Liga 1
Luis Milla Singgung Thomas Doll Bersama Persija, Ungkit Kiprah: Dia di Lazio, Saya di Real Madrid
Pelatih Persib Bandung Luis Milla komentari gaya permainan Persija Jakarta bersama Thomas Doll hingga ungkit masa lalu kiprah keduanya di Eropa.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Lailatun Niqmah
Luis Milla menjadi pelatih ketiga berlabel top Eropa yang kini ramaikan perburuan gelar juara Liga 1 2022 bersama Persib Bandung dan bakal bersaing dengan Persija Jakarta serta PSM Makassar.
Dilansir TribunWow.com, mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut melengkapi dua pelatih yang sebelumnya sudah merapat bersama Persija Jakarta dan PSM Makassar, Thomas Doll dan Bernardo Tavares.
Dan terbukti, hadirnya Thomas Doll di Persija Jakarta serta Bernardo Tavares di PSM Makassar langsung berikan perubahan signifikan yang dapat dilihat dari cara bermain keduanya.
Baca juga: Yaya Sunarya Terancam Didepak Luis Milla dari Persib Bandung, Begini Reaksi Bobotoh dan Prediksinya
Lantas, bagaimana dengan kemungkinan kiprah Luis Milla dengan Persib Bandung jika dilihat dari strategi yang bakal digunakan?
Mampukah Luis Milla menyaingi dua pelatih top Eropa milik Persija Jakarta dan PSM Makassar?
Dilansir TribunWow.com dari Transfermarkt, bersama Timnas Indonesia, Luis Milla dikenal sebagai pelatih yang kerap memainkan skema attacking menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3.

Baca juga: Persib Bandung Semakin Terlihat Blunder? Lepas 3 Sosok Ini, Penggantinya Justru Tak Terlalu Berbeda
Skema dan formasi yang diprediksi bakal sama dilakukan Luis Milla kala membesut Persib Bandung.
Selain itu, bola pendek dari kaki ke kaki jadi ciri khas lainnya yang bakal dilakukan Luis Milla bersama Persib Bandung.
Sementara Bernardo Tavares di lima pertandingan bersama PSM Makassar lebih banyak memainkan skema 3-5-2 layaknya Thomas Doll di Persija Jakarta.

Baca juga: Transfer Mubazir Persib Bandung: Gaet Eks Persija Jakarta, namun Tak Kunjung Diberi Menit Bermain
Skema dan formasi yang digunakan untuk menggalang kekuatan di lini tengah baik bertahan maupun menyerang.
Meski begitu, ketiganya memiliki kesamaan yakni sama-sama lebih menyukai pola serangan aliran bola dari kaki ke kaki.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)