Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Misteri Ajudan Ferdy Sambo yang Beberkan Keanehan Sikap Brigadir J hingga Memberi Teguran

Kuasa hukum istri Irjen Ferdy Sambo menuturkan adanya sosok ajudan yang menegur Brigadir J.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Istimewa/Facebook/Roslin Emika
Foto bersama Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya, tampak Brigadir J dan Bharada E dalam foto tersebut. 

TRIBUNWOW.COM - Sosok rekan yang memberi kesaksian tentang sikap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menjadi sorotan.

Dilansir TribunWow.com, sesama ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Ferdy Sambo itu diduga telah membeberkan keanehan sikap Brigadir J.

Dikatakan bahwa Brigadir J sempat ditegur karena menodongkan pistol ke foto atasannya hingga mengenakan parfum milik PC, istri Ferdy Sambo.

Baca juga: Ternyata Bukan Bekas Jeratan Leher, Kamaruddin Bantah Brigadir J Ditembak dari Lantai 2

Narasi ini pertama kali diketahui dari penuturan pengacara PC, Arman Hanis.

Sebelumnya, ia menuturkan mengenai adanya sosok ajudan yang memberi kesaksian tentang perilaku Brigadir J.

Ajudan yang tak disebutkan namanya itu mengungkapkan bahwa Brigadir J pernah menodong foto Ferdy Sambo.

"Informasi dari ajudan, bahwa Josua diduga pernah mengarahkan senjatanya ke foto Pak Kadiv Propam. Itu ditegur juga oleh ajudan. Saya tidak tanya lagi sering apa tidak (dugaan menodongkan senjata ke foto Sambo). Tapi pernah,” ucap Arman dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).

"Pernah Josua juga ditegur karena pakai parfumnya Ibu PC. Ini semua yang disampaikan oleh ADC (Aide de Camp/ ajudan). Saya juga menunggu hasil yang disampaikan dari ajudan ke Komnas HAM. Kan sudah diperiksa semua."

Bharada E yang bernama lengkap Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, ajudan Irjen Ferdy Sambo, usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bharada E diketahui merupakan anggota polisi yang terlibat dalam baku tembak melawan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas dalam insiden tersebut.
Bharada E yang bernama lengkap Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, ajudan Irjen Ferdy Sambo, usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bharada E diketahui merupakan anggota polisi yang terlibat dalam baku tembak melawan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas dalam insiden tersebut. (Kolase Tribunnews/Irwan Rismawan dan youtube kompastv)

Baca juga: Kronologi Tewasnya Brigadir J Terungkap Lewat CCTV, Ferdy Sambo sempat Terlihat Berlari Karena Ini

Adapun mengenai indikasi pengancaman pada Brigadir J oleh ajudan lain, Arman menekankan bahwa hal ini masih spekulasi.

"Kenapa saya menanggapi, karena kan berita yang menyampaikan Yoshua diancam sebelumnya, ada ancaman itu kan masih spekulasi semua ya. Masih spekulasi, asumsi, tunggu lah," terang Arman.

Mengenai hal ini, pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak memberikan bantahan keras.

Ia menilai tudingan tanpa bukti itu seolah hanya untuk menggiring opini.

Pasalnya, tuduhan-tuduhan tersebut dilontarkan setelah Brigadir J meninggal dan kasusnya mencuat.

"Kenapa sekarang setelah meninggal orangnya baru dibuat karangan-karangan seperti itu? Itu kan pembunuhan beralih ke parfum beralih ke penodongan foto itu, makin ngawur itu," beber Kamaruddin.

"Tapi tidak apa-apa orang berhalusinasi tidak apa-apa yang penting kalau ada bukti baru kita tanggapi."

Baca juga: Apresiasi 3 Kasus Brigadir J Ditangani 1 Pintu oleh Bareskrim Polri, IPW: Dia Anggota Satgassus

Ajudan yang Diduga Ancam Bunuh Brigadir J

Sosok polisi yang diduga telah mengancam akan melakukan pembunuhan pada Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, tudingan itu dibuktikan dengan tangkapan layar saat Brigadir J menghubungi kekasihnya, Vera Simanjuntak.

Dalam potongan gambar dari video call tersebut, Brigadir J disebut sedang menangis ketakutan.

Baca juga: Tangan Kiri Patah hingga Luka di Jari, Ini Kondisi Jenazah Brigadir J Versi Dokter Keluarga

Seperti dilaporkan Wartakota.com, Kamis (28/7/2022) kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membagikan potret tersebut.

Ia sebelumnya mengunggah foto itu melalui akun media sosial miliknya.

Dijelaskan bahwa Brigadir J sedang mencurahkan rasa cemasnya pada sang kekasih, Vera.

Ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo itu dikatakan mendapat ancaman pembunuhan dari rekan sesama ajudan.

Ketika dikonfirmasi, Kamaruddin membenarkan bahwa sosok yang mengancam itu adalah rekan sesama polisi.

Namun, sosok tersebut bukanlah Bharada E yang disebut terlibat baku tembak dengan korban.

Pelaku adalah ajudan yang berinisial D, yang sudah lama bekerja bersama Brigadir J.

"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," beber Kamaruddin melalui pesan singkat, Kamis (28/7/2022).

Kuasa hukum Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membahas bukti bahwa kliennya merupakan orang kesayangan keluarga Irjen Sambo.
Kuasa hukum Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membahas bukti bahwa kliennya merupakan orang kesayangan keluarga Irjen Sambo. (Kolase youtube kompastv dan YouTube Refly Harun)

Baca juga: Bharada E Tenang saat Diinterogasi soal Brigadir J, Komnas HAM: Enggak 100 Persen Stabil

Jawaban ini menerangkan unggahan dan penuturan Kamaruddin sebelumnya mengenai pelaku pengancaman.

Dalam keterangan lalu, sang kuasa hukum mengaku sudah mengantongi nama pengancam Brigadir J.

Ia mengatakan mendiang pernah meminta kekasihnya, Vera, untuk mencari pria lain sebagai penggantinya.

Brigadir J sampai menangis ketakutan dan merasa akan dibunuh oleh squad lama yang sudah mengancamnya.

Bukti digital yang disampaikan Kamaruddin itu pertama kali diungkap pada Sabtu (23/7/2022).

"Kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana," kata Kamaruddin dalam kanal YouTube Tribun Jambi.

"Sudah ada rekaman elektronik di mana almarhum saking takutnya, di bulan Juni 2022, dia sampai menangis," imbuhnya

Kamaruddin enggan memberi rincian mengenai bukti terbaru itu.

Ia hanya menyinggung bahwa ancaman pembunuhan pada Brigadir J terus dilakukan oleh seseorang hingga berakhir pada kejadian nahas di hari Jumat (8/7/2022).

"(Berupa-red) rekaman elektronik, nanti teknisnya pada saatnya akan kami ungkap," ujar Kamaruddin.

"Kemudian ancaman pembunuhan itu berlanjut terus, hingga satu hari menjelang pembantaian."(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Baku TembakPolisi Tembak PolisiIrjen Ferdy SamboBrigadir JBharada E
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved