Konflik Rusia Vs Ukraina
Diduga Kekurangan Tentara, Rusia Tugaskan Perangkat Desa Rekrut Penduduk untuk Perangi Ukraina
Pihak Rusia mulai melakukan perekrutan hingga ke desa-desa untuk menambah jumlah tentara dalam perang Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Muncul Rasa Benci ke Putin
Kebencian terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin mulai tumbuh di kalangan ibu para tentara pasukan militer Rusia.
Rasa benci ini muncul karena ketidakjelasan nasib para tentara Rusia yang diturunkan ke Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, seorang ibu berinisial V adalah satu dari banyak orangtua tentara Rusia yang tak puas akan kebijakan pemerintahnya melakukan serangan ke Ukraina.
Baca juga: Putus Kontak sejak Anaknya Perangi Pasukan Ukraina, Ibu di Rusia Dapat Kabar Buruk dari Medsos
Meski anak V dinyatakan hilang tanpa kejelasan, ia tak melihat Ukraina sebagai musuh.
V merasa wajar Ukraina melawan balik karena negara mereka diserang.
Saat ini V telah menjalin kontak dengan para ibu tentara Rusia lainnya yang sepemikiran dengannya.
V mengatakan, kalangan ibu-ibu para tentara Rusia mulai membenci pemerintah Rusia yang memutuskan melakukan operasi militer spesial di Ukraina.
"Mereka membenci pemerintah. Mereka benci Putin," ujar V.
"Mereka semua ingin perang ini berakhir. Seluruh ibu menginginkannya," tegasnya.
V menjelaskan bagaimana mayoritas ibu para tentara Rusia adalah orang-orang desa.
Ia menceritakan pasukan militer yang dikirim ke Ukraina adalah mereka yang berasal dari wilayah-wilayah terpencil, bukan anak pejabat.
Baca juga: VIDEO Mykolaiv Ukraina Diguncang 8 Ledakan Dahsyat, RS hingga Rumah Warga Jadi Sasaran Rudal Rusia

Rasa kesal dan frustasi juga tumbuh di masyarakat Ukraina.
Rakyat Ukraina kini mulai memprotes pemerintah mereka karena mengirimkan warga sipil yang tak memiliki pengalaman militer untuk berperang menghadapi pasukan Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Skynews, seiring naiknya korban jiwa dari pihak Ukraina, warga di sana mulai memprotes lantaran anggota keluarga mereka ada yang dikirim untuk berperang melawan Rusia padahal tak memiliki pengalaman perang.