Konflik Rusia Vs Ukraina
Dubes Ukraina Sebut Negaranya Berusaha Bunuh Orang Rusia Sebanyak-banyaknya demi Masa Depan Anak
Menuai kecaman dari pemerintahan Putin di Rusia, statement kontroversial diucapkan oleh seorang pejabat pemerintahan Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Rakyat (Rusia) memilih pemerintahan ini (Putin) dan mereka tidak berjuang untuk itu, tidak protes, tidak melawan," kata Zelensky.
Zelensky mengatakan dengan melarang rakyat Rusia pergi ke luar maka ada kemungkinan mereka akan memengaruhi Putin.
Sementara itu, di sebuah kota kecil di Rusia bernama Russko-Vysotskoye, pria bernama Dmitry Skurikhin seorang diri memprotes konflik yang terjadi di Ukraina.
Skurikhin menyuarakan protes terhadap perang dengan cara menulis menggunakan cat di tembok sebuah pusat perbelanjaan.
Bangunan pusat perbelanjaan tersebut diketahui dimiliki oleh Skurikhin.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, ada dua jenis tulisan dalam dinding tersebut.
Pada jenis tulisan pertama, terdapat dua buah kalimat berkuran besar bertuliskan 'Damai untuk Ukraina, Merdeka untuk Rusia.'
Di bawah dua tulisan tersebut, Skurikhin menuliskan beberapa kata kecil dengan warna merah menyala.
Kota-kota tersebut di antaranya adalah Mariupol, Bucha, Kherson, Chernihiv, dan banyak kota lainnya.
"Saya rasa ini adalah cara yang baik untuk menyampaikan informasi," ujar Skurikhin.
Skurikhin menyampaikan, pada awal konflik terjadi, masyarakat di Rusia tidak tahu persis apa yang sedang terjadi.
"Mereka (masyarakat Rusia) berpikir operasi spesial dilakukan untuk menghilangkan pecandu obat-obatan terlarang dari pemerintahan Ukraina. Mereka tidak tahu Rusia menyerang kota-kota Ukraina," kata Skurikhin.

Skurikhin menyadari risiko yang ia hadapi ketika melakukan ini.
Menurut pengakuan Skurikhin, ada orang tak dikenal menuliskan 'pengkhianat' di pintu rumahnya.
Begitu pula pihak kepolisian beberapa kali berkunjung ke kediaman Skurikhin.