Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Rayakan Kemenangan dari Luar Angkasa, Kosmonot Putin Kibarkan Bendera Luhanks yang Dikuasai

Kosmonot Rusia mengucapkan selamat atas keberhasilan pasukannya menguasai wilayah Luhanks, Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Telegram roscosmos_gk
(Dari kiri ke kanan) Sergei Korsakov, Oleg Artemyev dan Denis Matveev berpose di ISS dengan bendera Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan, Senin (4/7/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Kosmonot Rusia di luar angkasa mengibarkan bendera yang melambangkan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Dilansir TribunWow.com, mereka mengucapkan selamat kepada pasukan Moskow yang berhasil merebut wilayah Luhansk.

Mereka diketahui tengah berada di International Space Station (ISS) atau stasiun angkasa luar internasional.

Baca juga: Deklarasikan Kemenangan, Rusia Dilaporkan Sudah Menguasai Seluruh Wilayah Luhanks Ukraina

Seperti dilaporkan The Moscow Times, Senin (4/7/2022) foto tersebut dibagikan badan antariksa Rusia Roscosmos.

Foto tersebut memperlihatkan tiga kosmonot Rusia, Oleg Artemyev, Denis Matveyev dan Sergei Korsakov.

Mereka memegang bendera Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan diri separatis di luar angkasa.

"Kami merayakan di bumi dan di luar angkasa," kata badan antariksa itu di Telegram.

Sebagai informasi, Rusia pada hari Minggu (2/7/2022) menyatakan bahwa mereka telah menguasai seluruh wilayah Luhansk di Ukraina timur setelah merebut kota kunci Lysychansk.

Karenanya, Roscosmos mengatakan bahwa para kosmonot itu bergabung untuk memberi selamat kepada kepala negara separatis Luhanks, Leonid Pasechnik.

"Ini adalah hari yang telah lama ditunggu-tunggu oleh warga daerah pendudukan di wilayah Luhansk selama delapan tahun," imbuh Roscosmos.

Pasukan militer Rusia mengklaim telah berhasil menguasai wilayah Lysychansk, Ukraina, per Minggu (3/7/2022).
Pasukan militer Rusia mengklaim telah berhasil menguasai wilayah Lysychansk, Ukraina, per Minggu (3/7/2022). (youtube sky news)

Baca juga: Zelensky Janji Rebut Kembali Lysychansk yang Dikuasai Rusia, Yakin Ukraina akan Berhasil karena Ini

Adapun para kosmonot itu dilaporkan berada di ISS, yang merupakan sebuah kolaborasi antara AS, Kanada, Jepang, Badan Antariksa Eropa, dan Rusia.

Staisun angkasa luar itu dibagi menjadi dua bagian: Segmen Orbital AS dan Segmen Orbital Rusia.

Kembali pada bulan Maret, Artemyev, Matveyev dan Korsakov adalah anggota awak Rusia pertama yang bergabung dengan ISS sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Mereka muncul dari kapsul Soyuz dengan seragam kuning, yang dilihat oleh beberapa orang sebagai pesan solidaritas dengan Ukraina.

Tetapi ketika ditanya tentang pentingnya pakaian antariksa, Artemyev menjelaskan bahwa setiap kru dapat memilih pakaian terbangnya sendiri untuk membedakan dirinya dari yang lain.

"Sekarang giliran kami untuk memilih warna. Tapi ternyata bahan kuning yang kami kumpulkan banyak, jadi terpaksa kami pakai. Makanya kami harus pakai warna kuning," terang Artemyev.

Sebagai informasi, Badan antariksa Rusia telah terkena sanksi Barat sejak Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari.

Chechnya Bongkar Strategi untuk Rebut Lysychansk

Di sisi lain, sebelumnya, seorang komandan Chechnya membeberkan strategi pasukannya yang berhasil membuatnya menduduki kota Lysychansk, Provinsi Luhanks, Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, tentara yang mengabdi pada Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov itu juga melukiskan kondisi di lapangan.

Seperti dilaporkan media Rusia RIA Novosti, Minggu (3/6/2022), pasukan tersebut dikatakan berperang dengan mempertimbangkan kondisi warga sipil Ukraina.

Baca juga: Pada Media Rusia, Warga Asal Lysychanks Sebut Pasukan Ukraina Menyerang Kotanya Sendiri

Komandan resimen Akhmat, Zamid Chalaev mengungkapkan taktik unit Rusia dan Luhansk, yang memungkinkan untuk dengan cepat merebut Lysychansk.

Ia mengaku telah mengirim pasukan ke garis depan sebagai umpan.

Sejumlah pasukan tersebut akan membuat pasukan Ukraina mengejarnya, sebelum kemudian diserang oleh pasukan yang sudah bersiaga di belakang.

Menurut Chalaev, aksi tersbeut berhasil memancing tentara Ukrain agar menjauh dari daerah pemukiman.

Baru kemudian mereka dilumpuhkan sedikit demi sedikit sehingga berhasil dikalahkan seluruhnya.

"Kami memperluas bagian depan, kami pergi ke Lysychansk, tetapi kami memiliki bagian depan hingga 50 kilometer untuk 'digunakan'," tutur Chalaev.

"Kami tahu bahwa di Lysychansk mereka memiliki banyak kekuatan dan sarana pada waktu itu dan banyak warga sipil."

"Agar warga sipil tidak menderita, kami (menunggu) di ladang, di desa-desa kecil. Mereka (tentara Ukraina) dipaksa untuk datang kepada kami, dan kami secara perlahan, selama satu setengah bulan, menghabisi mereka semua," katanya dalam wawancara dengan koresponden RIA Novosti.

Menurut dia, beberapa posisi sengaja diberikan untuk tambahan memancing Angkatan Bersenjata Ukraina dari daerah padat penduduk.

Sepasukan tentara Chechnya dikirim ke medan perang Ukraina untuk membela Rusia, diunggah Kamis (12/4/2022).
Sepasukan tentara Chechnya dikirim ke medan perang Ukraina untuk membela Rusia, diunggah Kamis (12/4/2022). (Capture Telegram Kadyrov_95)

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Minggu mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menguasai seluruh provinsi Luhanks.

Setelah menguasai Severodonetsk, pasukannya membentuk kontrol penuh atas Lysychansk, kota terakhir di republik di mana terdapat pasukan Ukraina.

Akhirnya, Rusia berhasil menguasai kota tersebut dan sejumlah pemukiman terdekat, Belogorovka, Novodruzhesk, Maloryazantsevo dan Belaya Gora.

Adapun total luas wilayah yang dibebaskan selama sehari terakhir berjumlah 182 kilometer persegi.

"Sebagai hasil dari operasi militer yang sukses, angkatan bersenjata Federasi Rusia, bersama dengan unit-unit Milisi Rakyat Republik Rakyat Luhansk, telah membentuk kendali penuh atas kota Lysychansk," kata Shoigu dilansir Al Jazeera, Minggu (3/7/2022).

Kabar didudukinya Lysynchanks sebagai kota terakhir yang dikuasai Ukraina juga dikonfirmasi reporter independen dari Al Jazeera, Alan Fisher.

Melaporkan dari Kyiv, ia mengatakan bahwa dikuasainya kota Lysychansk telah diakui pemerintah Ukraina.

"Tambahkan itu ke keuntungan yang telah dibuat Rusia di Donetsk, itu berarti seluruh wilayah Donbas akan berada di bawah kendali Rusia," kata Alan Fisher.

"(Wilayah) itu penting secara strategis karena di situlah Rusia mengalihkan perhatian militer mereka setelah mereka gagal pindah ke Kyiv pada hari-hari awal perang ketika mereka dipukul mundur dari ibu kota."(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir PutinLuhansk
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved