Konflik Rusia Vs Ukraina
Jor-joran Bantu Pengungsi Ukraina, Sejumlah Warga Inggris Tak Mau Tampung Lebih dari 6 Bulan
Beberapa warga Inggris yang sukarela menampung para pengungsi harus mengeluarkan banyak uang untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Meski telah mendapat bantuan dana dari pemerintah, beberapa warga Inggris harus mengeluarkan uang pribadi mereka saat menampung para pengungsi Ukraina yang kabur dari serangan Rusia.
Saat ini 25 persen tuan rumah para pengungsi Ukraina menyatakan hanya ingin menampung warga Ukraina tak lebih dari enam bulan.
Dikutip TribunWow dari bbc, program penampungan pengungsi ini diluncurkan oleh pemerintah Inggris pada Maret 2022 lalu.
Baca juga: Media AS Laporkan 70 Persen Bantuan Senjata Negara Barat Tidak Sampai ke Pasukan Ukraina
Saat ini ada sekira 75 ribu pengungsi Ukraina yang ada di Inggris.
Dalam perjanjian awal, para tuan rumah di Inggris menyatakan bersedia untuk memenuhi kebutuhan minimum para pengungsi Ukraina selama enam bulan.
Setiap bulannya, para sukarelawan di Inggris ini mendapat uang dari pemerintah sebesar Rp 6,3 juta untuk membantu para pengungsi.
Namun dalam beberapa kasus, para tuan rumah justru harus mengeluarkan uang pribadi mereka karena bantuan dari pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh kantor statistik nasional Inggris (ONS), total ada 25 persen sukarelawan Inggris yang tak bersedia memperpanjang bantuan menampung para sukarelawan.
25 persen orang ini ingin mengakhiri bantuan yang mereka berikan kepada para pengungsi Ukraina.
Sebagian besar sukarelawan mengeluhkan bahwa apa yang mereka berikan ternyata lebih dari perkiraan mereka.
Alasan lain para sukarelawan ingin berhenti memberikan bantuan adalah naiknya biaya kebutuhan hidup.
Namun dalam survei empat dari 10 orang bersedia terus membantu para pengungsi jika mereka diberikan lebih banyak bantuan dana oleh pemerintah Inggris.
Dalam sebuah kasus, Maria Divid selaku warga Inggris yang menampung seorang wanita Ukraina mengaku senang bisa memberikan bantuan.
Divid yang tinggal di London mengakui dirinya memang sering harus merogoh kocek pribadi untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang ia tampung.
"Saya bisa membayangkan untuk rumah tangga lain itu bisa lebih menjadi masalah," ungkap Divid.
Baca juga: Buka-bukaan soal Perang Informasi, Staf Zelensky Sebut Ukraina Perangi Rusia secara Kreatif