Konflik Rusia Vs Ukraina
Kejanggalan Pembunuhan Anak Penasihat Putin, Rusia Tuduh Mata-mata Ukraina yang Diduga Salah Sasaran
Bom mobil yang menewaskan anak penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin diduga mengandung sejumlah kejanggalan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Dalam sebuah tweet, ia menolak klaim FSB sebagai fiksi, untuk menjadikannya sebagai bagian dari pertikaian antara badan keamanan Rusia.
Batalyon Azov sementara itu mengatakan wanita itu tidak pernah menjadi anggota unit dan menuduh Rusia mengarang kebohongan.
Analis pertahanan Pavel Felgenhauer mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban seputar pembunuhan itu.
"Apa yang mereka (FSB-red) katakan adalah ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap anak perempuannya, bukan ayahnya. Saya merasa agak aneh, semuanya. Ini hal yang aneh," kata Felgenhauer.
"Bagi layanan keamanan profesional untuk mengirim regu pembunuh ibu dan anak, ini adalah hal baru seperti SEAL Amerika atau operasi intelijen Israel. Para pelakunya secara ajaib berhasil melintasi perbatasan ke Estonia di luar jangkauan, dan itu meninggalkan banyak tanda tanya."
Kementerian dalam negeri Estonia, polisi dan layanan penjaga perbatasan mengatakan dalam pernyataan terpisah mereka dapat berbagi informasi tentang individu yang memasuki dan meninggalkan Estonia hanya dalam kasus yang ditentukan oleh hukum, menambahkan tuduhan FSB tidak memenuhi persyaratan itu.
Baca juga: Rusia Sebut Ukraina akan Lakukan Provokasi Serang Fasilitas Nuklir untuk Salahkan Vladimir Putin
Tuduhan FSB Terhadap Natalya Vork
Pemerintah Rusia menyebut Ukraina bertanggung jawab atas tewasnya seorang jurnalis di Moskow bernama Darya Dugina.
Menurut keterangan badan intelijen Rusia alias FSB, agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vork telah masuk menyusup ke Rusia sejak 23 Juli 2022 lalu dan tinggal di dekat kediaman Darya Dugina.
Dikutip TribunWow dari rt, Natalya Vork diketahui telah menempelkan bom di mobil yang dikendarai oleh Darya Dugina lalu meledakkannya menggunakan alat peledak jarak jauh yang menyebabkan Darya Dugina tewas.
Baca juga: Dubes Ukraina Sebut Negaranya Berusaha Bunuh Orang Rusia Sebanyak-banyaknya demi Masa Depan Anak
FSB menjelaskan, Vork adalah warga negara Ukraina kelahiran tahun 1979.
Saat pindah ke Rusia pada Juli 2022 lalu, Vork datang bersama anak perempuannya yang masih remaja.
Kala itu Vork langsung menyewa apartemen yang sama dengan tempat tinggal Dugina.
Pada hari tewasnya Dugina yakni Sabtu (20/8/2022), Vork menghadiri sebuah acara festival yang diadakan di sebuah daerah di Moskow.
Dugina saat itu juga sempat menghadiri acara tersebut.