Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kejanggalan Pembunuhan Anak Penasihat Putin, Rusia Tuduh Mata-mata Ukraina yang Diduga Salah Sasaran

Bom mobil yang menewaskan anak penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin diduga mengandung sejumlah kejanggalan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
rt.com
Penampakan wanita bernama Natalya Vork yang diduga agen rahasia Ukraina dan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jurnalis Rusia bernama Darya Dugina di Moskow, Sabtu (20/8/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Rusia menuduh dinas khusus Ukraina melakukan pemboman mobil yang menewaskan komentator Darya Dugina.

Dilansir TribunWow.com, korban adalah putri seorang ultra-nasionalis Rusia yang berpengaruh yang telah mendukung invasi Moskow ke Ukraina.

Ayah Darya, Alexander Dugin, diketahui merupakan rekan dekat dan pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Khawatirkan Bencana Nuklir, Putin Akhirnya Beri Izin IAEA Periksa PLTN Ukraina yang Diduduki Rusia

Adapun Kyiv telah membantah terlibat dalam serangan pada hari Senin, dengan penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menyebut tuduhan itu sebagai propaganda.

Dilaporkan Al Jazeera, Senin (22/8/2022), Darya adalah seorang komentator berusia 29 tahun yang bekerja di saluran TV nasionalis Rusia.

Ia meninggal pada hari Sabtu (20/8/2022), ketika bom kendali jarak jauh yang ditanam di Toyota Land Cruiser-nya meledak saat dia mengemudi di pinggiran Moskow.

Media Rusia melaporkan ayahnya, Alexander Dugin, yang telah mendukung perang Putin di Ukraina, bertukar mobil dengan putrinya sesaat sebelum ledakan.

Alexander Dugin adalah seorang filsuf, penulis, dan ahli teori politik yang oleh sebagian orang di Barat disebut sebagai 'otak Putin' diyakini oleh beberapa orang sebagai target yang dimaksud.

Diam-diam menyusup masuk ke Rusia, wanita bernama Natalya Vovk yang diduga agen rahasia Ukraina menggunakan beragam cara untuk menyamar supaya tak dicurigai aparat berwenang.
Diam-diam menyusup masuk ke Rusia, wanita bernama Natalya Vovk yang diduga agen rahasia Ukraina menggunakan beragam cara untuk menyamar supaya tak dicurigai aparat berwenang. (rt.com)

Baca juga: Pelan-pelan Gerogoti Kekuatan Rusia, Ukraina Serang Logistik dan Pangkalan Militer Putin

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), penerus utama KGB, mengatakan kejahatan itu disiapkan dan dilakukan oleh layanan khusus Ukraina.

Seorang warga Ukraina, Natalya Vovk, diduga melakukan pembunuhan itu dan kemudian melarikan diri ke Estonia.

FSB mengatakan Vovk dan putrinya yang berusia 12 tahun tiba di Rusia pada bulan Juli.

Mereka menghabiskan satu bulan mempersiapkan serangan dengan menyewa sebuah apartemen di blok perumahan yang sama dan meneliti gaya hidup Darya.

Terduga penyerang berada di sebuah acara di luar Moskow pada Sabtu malam yang juga dihadiri Darya dan ayahnya, sebelum melakukan peledakan mobil dan kemudian menyeberang ke Estonia.

Badan intelijen juga merilis video pengawasan keamanan dari tersangka pembunuh bersama dengan ID militernya, mengklaim milik resimen Azov Ukraina.

Podolyak, penasihat presiden Ukraina, membantah keterlibatan Ukraina dalam pemboman itu.

Dalam sebuah tweet, ia menolak klaim FSB sebagai fiksi, untuk menjadikannya sebagai bagian dari pertikaian antara badan keamanan Rusia.

Batalyon Azov sementara itu mengatakan wanita itu tidak pernah menjadi anggota unit dan menuduh Rusia mengarang kebohongan.

Analis pertahanan Pavel Felgenhauer mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban seputar pembunuhan itu.

"Apa yang mereka (FSB-red) katakan adalah ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap anak perempuannya, bukan ayahnya. Saya merasa agak aneh, semuanya. Ini hal yang aneh," kata Felgenhauer.

"Bagi layanan keamanan profesional untuk mengirim regu pembunuh ibu dan anak, ini adalah hal baru seperti SEAL Amerika atau operasi intelijen Israel. Para pelakunya secara ajaib berhasil melintasi perbatasan ke Estonia di luar jangkauan, dan itu meninggalkan banyak tanda tanya."

Kementerian dalam negeri Estonia, polisi dan layanan penjaga perbatasan mengatakan dalam pernyataan terpisah mereka dapat berbagi informasi tentang individu yang memasuki dan meninggalkan Estonia hanya dalam kasus yang ditentukan oleh hukum, menambahkan tuduhan FSB tidak memenuhi persyaratan itu.

Baca juga: Rusia Sebut Ukraina akan Lakukan Provokasi Serang Fasilitas Nuklir untuk Salahkan Vladimir Putin

Tuduhan FSB Terhadap Natalya Vork

Pemerintah Rusia menyebut Ukraina bertanggung jawab atas tewasnya seorang jurnalis di Moskow bernama Darya Dugina.

Menurut keterangan badan intelijen Rusia alias FSB, agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vork telah masuk menyusup ke Rusia sejak 23 Juli 2022 lalu dan tinggal di dekat kediaman Darya Dugina.

Dikutip TribunWow dari rt, Natalya Vork diketahui telah menempelkan bom di mobil yang dikendarai oleh Darya Dugina lalu meledakkannya menggunakan alat peledak jarak jauh yang menyebabkan Darya Dugina tewas.

Baca juga: Dubes Ukraina Sebut Negaranya Berusaha Bunuh Orang Rusia Sebanyak-banyaknya demi Masa Depan Anak

FSB menjelaskan, Vork adalah warga negara Ukraina kelahiran tahun 1979.

Saat pindah ke Rusia pada Juli 2022 lalu, Vork datang bersama anak perempuannya yang masih remaja.

Kala itu Vork langsung menyewa apartemen yang sama dengan tempat tinggal Dugina.

Pada hari tewasnya Dugina yakni Sabtu (20/8/2022), Vork menghadiri sebuah acara festival yang diadakan di sebuah daerah di Moskow.

Dugina saat itu juga sempat menghadiri acara tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi, ditemukan sebuah bom telah dipasang di mobil Toyota Land Cruiser Prado milik Dugina.

Bom di mobil tersebut meledak ketika Dugina sedang berkendara di jalan tol seusai menghadiri acara festival.

Seusai tewasnya Dugina, Vork bersama anaknya kabur ke Estonia pada Minggu (21/8/2022).

Pada Senin (22/8/2022), pemerintah Rusia merilis sejumlah video menampilkan sosok Vork.

Video ini diambil di tempat Vork tinggal hingga saat Vork baru saja tiba di Rusia.

Sebagai informasi, Darya Dugina adalah seorang wartawan yang mendukung pemerintah Rusia melakukan operasi militer di Ukraina.

Selain dikenal sebagai sosok yang vokal mendukung pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, Dugina juga berstatus sebagai anak perempuan dari seorang politisi sekaligus penulis anti-barat bernama Aleksander Dugin.

Bom yang dipasang oleh Vork diduga sebenarnya ditujukan untuk membunuh Aleksandr Dugin.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved