Polisi Tembak Polisi
Istri Irjen Ferdy Sambo Minta Perlindungan, LPSK Gelar Investigasi Kasus Tewasnya Brigadir J
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan keterangan mengenai permohonan perlindungan dari istri Kadiv Propan Irjen Ferdy Sambo.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku telah mendapat permohonan perlindungan dari PC, istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Rabu (13/7/2022) sore.
Dilansir TribunWow.com, permohonan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum PC pada LPSK.
Wakil ketua LPSK, Susilaningtias, mengaku masih akan mempelajari kasus tersebut sebelum nantinya memberikan keputusan.
Baca juga: Rumah Keluarga Brigadir J Dijaga Ketat Polisi, Aparat Tegaskan Bukan untuk Mengintimidasi
"Selanjutnya LPSK akan melakukan penelaahan dan investigasi terkait permohonan tersebut," ujar Susilaningtias seperti ditampilkan dalam kanal YouTube KOMPASTV, Sabtu (16/7/2022).
"Nanti kami akan melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum yang menangani laporan beliau (istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo-red)."
Secara independen, LPSK juga akan melakukan penyelidikan terkait dugaan pelecehan yang berujung pada tewasnya Brigadir J ini.
Lembaga tersebut akan mendatangi keluarga korban dan secara lebih lanjut akan melakukan penilaian terkait kondisi PC.
Dari hasil assessment tersebut, LPSK akan memutuskan sejauh mana bantuan pemulihan trauma akan diberikan.
"Kemudian juga kami akan menemui beberapa pihak seperti korban sendiri, termasuk keluarga korban dan pihak-pihak lain yang diperlukan nantinya," beber Susilaningtias.
"Nah setelah itu nanti kami akan menelaah juga terkait dengan kebutuhan beliau untuk pemulihan traumanya."
Setelah semua bukti dan fakta terkumpul, LPSK akan memutuskan mengenai permohonan perlindungan PC melalui rapat pimpinan.
"Rapat pimpinan LPSK ini akan nanti memutuskan permohonan perlindungan itu, nanti akan diterima atau ditolak," jelas Susilaningtias.
"Kemudian (memutuskan-red) permohonan perlindungannya ini apa saja bentuknya, termasuk juga jangka waktu pemberian perlindungan," pungkasnya.
Baca juga: Sosok Brigadir J di Mata Mantan Guru SMA, Sebut Masuk Kelas Khusus hingga Ungkap Nilai UN
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 01.26:
Istri Irjen Sambo Malu dan Takut Bertemu Orang
Kondisi psikologis wanita berinisial PC kini diketahui sangat tidak stabil seusai diduga menjadi korban pelecehan seksual hingga penodongan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kejadian ini dialami PC di rumah singgah suaminya yakni Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, kini untuk sekadar tidur, PC harus dibantu oleh tim psikolog.
Informasi ini diungkapkan oleh Psikolog Novita Tandry yang kini mendampingi istri Irjen Sambo.
Masih sering menangis dan sedih, istri Irjen Sambo kini juga menjadi malu dan takut bertemu orang lain.
Novita turut menyoroti bagaimana PC mengalami gangguan tidur dan makan.
"Jadi memang masih dalam tahapan yang sangat awal sekali untuk mengetahui kondisi piskologis Ibu PC. Jadi kami belum tentukan psikoterapi yang nanti akan dilakukan," ujar Novita, Kamis (14/7/2022).
Novita mengatakan, saat ini tim masih melakukan observasi terhadap keadaan istri Irjen Sambo.
Namun di saat yang sama, tim psikolog aktif melakukan pendampingan, terutama agar istri Irjen Sambo dapat lebih tenang.
Pertolongan juga dilakukan supaya PC dapat tidur dengan nyenyak.
"Karena gangguan tidurnya sudah cukup parah," tutur Novita.
Baca juga: Bukan Sabotase Kasus, Polisi Ungkap Alasan Ganti Decoder CCTV di Komplek Tewasnya Brigadir J
Sebelumnya, Novita juga sempat menjelaskan bagaimana PC menangis terus menerus ketika menceritakan pelecehan yang ia alami.
"Masih syok, jadi semalam saya bertemu pendampingan dengan beliau," kata Novita saat dihubungi, Rabu (13/7/2022)
"Beliau masih syok, saya bisa katakan stres sedang ke berat ya dengan tahapannya. Trauma itu dengan kejadian hari Jumat kemarin," ungkapnya.
PC diketahui menceritakan kronologi pelecehan yang ia alami kepada Novita selama 1,5 jam.
"Terus menerus menangis, karena harus menjelaskan apa yang terjadi. Diceritakan tapi tidak tuntas, dan akhirnya saya menyetop, menceritakan kembalinya ini," jelas Novita.
Pada saat menggelar konferensi pers, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto turut menjawab soal adanya isu hubungan asmara dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Dipastikan sampai saat ini belum ada bukti terkait isu hubungan asmara dalam kasus penembakan Brigadir J.
"Tidak ada alat bukti ataupun bukti yang mendukung adanya tersebut, jadi kami tidak mau beramsumsi," kata Kombes Budhi, Selasa (12/7/2022).
"Kami hanya berdasarkan fakta yang kami temukan di tempat kejadian perkara (TKP)," ujarnya.(TribunWow.com/Via/Anung)