Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Tanggapan Mahfud MD soal Kasus Penembakan Brigadir J: Tidak Bisa Dibiarkan Mengalir Begitu Saja

Mahfud MD memberikan tanggapan soal kasus polisi tembak polisi yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube Kompas TV
Menko Polhukam Mahfud MD. Terbaru, Mahfud MD memberikan tanggapan soal kasus polisi tembak polisi yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Rabu (13/7/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus polisi tembak polisi yang melibatkan anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo hingga kini masih dalam penyelidikan.

Aksi baku tembak antara Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) itu pun turut ditanggapi oleh Menko Polhukam Mahfud MD.

Dikutip dari KompasTV, Mahfud MD memberikan tanggapannya lewat akun Instagram resminya, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Keluarga Ungkap Curhatan Brigadir J Jadi Ajudan Irjen Sambo: Semua Urusan Dipercayakan Sama Dia

Menurut Mahfud MD, kasus ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena ada banyak kejanggalan.

Mahfud MD juga menyoroti proses penanganan kasus dan penjelasan Polri.

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas, hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” tulis Mahfud seperti dikutip dari akun Instagram miliknya, @mohmahfudmd, Rabu (13/7).

Lebih lanjut, Mahfud mengapresiasi langkah Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan membentuk tim investigasi untuk mengungkap kasus tersebut.

Menurutnya, langkah itu sudah mewakili sikap pemerintah.

“Itu sudah mewakili sikap dan langkah Pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” Katanya.

Di sisi lain, Mahfud MD menegaskan bahwa kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus tersebut.

“Kredibilitas POLRI dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini, sebab dalam lebih dari setahun terakhir, POLRI selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik, sesuai hasil berbagai lembagai survei,” katanya.

Tanggapan Keluarga Brigadir J

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, pihak keluarga menyebut ada yang aneh dalam konferensi pers yang disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto pada Selasa (12/7/2022).

"Banyak sekali perbedaan. Pernyataan polisi di publik dengan pernyataannya dia saat datang ke rumah," kata Samuel Hutabarat selaku ayah Brigadir J, Selasa (12/7/2022).

Samuel pertama mengungkit soal masalah CCTV di TKP.

Menurut keterangan Samuel, dirinya pernah didatangi Brigjen Hendra bersama rombongan polisi yang menjelaskan bahwa CCTV di TKP memang ada namun posisinya bukan di kamar utama.

"Alasan mereka. Bawahan dari Pak Hendra berpangkat Kombes, kalau rumah dinas memang CCTV tidak sebanyak di rumah pribadi," kata Samuel.

Keanehan kedua yang diungkit oleh Samuel adalah jarak tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E dijelaskan oleh Brigjen Hendra awalnya 5-7 meter.

Namun ketika konpers di publik, pihak kepolisian mengatakan ada jarak 10 meter saat tembak menembak terjadi.

"Anak saya pintar. Untuk itu, dia ditarik ke Mabes Polri. Tak mungkin dari 7 tembakan, tak satupun mengenai tubuh Brada E," kata Samuel.

"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," kata dia.

Samuel mengaku telah meminta kepada pihak kepolisian agar diberikan tiga ponsel anaknya namun semuanya dinyatakan menghilang.

Baca juga: Pesan Terakhir Brigadir J ke Keluarga sebelum Tewas Ditembak Bharada E di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Polisi Jawab Keaenahan Kasus Brigadir J

Tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyisakan tanda tanya bagi pihak keluarga.

Keluarga Brigadir J tak meyakini yang bersangkutan benar-benar melakukan pelecehan seksual terhadap istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menyebabkan Brigadir J ditembak oleh Bharada E alias RE di rumah singgah sang jenderal.

Dikutip TribunWow.com dari Kompastv, pada konferensi pers Selasa (12/7/2022), Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjawab sejumlah keanehan yang diungkit oleh pihak keluarga.

1. CCTV

Keluarga Brigadir J sempat meminta Polri untuk transparan terkait rekaman kamera CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak keluarga meyakini TKP pasti dilengkapi oleh kamera CCTV.

Kombes Budhi menjelaskan, CCTV di TKP sudah rusak dua minggu sebelum terjadinya penembakan sehingga tidak ada rekaman yang didapatkan oleh pihak kepolisian.

Kendati demikian Kombes Budhi menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah berhasil mendapatkan rekaman kamera CCTV di sekitar TKP.

"Bisa membuktikan petunjuk adanya proses ataupun orang-orang yang mungkin berada di rumah tersebut," jelas Kombes Budhi, Selasa (12/7/2022).

2. Luka Sayatan

Kemudian terkait luka sayatan, Kombes Budhi menegaskan berdasarkan hasil autopsi sementara, tujuh buah luka tembak ditemukan pada jasad Brigadir J.

"Luka sayatan yang berada di bawah kelopak mata kanan itu adalah karena luka tembak masuk," jelas Kombes Budhi.

Kombes Budhi menjelaskan, hasil autopsi lengkap masih menunggu pihak dokter forensik RS Polri.

Potret Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidup. Polri menjelaskan, Brigadir J ditembak oleh Bharada E seusai ketahuan melakukan pelecehan seksual terhdap istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Potret Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidup. Polri menjelaskan, Brigadir J ditembak oleh Bharada E seusai ketahuan melakukan pelecehan seksual terhdap istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022). (TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

3. Tembakkan Tak Kena

Mengungkit latar belakang Brigadir J yang merupakan seorang penembak jitu atau sniper, keluarga Brigadir J merasa heran tak ada satu pun tembakkan yang mengenai tubuh Bharada E.

Menurut keterangan pihak kepolisian, pada saat kejadian posisi Bharada E berada di tempat yang lebih tinggi.

"Tidak ada (kena tembak), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindungi," kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Senin (11/7/2022), dikutip dari Kompas.tv.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus mengumpulkan bukti dan menunggu keluarnya hasil autopsi lengkap. (KompasTV/Ikbal Maulana/TribunWow.com/Anung Malik)

Berita lain terkait

Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Mahfud MD Sebut Banyak Kejanggalan dalam Kasus Polisi Tembak Polisi yang Tewaskan Brigadir J

Sumber: Kompas TV
Tags:
PolisiMahfud MDBrigadir JFerdy Sambo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved