Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Konflik Menyebar ke Mana-mana, China Minta AS hingga Rusia Lakukan Gencatan Senjata di Ukraina

China menyebut konflik di Ukraina kini menyebabkan terjadinya beragam krisis global, mulai dari ekonomi hingga pengungsi.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
MICHAL CIZEK / AFP
Potret pengungsi dari Ukraina mengantre di kantor polisi di Prague, Republik Ceko untuk izin tinggal, Maret 2022. Krisis pengungsi adalah satu dari beberapa krisis yang terjadi akibat konflik di Ukraina berdasarkan keterangan Dubes China untuk AS. 

TRIBUNWOW.COM - China mendesak seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Ukraina agar segera melakukan gencatan senjata.

Pihak yang terlibat sebagaimana dimaksud oleh China adalah Amerika Serikat (AS), NATO dan negara-negara aliansinya, hingga Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, China menjelaskan bagaimana konflik di Ukraina menyebabkan timbulnya berbagai macam krisis.

Baca juga: Rusia akan Perluas Target Wilayah Perang di Ukraina, AS Langsung Kirim Lebih Banyak Senjata ke Kyiv

Pernyataan ini disampaikan oleh duta besar China untuk AS, Qin Gang, Rabu (20/7/2022).

Qin Gang mengungkit saat ini telah terjadi banyak krisis mulai dari ekonomi, naiknya jumlah imigran, krisis energi hingga pangan.

"China menyerukan gencatan senjata segera, dimulainya kembali perundingan damai. Seluruh pihak yang terlibat harus ikut, termasuk Rusia, AS dan aliansi NATO," kata Qin Gang.

Qin Gang meminta seluruh pihak untuk duduk bersama dan mencari jalan keluar yang disetujui bersama.

Ia turut menegaskan bahwa kedaulatan dan integritas wilayah seluruh negara harus dihormati.

Sementara itu pada Senin (18/7/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba mendeklarasikan bahwa negosiasi damai dengan Rusia hanya mungkin terjadi saat Rusia kalah di medan perang.

Semenjak gagalnya perundingan damai di Turki, belum ada lagi agenda besar perundingan damai yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, namun NATO justru meyakini konflik antara Rusia dan Ukraina akan berakhir lewat negosiasi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Sabtu (25/6/2022).

Mulai dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, PM Inggris Boris Johnson, Sekjen NATO Jens Stoltenberg, bersama para negara anggota NATO lainnya berfoto di markas NATO di Brussels, 24 Maret 2022.
Mulai dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, PM Inggris Boris Johnson, Sekjen NATO Jens Stoltenberg, bersama para negara anggota NATO lainnya berfoto di markas NATO di Brussels, 24 Maret 2022. (John Thys/AFP)

Baca juga: VIDEO Tentara Ukraina Terus Digempur Rusia, Sebut Bertahan Paling Lama Sebulan

"Kemungkinan besar, perang ini akan berakhir di meja negosiasi," kata Stoltenberg.

Stoltenberg menjelaskan, saat ini tanggung jawab NATO adalah untuk memastikan Ukraina memiliki posisi yang kuat saat melakukan perundingan dengan Rusia agar kedaulatan negara di Eropa tetap terjaga.

Menurut Stoltenberg, cara paling ampuh untuk membantu Ukraina adalah dengan mengirimkan bantuan militer, ekonomi, hingga sanksi terhadap musuh Ukraina yakni Rusia.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyChinaAmerika SerikatNATO
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved