Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Disebut Bersiap Mencaplok Tanah Ukraina seperti Krimea, AS Singgung Referendum Palsu

Amerika Serikat menuding Rusia akan membuat referendum palsu untuk menganeksasi wilayah Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP
Pasukan militer Rusia saat berada di Mariupol, Ukraina. Terbaru, Rusia disebut tengah membuat referendum baru untuk menganeksasi wilayah Ukraina, Rabu (20/7/2022). 

Kedutaan menambahkan bahwa bergabungnya wilayah Ukraina ke Rusia merupakan keinginan dari penduduknya sendiri.

"Kepemimpinan Federasi Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa penduduk wilayah yang dibebaskan akan memutuskan masa depan mereka sendiri secara mandiri," tutur Kedubes Rusia.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengklaim bahwa AS telah memberlakukan sanksi tambahan bahkan tanpa aneksasi wilayah Ukraina ke Rusia.

Ia menilai ancaman sanksi yang lebih banyak tidak akan berpengaruh pada pengambilan keputusan Rusia.

"Sebaliknya, itu telah memperkuat tekad untuk bertindak sesuai dengan jalan yang dipilih," tulis Zakharova di saluran Telegramnya.

Baca juga: VIDEO Dewan Keamanan Rusia Sumpah Serapah Peringatkan Ukraina soal Rencana Serang Jembatan Krimea

Rusia Paksa Penduduk Kherson Gunakan Uang Rubel

Sebelumnya dikabarkan bahwa rubel Rusia akan digunakan di Kherson mulai Minggu, menurut pasukan dukungan Rusia yang telah menguasai kota di Ukraina selatan itu.

Meski begitu, rupanya keputusan sepihak ini banyak ditentang oleh otoritas setempat dan masyarakat.

Bahkan, warga Ukraina nekat melakukan perlawanan kecil-kecilan dengan menukar kembali rubel yang diperoleh.

Video protes warga Kherson, Ukraina berakhir seusai tentara Rusia melemparkan granat kejut dan tembakkan peringatan, Senin (21/3/2022).
Video protes warga Kherson, Ukraina berakhir seusai tentara Rusia melemparkan granat kejut dan tembakkan peringatan, Senin (21/3/2022). (YouTube The Telegraph)

Baca juga: Viral Detik-detik Warga Kherson Tantang dan Rebut Kembali Bendera Ukraina dari Tentara Rusia

Walikota Kherson, Ihor Kolykhaiev, yang kini telah digulingkan oleh otoritas Rusia, mengatakan bahwa dia tidak percaya ini akan mungkin dilakukan.

Sementara, satu-satunya sistem perbankan yang berfungsi di wilayah tersebut adalah milik Ukraina, bukan Rusia.

Dia skeptis apakah Rusia dapat berhasil memperkenalkan rubel.

"Saya tidak memiliki konfirmasi bahwa itu telah diperkenalkan," kata Kolykhaiev dilansir TribunWow.com dari BBC, Minggu (1/5/2022).

"Kapan itu bisa muncul? Kapan perbendaharaan dan sistem perbankan Ukraina akan berhenti bekerja? Apa pun bisa terjadi di bawah pendudukan, saya tidak bisa masuk ke kepala Rusia untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan. Jika mereka mencoba memperkenalkan zona rubel di sini, kita akan jatuh kembali ke tahun 1992 ketika Ukraina memperoleh kemerdekaannya."

Menurut kantor berita negara Rusia Ria, awal pekan ini, pasukan Rusia menunjuk pemerintahan baru di Kherson karena Kolykhaiev tidak bekerja sama dengan pasukan.

Halaman
1234
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyAmerika SerikatKonflik Rusia Vs UkrainaKrimeaJohn Kirby
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved