Hotman Paris dan Kontroversinya
Geram, Razman Nasution Ancam Laporkan Sederet Orang Ini, Termasuk Hotman Paris: Turun Nilai Saya
Pengacara Razman Nasution mengancam akan melaporkan seterunya, Hotman Paris, ke polisi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pengacara Razman Arif Nasution berjanji akan melaporkan seterunya, Hotman Paris Hutapea, ke polisi.
Dilansir TribunWow.com, ancaman tersebut merupakan buntut dari tuduhan ijazah palsu yang dilayangkan Hotman Paris.
Melalui video singkat yang diunggah di akun Instagram @razmannasution, pengaara berdarah Batak itu juga menyentil sejumlah musuhnya.
Baca juga: Dipecat Klien, Razman Nasution Diduga Kirim Video Ancaman Seret Nama Hotman, Denise: Diajak Tempur
Mulai dari Denise Chariesta hingga Richard Lee, kata Razman, ia akan tetap melaporkan mereka ke polisi.
Dalam video singkat itu, Razman menyebut kini enggan mengomentari perseteruannya dengan Denise Chariesta.
Seperti yang diberitakan, Denise Chariesta kini banyak mengulik kehidupan pribadi Razman.
Denise bahkan tak segan mendatangi rumah Razman hingga membongkar pesan pribadi sang pengacara dengan sang mantan klien.
"Terutama Denise sudah tidak subtantif dan menjadi bahan olok-olokan dan hanya sekedar ocehan belaka," ujar Razman.
"Saya tidak mau, menjadi turun nilai saya sebagai seorang intelektual."

Baca juga: Nekat Terbang ke Malaysia untuk Telusuri Pendidikan Razman Nasution, Denise Chariesta: Tolong Kawal
Masih dalam video itu, Razman lantas membahas tuduhan ijazah palsu yang menimpanya.
Setelah tuduhan ini sudah berlarut-larut, Razman mengaku tak akan tinggal diam.
Ia bahkan mengancam akan melaporkan Hotman Paris ke polisi.
"Saya akan melaporkan Hotman Paris atas pencemaran nama baik yang dilakukan dalam statement yang dia katakan," ujar Razman.
"(Hotman mengatakan -red) bahwa ijazah saya dinyatakan palsu oleh Kopertis."
Selain Denise dan Hotman, ia turut menyinggung nama mantan kliennya, dr Richard Lee.
Baca juga: Denise Chariesta Bongkar Percakapan Razman dan Eks Klien, setelah Dibayar Rp 2,5 M Malah Mundur