Hotman Paris dan Kontroversinya
Akui Tak Pernah Cek Kesehatan sang Ibu, Hotman Paris Nangis dan Menyesal: Pengalaman Menyakitkan
Hotman Paris menangis dan merasa menyesal karena tidak pernah melakukan check up kesehatan sang ibu.
Penulis: dian shinta mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Pengacara Hotman Paris menangis kala mengingat sang ibu.
Dilansir TribunWow.com melalui kanal YouTube OFFICIAL NITNOT pada Senin (22/8/2022), Hotman Paris mengaku menyesal karena tak pernah melakukan check up kesehatan ibunya.
Hotman Paris menuturkan ibunya pernah jatuh dari kamar mandi.
Karena itu, Hotman Paris baru menyadari bahwa ibunya memiliki riwayat darah tinggi.
"Kalau ingat ibu saya, saya suka nangis," ujar Hotman Paris terlihat menangis.
"Saya selalu check up dokter dianya yang enggak pernah saya check, karena memang dia wanita Batak yang tabah."
"Penyesalan saya saat dia umur 70 jatuh di kamar mandi di rumah adik saya, ternyata selama ini dia sudah darah tinggi."
"Kan darah tinggi gampang diobatin, karena saya enggak pernah check, padahal dia kadang-kadang enam jam temanin saya di rumah sakit, itu penyesalan saya," sambung Hotman Paris.
Lebih lanjut, Hotman Paris menuturkan ibunya lah yang paling banyak mendidiknya.
Baca juga: Hotman Paris Keluarkan Banyak Uang sejak Anaknya SMP untuk Bolak-balik Luar Negeri: Bapaknya Playboy
Meski lahir dari keluarga yang mapan, Hotman bercerita sang ibu menyuruhnya untuk berjualan sayur di pasar.
Hotman mengatakan saat jualan sayur dirinya memiliki pengalaman yang memalukan dan menyakitkan.
"Saya ini bukan dari keluarga susah, bapak saya pengusaha mobil terkenal di daerah Tapanuli, cuman walaupun bapak saya termasuk berada kami punya rumah di Medan kami enggak boleh tinggal di Medan," kata Hotman.
"Yang paling banyak mendidik kami itu ibu saya."
Baca juga: Bongkar Sikap Negatif Anaknya, Hotman Paris Sebut Mobil Rp 9 M Hanya Dipakai Sekali: Niruin Ibunya
"Saya pernah pengalaman memalukan dan menyakitkan waktu saya bawa sayur ke pasar tahu-tahu kaki saya keinjak selokan yang banjir dan sayur saya dibawa air semuanya."
"Saya disuruh juah sayur oleh ibu saya bukan untuk menambah nafkah kami, karena bapak kami termasuk orang kaya di situ, bisnisnya banyak banget, hanya untuk mendidik," sambungnya.
