Konflik Rusia Vs Ukraina
Hendak Lakukan Serangan Balasan, Ukraina Minta Warga di Wilayah Pendudukan Rusia Melarikan Diri
Wakil Perdana Menteri Ukraina imbau penduduk yang berada di wilayah pendudukan Rusia untuk mengungsi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Situs berita Most yang berbasis di Kherson juga melaporkan serangan terhadap unit militer, mengutip saksi mata.
"Beberapa ledakan mengguncang kota Kherson yang diduduki sementara hari ini. Itu menurut penduduk setempat," bunyi laporan tersebut.
Ledakan terdengar di Kherson pada awal 9 Juli, dan laporan kebakaran di gudang amunisi musuh telah dikonfirmasi.
Baca juga: Masuki Wilayah Kekuasaan Musuh, Warga Ukraina Gunakan Identitas Fiktif hingga Simpan Lagu-lagu Rusia
Warga Kherson Mengadakan Perlawanan
Rubel Rusia akan digunakan di Kherson mulai Minggu, menurut pasukan dukungan Rusia yang telah menguasai kota di Ukraina selatan itu.
Meski begitu, rupanya keputusan sepihak ini banyak ditentang oleh otoritas setempat dan masyarakat.
Bahkan, warga Ukraina nekat melakukan perlawanan kecil-kecilan dengan menukar kembali rubel yang diperoleh.

Baca juga: Viral Detik-detik Warga Kherson Tantang dan Rebut Kembali Bendera Ukraina dari Tentara Rusia
Walikota Kherson, Ihor Kolykhaiev, yang kini telah digulingkan oleh otoritas Rusia, mengatakan bahwa dia tidak percaya ini akan mungkin dilakukan.
Sementara, satu-satunya sistem perbankan yang berfungsi di wilayah tersebut adalah milik Ukraina, bukan Rusia.
Dia skeptis apakah Rusia dapat berhasil memperkenalkan rubel.
"Saya tidak memiliki konfirmasi bahwa itu telah diperkenalkan," kata Kolykhaiev dilansir TribunWow.com dari BBC, Minggu (1/5/2022).
"Kapan itu bisa muncul? Kapan perbendaharaan dan sistem perbankan Ukraina akan berhenti bekerja? Apa pun bisa terjadi di bawah pendudukan, saya tidak bisa masuk ke kepala Rusia untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan. Jika mereka mencoba memperkenalkan zona rubel di sini, kita akan jatuh kembali ke tahun 1992 ketika Ukraina memperoleh kemerdekaannya."
Menurut kantor berita negara Rusia Ria, awal pekan ini, pasukan Rusia menunjuk pemerintahan baru di Kherson karena Kolykhaiev tidak bekerja sama dengan pasukan.
Meskipun telah diduduki selama 60 hari, banyak penduduk mencoba mencari cara kecil untuk menentang pasukan Rusia.
Seperti menukarkan rubel yang mereka terima kembali ke mata uang Ukraina, hryvnia.