Polisi Tembak Polisi
Irjen Sambo Sebut Pelecehan Terjadi di Magelang, Brigadir J Ternyata Masih Dampingi PC ke Jakarta
Kuasa hukum Brigadir J mengungkapkan keanehan besar dalam pengakuan eks Kadiv Propam Polri Irjen Sambo soal motif.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Setelah diperiksa oleh tim khusus (timsus) Polri, mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo mengaku membunuh ajudannya yakni Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J karena emosi dan marah.
Irjen Sambo berdalih dirinya marah istrinya yakni Putri Candrawathi (PC) telah dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.
Dikutip TribunWow, anehnya Brigadir J masih mendampingi PC pulang dari Magelang ke Jakarta.
Baca juga: Saat di Magelang, Bharada E Sempat Ditelepon Istri Irjen Sambo Sambil Menangis
Keanehan ini disorot oleh kuasa hukum Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak dalam acara Dua Sisi tvOne.
Kamaruddin meragukan kemampuan Irjen Sambo sebagai seorang Kadiv Propam yang tidak mengerti bahwa kejadian kejahatan harus dilaporkan di daerah tersebut.
"Itu menandakan permasalahan di lingkungan Polri, kenapa pemimpin yang belum matang dijadikan Kadiv Propam?" ujar Kamaruddin.
"Belum mengerti soal Locus Delicti."
"Kalau kejadiannya di Magelang, ya laporkan lah di Magelang atau di Bareskrim Polri," kata Kamaruddin.
Kamaruddin lalu merasa aneh Brigadir J masih dibiarkan mendampingi PC pulang ke Jakarta padahal dituduh telah melakukan pelecehan di Magelang.
"Bintang 2 macam apa, Irjen macam apa sudah dilecehkan istrinya di Magelang tapi masih disuruh didampingi oleh orang yang melecehkan itu kan ajaib," papar Kamaruddin.
Kamaruddin kemudian menganjurkan Sambo agar merenung dan membaca firman Tuhan supaya segera bertaubat.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Kamaruddin mengungkit dugaan motif bahwa kliennya sebenarnya dibunuh gara-gara membocorkan rahasia Irjen Ferdy Sambo kepada istri sang jenderal yakni PC.
Dugaan ini disuarakan oleh Kamaruddin dalam Hot Room di YouTube metrotvnews, Rabu (10/8/2022).
"Ada dugaan yang diduga adalah pelakunya si bapak (Ferdy Sambo -red). Dugaan ada wanita lain," kata Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan, Brigadir J diketahui membocorkan rahasia dari Irjen Ferdy Sambo saat ditanya oleh PC.
"Kemudian si ibu (Putri Candrawathi) menanyakan kepada almarhum 'Bapak kemana? Kok tidak pulang?'," ungkap Kamaruddin.
"Diduga almarhum ini memberitahu 'Bapak pergi ke sana maka tidak pulang'. Disebutkanlah satu tempat dengan si cantik," imbuh Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan, pertengkaran sempat terjadi antara PC dan Irjen Ferdy Sambo seusai Brigadir J membocorkan rahasia atasannya tersebut.
Barulah setelah pertengkaran terjadi, Brigadir J menerima ancaman pembunuhan dari ajudan sang jenderal.
"Akibatnya ada lagi ancaman kepada dia (Brigadir J) tapi dari para ajudan gara-gara ini, ibu jadi sakit," ujar Kamaruddin.
Sementara itu pihak keluarga masih meyakini bahwa Brigadir J tidak melakukan pelecehan seksual terhadap PC.
Alih-alih melakukan pelecehan, Brigadir J diyakini tewas karena melindungi PC.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, dugaan ini disampaikan oleh Roslin Simanjuntak selaku bibi dari Brigadir J.

Baca juga: Viral Foto Putri Candrawathi Pegang Tangan Brigadir J saat Pose, Ada Bripka RR yang Kini Tersangka
"Dari awal kami membantah bahwa anak kami itu melakukan pelecehan, karena kami tau sifat anak kami itu, dibilang melakukan pelecehan kami tidak terima," ujar Roslin, Rabu (10/8/2022).
"Secara pribadi kami merasa anak kami melindungi ibu Putri, makanya nyawanya jadi hilang," ucap Roslin.
Roslin mengungkit bagaimana Brigadir J memiliki sifat yang baik sehingga tak mungkin nekat melakukan pelecehan.
Sementara itu terlihat ada sikap aneh dari PC yang ternyata sempat menangis sejak dari Magelang, Jawa Tengah.
Informasi ini disampaikan oleh Muhammad Burhanuddin selaku kuasa hukum dari Richard Eliezer alias Bharada E yang merupakan tersangka penembak Brigadir J.
"Yang dicerita (Bharada E bercerita -red) itu ada masalah. Ibu Putri nangis-nangis dari Magelang. Nangis-nangis dari rumah itu (rumah di Magelang)," tutur Burhan dalam Hotroom di YouTube metrotvnews, Rabu (10/8/2022).
Burhan menjelaskan, berdasarkan keterangan Bharada E tidak terjadi pelecehan seksual di tempat kejadian perkara (TKP).
Kemudian tidak ditemukan juga penganiayaan terhadap Brigadir J.
"Kalau dari pengakuan Bharada (E) tidak ada penganiayaan," jelas Burhan.
Sebagai informasi, laporan dugaan pelecehan seksual PC dilaporkan pada 12 Juli 2022 lalu.
Kala itu laporan disampaikan kepada Kapolres Kombes Budhi Herdi Susianto yang kini telah dinonaktifkan.

Baca juga: VIDEO Putri Nangis Besuk Ferdy Sambo, Bharada E Ngaku Diperintah Atasannya Menembak Brigadir J
Sebelumnya, PC tampak terus menggenggam erat tangan wanita yang ada di sampingnya ketika pergi mendatangi Mako Brimob, Minggu (7/8/2022).
Putri yang merupakan istri dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu untuk pertama kalinya tampil di depan publik seusai ramai kasus penembakan terhadap ajudan suaminya yakni Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, tampak mata Putri sembab dan sayu seperti kurang tidur dan terlalu banyak menangis.
Raut wajahnya terlihat lelah meskipun tertutup masker.
Sambil menangis, Putri juga sempat berbicara di depan awak media hingga akhirnya ia menunduk memejamkan matanya seusai menyampaikan pesannya.
Berikut pesan yang disampaikan Putri kepada para wartawan.
"Saya putri bersama anak-anak saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya," kata Putri Candrawati kepada awak media saat menyambangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Minggu (7/8/2022).
"Saya mohon doa, biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini, dan saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami," tuturnya.
Berdasarkan keterangan kuasa hukum Putri, Arman Hanis, kliennya pergi ke Mako Brimob untuk menjenguk Ferdy Sambo.
"Kuasa hukum Pak FS hari ini datang ke Mako Brimob utk membawa pakaian kepada Pak FS dan membesuk beliau," jelas Arman.
"Tapi hari ini belum sempat ketemu. Belum diberikan izin, mudah-mudahan besok atau hari-hari berikutnya bisa diberikan izin."
Baca juga: Sosok yang Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir J Diungkap Kuasa Hukum: Atasan yang Dia Jaga
Katanya Depresi
Belum lama ini, pengacara PC mengatakan kliennya sudah diperiksa sebanyak 3 kali.
Sementara, Ferdy Sambo mengaku sudah diperiksa empat kali saat menghadiri pemanggilan oleh Bareskrim Polri.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di benak Eka Prasetya selaku anggota tim pengacara keluarga Brigadir J.
"Katanya sudah ada pemeriksaan, SP2P-nya mana? Siapa saja yang sudah diperiksa? Kan heran," kata Eka Prasetya dikutip dari kanal YouTube Tribunnews, Sabtu (6/8/2022).
"Pak Jendral katanya sudah empat kali diperiksa, kapan diperiksanya?"
Eka Prasetya semakin kaget ketika mengetahui bahwa pihak PC mengaku sudah diperiksa sebanyak 3 kali.
Padahal, selama ini PC selalu mangkir setiap ada pemanggilan pemeriksaan dari LPSK maupun Komnas HAM.
"Lah, katanya depresi, katanya trauma, itu bisa 3 kali diperiksa. Ini apa coba, siapa yang periksa dan di mana diperiksanya ini harus dipertanyakan," ujar Eka Prasetya.
"Inilah kenapa saya menyebut satu sindikat penegak hukum, karena terstruktur, sistematis."

Sebelumnya, anggota tim pengacara PC, Sarmauli Simangunsong, mengaku kliennya sudah diperiksa pihak kepolisian.
Pemeriksaan itu berlangsung sehari setelah insiden, yakni pada tanggal 9, 11, dan 21 Juli 2022.
"Ibu PC, adalah warga negara yang taat hukum serta mendukung sepenuhnya proses hukum yang berjalan. Ibu PC telah memberikan keterangan pada tanggal 9, tanggal 11, dan 21 Juli 2022," ujar Sarmauli.
"Dalam UU TPKS, keterangan saksi atau korban ditambah satu alat bukti lainnya sudah cukup untuk menetapkan status terlapor menjadi tersangka."
(TribunWow.com/Anung/Via)