Pilpres 2024
Berita Ganjar: Menurut Survei, Bisa Kalahkan Prabowo hingga Anies jika Pilpres Digelar saat Ini
Elektabilitas Gubernur Ganjar Pranowo menjadi yang tertinggi menurut survei yang dilaksanakan SMRC.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali meroket menurut hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Dilansir TribunWow.com, Ganjar bahkan mengalahkan jumlah suara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hasil ini disampaikan dalam kanal Youtube SMRC TV, MInggu (21/8/2022) , di mana elektabilitas Ganjar terbukti makin meningkat dari tahun ke tahun.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo - Heboh Dengar Suara Farel Prayoga di HUT RI ke- 77: Jokowi saja Ikut Goyang
Melalui simulasi pemilihan umum terbuka, diperoleh sejumlah hasil untuk menilai siapa Presiden yang menang jika Pilpres dilaksanakan pada saat ini.
"Simulasi terbuka atau kita biasa sebut dengan 'Top of Mind', siapa yang akan dipilih sebagai presiden bila pemilihan diadakan ketika survey dilakukan," tutur Direktur Riset SMRC Deni Irvani.
Dalam survei tersebut, nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dicatat terlepas ia tak bisa lagi menjabat sebagai Presiden.
Menurut keterangan Deni, nama Jokowi tertulis di survei karena turut diucapkan oleh responden secara spontan.
Meski tercantum nama Jokowi, rupanya Ganjar masih menjadi pilihan tertinggi dengan jumlah suara sebanyak 17,6 persen.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Soal Jokowi Endorse Capres Potensial, PDIP Pastikan RI 1 Sehati dengan Mega
"Kita lihat di sini Ganjar Pranowo berada di urutan paling atas dengan dukungan 17,6 persen secara spontan," terang Deni.
"Kemudian disusul Prabowo Subianto 12,6 persen. Jadi jaraknya sekitar 5% antara Ganjar dan Prabowo dalam simulasi terbuka."
"Lalu masih ada nama Jokowi (12,5%) karena ini jawaban spontan, warga bisa menyebut siapa saja yang menurut mereka ingin dipilih."
Nama-nama unggulan lain seperti Anies dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih jauh berada di bawah Ganjar.
Anies mendapat suara sebanyak 9,1%, sementara Ridwan Kamil di kisaran 3%.
"Lalu yang berikutnya ada Anies Baswedan 9,1%, lalu ada Ridwan Kamil 4,3%, lalu nama-nama lain di bawah 3%."
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diduga Gara-gara Comot Kader, NasDem Jadi yang Pertama Dikunjungi PDIP
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 04.20:
Kerugian PDIP
PDIP disebut akan mengalami kerugian besar jika tidak mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari partai mereka di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Namun di sisi lain, Ganjar Pranowo juga akan mengalami kerugian yang besar jika tidak diusung oleh PDIP dalam Pilpres 2024 mendatang.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, analisis ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Motivasi Pelajar, Minta Anak Muda Jangan Takut Capek hingga Kurang Tidur
Pangi menyoroti bagaimana sampai saat ini Ganjar Pranowo masih setia dengan PDIP.
Sikap Ganjar yang tidak pernah datang ke dalam acara partai lain menunjukkan sang Gubernur Jateng itu masih akan bertahan di PDIP.
"Nah sejauh yang cermati memang Mas Ganjar belum pernah hadir di acara partai apapun," kata Pangi dalam diskusi bertajuk "Ganjar Bakal Tumbang Jika Keluar Kandang?" di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
"Kalaupun diundang beliau belum siap untuk hadir di situ."
"Itu mungkin salah satu cara beliau menjaga apa maksud politiknya bahwa ini dia tidak mau ingin tergesa gesa, grasak grusuk atau ya istilahnya Bu Mega terlalu berambisi," ungkap Pangi.
Menurut Pangi, Ganjar bahkan telah siap tidak diusung oleh PDIP dalam Pilpres 2024 nanti.
"(Ganjar) tidak mau mengambil partai lain untuk bergabung dengan partai lain sejauh ini, mungkin ya resiko lain beliau di injury time atau last minute tidak diusung oleh PDIP pun mungkin beliau bakal siap tidak akan maju, walaupun momentumnya ada diusung oleh partai lain lewat KIB," terangnya.

Baca juga: Puan Masih Dijagokan, PDIP Kesampingkan Elektabilitas Ganjar? Politikus: Warna Bagi Masyarakat
Kendati demikian apabila Ganjar tidak diusung oleh PDIP, maka partai yang dikepalai oleh Megawati Soekarnoputri itu akan mengalami kerugian besar.
"Jadi artinya begini bahasa sederhana saya, kalau Pak Ganjar tidak diusung PDIP maka kerugian ada di PDIP sendiri."
"Begitu juga Mas Ganjar juga akan merasakan kerugian itu karena basis mereka akan melemah sendirinya, gelembung popularitas mereka tidak kuat, strong voters hilang, basis segmen pemilih mereka juga akan lari sendiri sendiri."
"Maka itu mutual understanding yang saling menguntungkan tadi," tegas Pangi.(TribunWow.com/Via/Anung)