Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Keluarga Brigadir J Ngaku Dikepung Ratusan Polisi, Polri Ungkap Fakta Bantah Lakukan Intimidasi

Pihak kepolisian membantah telah mengerahkan ratusan polisi untuk melakukan pengepungan terhadap keluarga Brigadir J.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG
Suasana rumah duka Brigadir Yosua yang tewas ditembak di Jakarta. Terbaru, pihak kepolisian membantah sempat mengepung kediaman Brigadir Yosua alias J. 

TRIBUNWOW.COM - Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E alias RE seusai Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawati selaku istri dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Seusai penembakan terjadi, keluarga Brigadir J mengaku kediaman mereka sempat didatangi oleh ratusan polisi.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, namun pengakuan keluarga Brigadir J dibantah oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Jenazah Brigadir J Diautopsi padahal Bukan Korban, IPW Ungkit Keanehan: Tujuannya untuk Apa?

Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja menjelaskan, polisi yang datang ke kediaman keluarga Brigadir J tidak sampai 50 personil polisi.

"Karena rumah kecil, yang dari Mabes itu sekitar 10-15 orang, yang masuk dan berbicara dengan keluarga hanya sebagian," kata Yuyan melalui pesan singkat, Rabu (13/7/2022).

Yuyan menjelaskan, pihak kepolisian dari Jambi juga datang ke kediaman keluarga Brigadir J dan pintu rumah saat itu dalam kondisi terbuka.

Namun Yuyan tak memungkiri pada saat itu memang ada kehebohan ketika polisi datang.

"Maklum, baru datang kan suka heboh," jelas Yuyan.

Yuyan mengatakan, sampai saat ini juga masih ada anggota polisi yang berjaga di kediaman Brigadir J.

"Karena mereka bagian dari keluarga besar Polri. Kita tetap komunikasi, jika mereka ada kebutuhan, maka kami akan bantu," katanya.

"Intinya tidak ada niatan kami untuk mengintimidasi keluarga. Karena mereka masih keluarga besar Polri juga," pungkas Yuyan.

Baca juga: Disebut Menembak Duluan tapi Tidak Ada yang Kena, Brigadir J Ternyata Punya Latar Belakang Sniper

Keluarga Brigpol Nopryansah Yosua kecewa. Keluarga Brigadir Yosua ungkap sejumlah kejanggalan, autopsi tanpa izin dan minta CCTV dibuka.
Keluarga Brigpol Nopryansah Yosua kecewa. Keluarga Brigadir Yosua ungkap sejumlah kejanggalan, autopsi tanpa izin dan minta CCTV dibuka. (TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, pengamat menilai ada keanehan dari sikap Brigadir Yosua yang tiba-tiba melakukan pelecehan seksual di tempat yang penuh pengawasan dan pengawalan.

Sebagai informasi, Brigadir Yosua memiliki tugas menjadi sopir dinas istri Irjen Sambo.

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto mengungkit bagaimana peluang berbuat jahat sebenarnya banyak ditemukan ketika Brigadir Yosua berada di luar rumah.

"Mengapa pelecehan itu baru terjadi dan berada di rumah dinas Kadiv Propam? karena pada dasarnya prinsip kejahatan itu pasti terjadi karena peluang. Bukankah peluangnya lebih banyak di luar rumah daripada di rumah dinas?" ungkap Bambang, Selasa (12/7/2022).

Bambang juga menjelaskan, tidak mungkin Brigadir Yosua berani berbuat nekat terhadap atasannya yang selisih pangkatnya terpaut jauh.

"Menjadi sangat aneh bila tiba-tiba pelaku menjadi berubah, berani melecehkan istri pimpinan di rumah dinas pimpinan, yang tentu saja ada anggota polisi yang berjaga atau orang-orang lain di kediaman," jelasnya.

Foto kiri: Potret Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidupnya. Foto kanan: Rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta yang menjadi TKP ditembaknya Brigadir Yosua oleh Bharada E.
Foto kiri: Potret Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidupnya. Foto kanan: Rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta yang menjadi TKP ditembaknya Brigadir Yosua oleh Bharada E. (Istimewa via TribunJambi.com)

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, pihak kepolisian menyebut Brigadir J sempat melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Sambo sebelum ditembak, namun keluarga Brigadir J menemukan sejumlah kejanggalan.

Satu di antara kejanggalan tersebut adalah terkait kamera CCTV.

Samuel Hutabarat selaku ayah dari Brigadir Yosua meminta kepada Polri agar transparan soal bukti CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

Samuel meyakini rumah dinas seorang jenderal pastinya dilengkapi dengan CCTV dan memiliki pengawasan yang ketat.

"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTV-nya," ujar Samuel, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Rasakan Cemas dan Bangga saat RI 1 Kunjungi Ukraina-Rusia, Ganjar: Cuma Presiden Jokowi yang Berani

Sementara itu informasi yang beredar diketahui CCTV di rumah Irjen Sambo saat itu dalam kondisi mati.

Sebelumnya diberitakan, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, Brigadir Yosua tewas ditembak karena lebih dulu melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Sambo.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Istri Irjen Sambo pada saat itu disebut berteriak karena menerima perlakuan tak senonoh dari Brigadir Yosua.

Teriakan istri Irjen Sambo kemudian didengar oleh Bharada E yang kemudian menghampiri sumber suara.

Brigadir Yosua panik karena didatangi oleh Bharada E.

Saat ditanya oleh Bharada E, Brigadir Yousa justru menembak Bharada E yang berada di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Baca juga: Fakta Bharada E Baku Tembak dengan Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri, Kronologi hingga Motif

Sebagai informasi, Bharada E adalah Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sementara itu Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri Kadiv Propam.

Diketahui padaa saat kejadian Irjen Sambo sedang tidak berada di rumah karena tengah melakukan tes PCR Covid-19.

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkap Ramadhan.

"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelpon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu. Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Brigadir JPolisiIrjen Ferdy SamboJakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved