Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Umumkan Serangan Dahsyat Rusia, Bocah 10 Tahun Jadi Korban hingga Lysychanks Dikuasai

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membeberkan penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan Rusia, Minggu (3/7/2022).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Al Jazeera English
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbincang secara eksklusif dengan kantor berita Al Jazeera mengenai perkembangan perang Ukraina, Senin (11/4/2022). Terbaru, Zelensky beberkan penyerangan besar-besaran di sejumlah wilayah oleh pasukan Rusia, Minggu (3/7/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymr Zelensky membeberkan serangan dahsyat yang dilakukan Rusia ke sejumlah wilayahnya, pada Minggu (3/7/2022).

Dilansir TribunWow.com, pengerahan kekuatan militer Moskow itu akhirnya membuat kota terakhir di Provinsi Luhansk berakhir dikuasai.

Namun, Zelensky menekankan bahwa peperangan masih terus berlangsung di pinggiran kota Lysychanks tersebut.

Baca juga: Citra Satelit NASA Perlihatkan Beda Kondisi Ukraina Sebelum dan Sesudah Diserang Rusia

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (4/7/2022), Zelensky mengatakan tentara Rusia menembaki kota-kota timur Sloviansk dan Kramatorsk pada hari Minggu, serta kota Kharkiv.

Dicatat bahwa Rusia menggunakan beberapa sistem peluncuran roket serta roket Smerch Soviet.

Zelensky menambahkan bahwa Rusia memiliki cukup senjata untuk menghancurkan setiap kota di Ukraina.

Adapun akibat penyerangan tersebut, enam warga sipil di Sloviansk meninggal dunia, termasuk seorang anak berusia 10 tahun.

"Di Sloviansk saja, enam orang ada dalam daftar korban tewas, dan sekitar 20 orang terluka. Seorang gadis meninggal, namanya Yeva. Dia akan berusia 10 tahun pada Agustus tahun ini," kata Zelensky dalam pidato malamnya.

"Rusia memiliki cukup sistem Smerch, Uragan, dan Grad untuk menghancurkan kota demi kota di Ukraina. Mereka sekarang telah mengumpulkan daya tembak terbesar mereka di Donbas," tambahnya.

Sementara itu, Ukraina telah menarik pasukannya dari Lysychansk dan kementerian pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah merebut seluruh wilayah Luhansk.

Akan tetapi, Zelensky menerangkan bahwa pasukan Kyiv masih memerangi tentara Rusia di pinggiran kota Lysychansk.

"Dalam situasi yang sangat sulit dan berbahaya," imbuh Zelensky.

Seorang pria berjalan melalui halaman sebuah rumah yang rusak setelah penembakan di mana dua orang tewas di Lysychansk, Ukraina Timur.
Seorang pria berjalan melalui halaman sebuah rumah yang rusak setelah penembakan di mana dua orang tewas di Lysychansk, Ukraina Timur. (AFP)

Baca juga: Belarus Sebut Ada Pihak yang Kendalikan Ukraina dan Berusaha Melibatkannya dalam Perang dengan Rusia

Zelensky mengatakan pada konferensi pers di Kyiv, bahwa kota tersebut belum bisa dikatakan milik Rusia.

Dia mencatat bahwa wilayah yang dikuasai dapat bergerak cepat dari satu sisi ke sisi lain.

"Kami tidak bisa memberi anda keputusan akhir. Lysychansk masih diperjuangkan," tegas Zelensky.

Ia mengakui pasukan Rusia mempertahankan keunggulan di daerah itu, dan menyebutnya sebagai 'titik lemah' militer Ukraina.

Pendudukan Lysychansk akan memberi Rusia lebih banyak wilayah untuk mengintensifkan serangan di wilayah tetangga Donetsk.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia diperkirakan menguasai sekitar setengah dari Donetsk, tetapi tidak jelas di mana posisinya sekarang.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Rusia Akui Kehabisan Senjata dalam Perang Lawan Ukraina, akan Lakukan Ini

Rusia Deklarasikan Kemenangan di Luhanks

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa pasukan Moskow telah merebut kota Lysychansk di Ukraina, Minggu (3/7/2022).

Dilansir TribunWow.com hal ini diartikan bahwa Rusia sudah menguasai seluruh wilayah Luhansk.

Diketahui, daerah tersebut telah menjadi sasaran pertempuran sengit dalam beberapa pekan terakhir.

Belum lama, Shoigu telah melapor perkembangan perang pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ia mendeklarasikan kemenangan pasukan Rusia atas pendudukan di wilayah Luhanks.

"Sebagai hasil dari operasi militer yang sukses, angkatan bersenjata Federasi Rusia, bersama dengan unit-unit Milisi Rakyat Republik Rakyat Luhansk, telah membentuk kendali penuh atas kota Lysychansk," kata Shoigu dilansir Al Jazeera, Minggu (3/7/2022).

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di Kremlin, Moskow, 29 Desember 2016. Terbaru, Shoigu mengumumkan Rusia sudah kuasai Luhanks, Minggu (3/7/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di Kremlin, Moskow, 29 Desember 2016. Terbaru, Shoigu mengumumkan Rusia sudah kuasai Luhanks, Minggu (3/7/2022). (AFP PHOTO/Sputnik/Michael Klimentyev)

Kabar ini kembali dibagikan kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan resmi.

"Sergei Shoigu telah memberi tahu panglima angkatan bersenjata Rusia, Vladimir Putin, tentang pembebasan Republik Rakyat Luhansk," kata kementerian pertahanan dilansir TASS.

Dikatakan bahwa pasukan Rusia dan sekutu separatis mereka telah mengambil kendali penuh atas Lysychansk dan kota-kota terdekat lainnya, terutama Belogorovka, Novodruzhesk, Maloryazantseve dan Bila Hora.

Informasi itu tidak segera dapat dikonfirmasi dari sumber independen, meskipun rekaman video baru-baru ini yang tampaknya dari Lysychansk, menunjukkan pasukan Rusia di pusat kota.

Beberapa menit sebelum pengumuman, juru bicara kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pertempuran sedang berlangsung di Lysychansk dan pasukan Ukraina sepenuhnya dikepung.

Gubernur regional Luhansk, Serhiy Haidai, juga diketahui memberitakan hal serupa terkait perang sengit di kota itu.

"Rusia memperkuat posisi mereka di wilayah Lysychansk. Kota ini terbakar," ujar Haidai melalui akun resmi Telegram, Minggu (3/7/2022).

Kabar didudukinya Lysynchanks sebagai kota terakhir yang dikuasai Ukraina juga dikonfirmasi reporter independen dari Al Jazeera, Alan Fisher.

Melaporkan dari Kyiv, ia mengatakan bahwa dikuasainya kota Lysychansk telah diakui pemerintah Ukraina.

"Tambahkan itu ke keuntungan yang telah dibuat Rusia di Donetsk, itu berarti seluruh wilayah Donbas akan berada di bawah kendali Rusia," kata Alan Fisher.

"(Wilayah) itu penting secara strategis karena di situlah Rusia mengalihkan perhatian militer mereka setelah mereka gagal pindah ke Kyiv pada hari-hari awal perang ketika mereka dipukul mundur dari ibukota." (TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Volodymyr ZelenskyUkrainaRusiaLysychanks
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved