Polisi Tembak Polisi
Buat Para Jenderal Polisi Terpesona saat Gelar Perkara, Kuasa Hukum Brigadir J: Tak Bisa Membantah
Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir J mengaku telah memaparkan bukti tak terbantahkan di depan para jenderal polisi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, membeberkan jalannya gelar perkara.
Dilansir TribunWow.com, ia menyebutkan bahwa bukti yang telah dibawanya berhasil membuat para jenderal dari Institusi Polisi RI terpesona.
Pasalnya, bukti-bukti tersebut tak bisa terbantahkan karena memuat fakta yang gamblang.
Baca juga: Bukti Baru CCTV Jadi Kunci Misteri Kematian Brigadir J, Rekam Pelaku di Rumah Ferdy Sambo?
Ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022), Kamaruddin menuturkan hasil gelar perkara kasus dugaan pembunuhan berencana itu.
"Ketika saya jelaskan para jenderal itu terpesona dan tidak ada yang bisa membantah," kata Kamaruddin dilansir kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (21/7/2022).
Adapun bukti-bukti yang dibawa tersebut adalah video, foto, dan surat-surat terkait kematian Brigadir J.
"Jadi tidak ada bantahan, yang ada menerima bukti-bukti itu, karena bukti-bukti yang saya ajukan itu, baik video maupun foto-foto, termasuk bukti-bukti surat itu sangat otentik sehingga tidak bisa dibantah."

Baca juga: Bukan Tewas di Rumah Ferdy Sambo, Kuasa Hukum Ungkap Dugaan Baru Kasus Kematian Brigadir J
Kamaruddin kemudian menyebutkan satu kejanggalan di mana surat-surat terkait kematian Brigadir J menunjukkan data berbeda.
"Contoh misalnya, suratnya menyatakan umurnya 28 tahun, waktu itu permohonan atas nama Kapolres Jakarta Selatan," beber Kamaruddin.
"Tetapi di dalam hasil autopsi dan sertifikat kematian itu sama Sars-Covid yang negatif itu, umurnya 21 tahun. Jadi sama-sama laki-laki yang diajukan tapi dengan usia yang berbeda, yang satu dimohon pria 28 tahun, yang satu hasilnya pria 21 tahun."
Dengan keakuratan bukti-bukti tersebut, para jenderal yang hadir dalam gelar perkara itu pun bersedia menerima.
"Jadi ketika saya paparkan itu, memang tidak bisa dibantah walaupun tadi hadir di situ jenderal-jenderal dari Pusdokes, mereka tidak mengomentari," tandasnya.
Baca juga: Fakta Terbaru CCTV Kasus Brigadir J, Polri Rahasiakan Isi Rekaman hingga Keluarga Ingin Ikut Lihat
Baca juga: Tewasnya Brigadir J Diduga Kasus Pembunuhan, Saor Siagian: Tembak-menembak Itu Halusinasi
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-01.08:
Gamblang Perlihatkan Kondisi Jasad Brigadir J
Sebelumnya, Kamaruddin menunjukkan potret jenazah Brigadir J yang diambil diam-diam oleh pihak keluarga.
Ia mengatakan bahwa luka-luka yang muncul di situ terindikasi sebagai hasil tindak penganiayaan.
Baca juga: Bukti-bukti Dugaan Pembunuhan Brigadir J Diungkap Kuasa Hukum, Singgung soal Rekam Kondisi Jenazah
Kamaruddin meyakini bahwa Brigadir J menjadi korban dari pembunuhan berencana yang dilakukan sekelompok orang.
Karenanya, pada Senin (18/7/2022), ia berserta tim melaporkan dugaan tersebut serta membawa bukti berkas dan sejumlah foto ke Bareskrim Polri, Jakarta.
"Barang bukti berikutnya itu adalah berupa foto. Jadi foto ini (diambil-red) ketika polisi lengah, dengan alasan mau menambah formalin maka tiba-tiba para wanita saksi-saksi yang pemberani mereka buru-buru membuka bajunya kemudian memfoto dan memvideokan," ungkap Kamaruddin seperti ditayangkan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (18/7/2022).
Keluarga pun menemukan sejumlah luka sayatan, luka tembak, memar dan pergeseran rahang serta luka patah di bagian jari manis Brigadir J.

"Ada luka di bahu, ada luka sayatan di kaki, ada luka di telinga, kemudian ada luka sayatan di belakang, kemudian ada luka di jari, kemudian membiru di kanan kiri, dan tulang rusuk," beber Kamaruddin.
"Kemudian ada luka menganga di bahu."
Ia lalu menunjukkan luka bekas peluru di bagian dada Brigadir J, dan memperlihatkan bekas jahitan panjang di dekat leher.
"Ada lagi ditemukan luka di bawah dagu, sama jahitan juga," tutur Kamaruddin.
Tak hanya itu, bagian telinga kanan korban juga dikatakan mengalami pembengkakan dengan luka bekas senjata tajam di bagian belakangnya.
"Kemudian ditemukan lagi luka yang sangat menganga dan masih mengeluarkan darah di bagian perut," imbuhnya.
Terakhir, Kamaruddin menunjukkan luka lebam yang cukup besar di daerah tulang rusuk jenazah.(TribunWow.com/Via)