Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Minta Tolong ke China, Zelensky Ingin Xi Jinping Desak Rusia Akhiri Perang di Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Presiden China Xi Jinping untuk membantu mengakhiri perang di negaranya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat memberikan konpers di Kiev/Kyiv, 3 Maret 2022. Terbaru, Zelensky minta bantuan China untuk hentikan invasi Rusia, Kamis (4/8/2022). 

"Tentu saja, saya sangat ingin China meninjau kembali sikapnya terhadap Federasi Rusia."

Dia juga mendesak China untuk bertindak di Dewan Keamanan PBB sebagai salah satu dari lima anggota yang memiliki hak veto, untuk mempertahankan norma-norma internasional.

"Jika kita beroperasi tanpa undang-undang, lalu mengapa kita harus memiliki Dewan Keamanan, jika ada negara atau beberapa negara di dunia, dapat memutuskan untuk melanggar aturan secara militer?" tanyanya.

China sejauh ini abstain dari pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB dan di Majelis Umum yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

China malah menyerukan dialog antara pihak-pihak yang bertikai, sementara juga mengutuk bantuan militer Barat ke Ukraina dan sanksi terhadap Rusia sebagai merugikan resolusi konflik.

Zelensky mengatakan kepada SCMP bahwa dia yakin China memiliki kekuatan ekonomi untuk menekan Putin agar mengakhiri perang.

"Saya yakin, saya yakin tanpa pasar China untuk Federasi Rusia, Rusia akan merasakan isolasi ekonomi sepenuhnya,” kata Zelensky.

"Itu adalah sesuatu yang dapat dilakukan China, untuk membatasi perdagangan dengan Rusia sampai perang berakhir.”

Baca juga: Sebut Perang Dingin AS dengan China dan Rusia Dimulai, Ekonom: Mereka Membutuhkan Sekutu

Rusia Akui Ingin Gulingkan Pemerintahan Zelensky

Sebelumnya, menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pihaknya akan berupaya menyingkirkan rezim Kiev.

Dilansir TribunWow.com, orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin itu secara tak langsung mengakui tujuan perang Ukraina adalah untuk menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky.

Seperti dilaporkan media Rusia, TASS, pernyataan ini diucapkan Sergey Lavrov pada Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Incar Jembatan, Ini Cara Ukraina Rebut Kembali Wilayah Kherson yang Dikuasai Pasukan Militer Rusia

Hal ini diungkapkannya saat berbicara di dalam pertemuan dengan duta besar negara-negara anggota Liga Arab di Kairo, Mesir.

Dalam pidatonya, Lavrov mengaku merasa prihatin dengan nasib rakyat Ukraina yang dianggapnya telah hancur.

"Kami bersimpati dengan rakyat Ukraina, yang pantas mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik. Kami menyesal bahwa sejarah Ukraina dihancurkan di depan mata kami dan kami minta maaf kepada mereka yang telah menyerah pada propaganda negara rezim Kiev dan bagi mereka yang mendukung rezim ini, yang ingin Ukraina menjadi musuh abadi Rusia," kata Lavrov.

Halaman
123
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyXi JinpingChinaKonflik Rusia Vs Ukraina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved