Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bagaimana Rasanya Tinggal di Wilayah yang Diduduki Rusia? Berikut Kesaksian Para Warga Ukraina

Sejumlah warga Ukraina membagikan kisahnya selama tinggal di wilayah yang kini telah dikuasai Rusia.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AFP
Seorang pria berjalan melalui halaman sebuah rumah yang rusak setelah penembakan di mana dua orang tewas di Lysychansk, Ukraina Timur. Terbaru, para warga Ukraina menuturkan rasanya tinggal di wilayah yang sudah dikuasai Rusia, Senin (4/7/2022). 

Mereka mengatakan Moskow menunjuk pejabat baru dari kalangan pemberontak Ukraina atau separatis pro-Moskow.

Puluhan ribu orang dideportasi ke Rusia, dan mereka yang tersisa menjadi sasaran penghinaan, penyiksaan, perampokan atau pembunuhan sewenang-wenang di luar proses hukum.

Dan hanya di daerah-daerah yang Moskow rencanakan untuk memerintah secara langsung, pasukan pendudukan dan pejabat diperintahkan untuk memperlakukan penduduk setempat setidaknya dengan sedikit rasa hormat.

"Mereka tidak memperlakukan kami seperti manusia. Mereka bilang mereka datang untuk membebaskan kita, dari apa? Dari rumah kami? Dari kehidupan kami?" beber Taras memberi tahu Al Jazeera melalui aplikasi perpesanan.

'Pembebasan' adalah kata kunci yang digunakan Kremlin ketika menggambarkan apa yang disebutnya 'operasi khusus di Ukraina'.

Propaganda Rusia mengatakan Ukraina harus 'dibebaskan' dari rezim 'neo-Nazi', dan wilayah Ukraina timur dan selatan di mana mayoritas penduduknya berbicara bahasa Rusia membutuhkan 'pembebasan' dari 'nasionalis Ukraina'.

Namun pada kenyataanya, banyak warga sipil dilaporkan disiksa, diperkosa dan ditembak mati di bagian belakang kepala mereka.

Beberapa dibunuh hanya untuk bersenang-senang, kata seorang penyintas yang dipukuli dan disiram dengan bahan bakar solar pada akhir Maret.

"Mereka berkata: 'Mari kita bakar dia dan kirim [dia] kembali ke rakyatnya'," ungkap Viktor seorang penduduk Bucha, kepada Al Jazeera pada awal April.

Dia selamat hanya karena penembakan dari pihak Ukraina memaksa penyiksanya ke tempat perlindungan bom sementara dia berhasil melarikan diri.

Alasan lain mengapa kekejaman begitu meluas dan sewenang-wenang adalah karena narasi di jaringan televisi yang dikendalikan Kremlin yang selama bertahun-tahun menggambarkan orang Ukraina sebagai "neo-Nazi" yang menyetujui dugaan "genosida" penduduk Donbas yang berbahasa Rusia.

Hal ini menimbulkan kebencian di kalangan tentara Rusia terhadap para penduduk atau pasukan Ukraina.

Sementara itu, korban selamat lainnya menggambarkan ekspresi wajah tiga tentara Rusia yang menyerbu rumahnya di desa Myrotske 40 kilometer (25 mil) barat laut Kyiv.

"Mereka tampak penuh kebencian terhadap Ukraina sejak mereka lahir," kata psikolog anak Rivil Kofman kepada Al Jazeera pada pertengahan Maret.

Kofman dan putranya, David, berhasil meninggalkan desa setelah bersembunyi selama berhari-hari di ruang bawah tanah yang sedingin es.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir PutinLuhanskLysychansk
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved