinaan Profesi (Karo Wabprof) Divpropam Polri.

Adapun Hendra menjabat sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri sejak 16 November 2020.

Sebelum menjadi anak buah Sambo sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri, lulusan Akpol tahun 1995 itu pernah menempati sejumlah jabatan

Dikutip dari Tribun Sumsel, Hendra pernah menjabat Kaden A Ro Paminal Divisi Propam Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divisi Porpam Polri, hingga Kabagbinpam Ro Paminal Divisi Propam Polri.

Tahun 2021, Hendra terlibat dalam tim khusus pencari fakta untuk kasus bentrok Front Pembela Islam (FPI) dengan Polri di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang terjadi 7 Desember 2020.

Hendra ditunjuk langsung oleh Sambo untuk memimpin tim yang beranggotan 30 personel kepolisian ini. (*)

Tonton video terkait Brigadir J dan Peristiwa Menarik Lainnya di YouTube TribunWow.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sosok Brigjen Hendra Kurniawan, Anak Buah Ferdy Sambo yang Kini Disorot karena Gaya Hidupnya

Sumber: Kompas.com
Tags:
Polisi Tembak PolisiIrjen Ferdy SamboBrigadir JHendra Kurniawan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved