Konflik Rusia Vs Ukraina
Media Asing Sebut Pakar Bingung Apa yang Diraih Jokowi seusai Kunjungi Rusia dan Ukraina
Menurut media asing Aljazeera, sejumlah ahli bingung apa sebenarnya yang berhasil diraih oleh Presiden RI Joko Widodo seusai kunjungi Rusia-Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Baru beberapa hari yang lalu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selesai menjalankan misi mendamaikan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Secara berturut-turut, Jokowi pertama mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky lalu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip TribunWow.com, Jokowi bahkan menyampaikan lewat akun media sosial miliknya bahwa Putin telah menjamin kelancaran suplai pangan hingga pupuk baik dari Rusia maupun Ukraina.
Baca juga: Pengamat Sebut Tawaran Proyek Nuklir Putin Layak Diterima Jokowi: Saatnya Serius Kembangkan PLTN
Namun media asing Aljazeera justru menyoroti bagaimana sejumlah pakar di Indonesia merasa bingung apa yang sebenarnya telah diraih oleh Jokowi dalam kunjungan ke Rusia dan Ukraina.
Aljazeera mengutip tanggapan dari dosen jurusan hubungan internasional di Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputra.
Radityo menyebut tidak jelas apa sebenarnya tanggapan Putin terhadap permintaan Jokowi terkait konflik di Ukraina.
"Putin tidak membuat janji apapun tentang ekspor pupuk, jadi kelihatannya kunjungan (Jokowi) tidak berhasil," jelas Radityo.
Radityo menyoroti belum ada komitmen yang dibuat oleh Rusia soal pangan dan pupuk.
Menurut Radityo, kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia berhasil membangun imej baik untuk Jokowi.
"Khususnya jika kita melihat liputan media domestik, tetapi seharusnya tidak hanya tentang itu," kata Radityo mengungkit bagaimana Ibu negara Iriana Jokowi yang sempat terfoto mengunjungi pasien korban konflik di Ukraina.
Baca juga: Terkenal Kontroversial Pernah Maki Kanselir hingga Intelektual, Ini Nasib Dubes Ukraina di Jerman
Di sisi lain, berhasil atau tidaknya kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina akan terlihat nanti di konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 pada bulan November 2022 mendatang.
Analisis ini disampaikan oleh Dandy Rafitrandi, seorang peneliti ekonomi di pusat studi internasoinal dan strategis di Jakarta.
Dandy menjelaskan bahwa konflik Rusia-Ukraina memiliki dampak buruk terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia.
"Indonesia sebagai tuan rumah G20 perlu untuk memahami krisis yang disebabkan oleh perang ini memiliki dampak paling besar terhadap negara dengan pendapatan menengah ke bawah dan negara yang masih berketergantungan kepada impor pangan dan energi," ujar Dandy.
"Negara-negara tersebut belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19."

Baca juga: 5 Fakta Sanksi Ekonomi ke Rusia, Diakui Musuh Bisa Bertahan hingga Peringatan Putin ke AS dkk
Dandy menjelaskan, Indonesia dapat memanfaatkan G20 sebagai platform untuk menjembatani Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Zamroni Salim selaku kepala pusat riset untuk makro ekonomi dan finansial di Jakarta (BRIN) menjelaskan bahwa kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina harus dilihat dari sudut pandang yang realistis.
"Kunjungan oleh Presiden Indonesia tidak semata-mata akan menyetop perang tetapi setidaknya mungkin mencegah perang yang lebih agresif," ujar Zamroni.
"Saat konflik tidak meningkat dan jumlah pihak yang berseteru tidak bertambah, dampaknya terhadap ekonomi, khususnya dalam sektor harga, suplai pangan dan energi di pasar dunia dapat ditekan."
"Jadi misi damai yang dilakukan oleh Jokowi mungkin secara tidak langsung membawa keuntungan bagi ekonomi global," kata Zamroni.
Isi Pesan Zelensky yang Dititipkan ke Jokowi
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan telah menyampaikan pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dari Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.
Dilansir TribunWow.com, terkait isi pesan tersebut, belum ada pernyataan resmi dari Putin maupun Jokowi.
Namun, juru bicara kepresidenan Dmytri Peskov memberikan keterangan singkat mengenai pesan Zelensky tersebut.
Baca juga: Seusai Temui Jokowi, Putin Tertarik Kembangkan Nuklir Indonesia dan Bantu Buat Jalur Kereta Api IKN
Diketahui, Jokowi dan Putin bertemu dengan Putin pada Kamis (30/6/2022) pada sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Sehari sebelumnya, Jokowi mengunjungi Kiyv, untuk bertemu dengan Zelensky.
Pada pertemuan tersebut, Presiden RI menawarkan diri untuk menjadi pembawa pesan untuk dua negara yang sedang berkonflik.
Setelah kemudian berdialog dengan Putin di Kremlin, Jokowi menyatakan telah berhasil menyampaikan pesan Zelensky tersebut.
"Saya menyampaikan pesan dari Presiden Zelensky kepada Presiden Putin dan menyatakan kesiapan saya untuk menjalin komunikasi antara kedua pemimpin tersebut,” kata Jokowi seperti dikutip RIA Novosti.
Belum jelas apakah isi maupun bentuk pesan yang disampaikan antar kepala negara tersebut.
Ketika ditanya, Peskov memberi penjelasan tentang pesan yang diserahkan kepada Putin oleh Jokowi setelah mengunjungi Ukraina itu.
Juru bicara Putin tersebut mengatakan bahwa pesan yang dikirim bukanlah dalam bentuk dokumen tertulis.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa titipan Zelensky tersebut disampaikan melalui dialog.
Akan tetapi, pesan tersebut tampaknya bersifat rahasia karena Peskov juga enggan memberi rincian.
"Saya hanya dapat mengatakan sebagai berikut, kita tidak berbicara tentang semacam pesan tertulis. Ini satu-satunya hal yang bisa saya katakan tentang topik ini," ujar Peskov, Jumat (1/7/2022).
Di sisi lain, ia sebelumnya mengatakan bahwa kedatangan Jokowi merupakan momen yang penting.
"Beliau (menerima) penjelasan lengkap tentang urusan Ukraina dari presiden kami," tambahnya.
(TribunWow.com/Anung/Via)