Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Klaim Iran akan Kirim Drone ke Rusia, AS Sebut Ada Pelatihan Khusus untuk Serang Ukraina

Pejabat tinggi Amerika Serikat menyatakan bahwa Iran akan mengirim ratusan drone untuk Rusia.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
IA Russian Arms
Ilsutrasi drone/UAV Forpost. Terbaru, AS menyebut bahwa Iran akan mengirim ratusan drone tempur ke Rusia, Selasa (12/7/2022). 

Terakhir total bantuan senjata senilai Rp 11 miliar telah diberikan oleh AS kepada Ukraina.

Kini AS kembali mengirimkan bantuan senjata yang memiliki julukan drone hantu.

Ilustrasi bantuan senjata dari AS ke Ukraina meliputi drone switchblades kamikaze, javelin, helikopter Mi-17, dan howtizer.
Ilustrasi bantuan senjata dari AS ke Ukraina meliputi drone switchblades kamikaze, javelin, helikopter Mi-17, dan howtizer. (Kolase Aerovironment, AFP/ALAIN JOCARD, AFP/Kim Hong-ji, AFP/DELIL SOULEIMAN)

Baca juga: Beri Peringatan Rusia, Ukraina Sambut Kedatangan Senjata Canggih HIMARS dari Amerika

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, drone ini adalah sebuah senjata yang tengah dikembangkan oleh angkatan udara AS.

Total ada 120 drone hantu yang dikirimkan oleh AS kepada Ukraina.

Pentagon alias Kementerian Pertahanan AS mengatakan, mengonfirmasi telah mengirim ratusan drone tersebut untuk Ukraina.

Nama resmi drone ini diketahui bernama drone hantu Phoenix.

Juru bicara Pentagon John Kirby enggan menjelaskan apa saja kemampuan yang dimiliki oleh drone ini.

Sangat sedikit informasi yang diketahui tentang drone ini, baik soal kapabilitas, jarak terbang, dan kemampuan lainnya.

Satu-satunya informasi yang diketahui adalah drone ini disebut sebagai drone hantu sebab akan hancur setelah satu kali pakai.

Seiring berjalannya waktu Amerika Serikat (AS) semakin terlibat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Dari yang awalnya hanya memberikan sanksi ekonomi, kini AS menyatakan akan melatih para tentara Ukraina untuk menggunakan senjata yang telah dikirimkan oleh negeri Paman Sam tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari RT.com, namun Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon menyatakan tidak akan terjun langsung ke Ukraina untuk memberikan pelatihan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Pentagon pada Senin (18/4/2022).

Pentagon menyatakan, pelatihan akan dilakukan di negara dunia ketiga, namun tak disebutkan di negara mana pelatihan akan dilakukan.

Nantinya, tentara Ukraina yang mendapat pelatihan dapat mengajari rekan-rekan mereka setelah kembali pulang ke Ukraina.

Halaman
123
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyAmerika SerikatIran
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved