Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Deklarasikan Kemenangan, Rusia Dilaporkan Sudah Menguasai Seluruh Wilayah Luhanks Ukraina

Rusia dilaporkan telah berhasil menguasai seluruh wilayah Luhanks di Ukraina setelah jatuhnya kota Lysychansk, Minggu (3/7/2022).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Newzee
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berpidato di depan masyarakat Rusia dalam perayaan peringatan aneksasi semenanjung Krimea, Jumat (18/3/2022). Terbaru, Rusia mengklaim sudah menguasai seluruh wilayah Luhanks, Rusia, Minggu (3/7/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa pasukan Moskow telah merebut kota Lysychansk di Ukraina, Minggu (3/7/2022).

Dilansir TribunWow.com hal ini diartikan bahwa Rusia sudah menguasai seluruh wilayah Luhansk.

Diketahui, daerah tersebut telah menjadi sasaran pertempuran sengit dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: VIDEO - Rusia Mulai Menyerang Lysychansk, Zelensky Minta Pasokan Senjata dari Negara Barat

Belum lama, Shoigu telah melapor perkembangan perang pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ia mendeklarasikan kemenangan pasukan Rusia atas pendudukan di wilayah Luhanks.

"Sebagai hasil dari operasi militer yang sukses, angkatan bersenjata Federasi Rusia, bersama dengan unit-unit Milisi Rakyat Republik Rakyat Luhansk, telah membentuk kendali penuh atas kota Lysychansk," kata Shoigu dilansir Al Jazeera, Minggu (3/7/2022).

Kabar ini kembali dibagikan kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan resmi.

"Sergei Shoigu telah memberi tahu panglima angkatan bersenjata Rusia, Vladimir Putin, tentang pembebasan Republik Rakyat Luhansk," kata kementerian pertahanan dilansir TASS.

Dikatakan bahwa pasukan Rusia dan sekutu separatis mereka telah mengambil kendali penuh atas Lysychansk dan kota-kota terdekat lainnya, terutama Belogorovka, Novodruzhesk, Maloryazantseve dan Bila Hora.

Informasi itu tidak segera dapat dikonfirmasi dari sumber independen, meskipun rekaman video baru-baru ini yang tampaknya dari Lysychansk, menunjukkan pasukan Rusia di pusat kota.

Beberapa menit sebelum pengumuman, juru bicara kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pertempuran sedang berlangsung di Lysychansk dan pasukan Ukraina sepenuhnya dikepung.

Seorang pria berjalan melalui halaman sebuah rumah yang rusak setelah penembakan di mana dua orang tewas di Lysychansk, Ukraina Timur.
Seorang pria berjalan melalui halaman sebuah rumah yang rusak setelah penembakan di mana dua orang tewas di Lysychansk, Ukraina Timur. (AFP)

Baca juga: Pada Media Rusia, Warga Asal Lysychanks Sebut Pasukan Ukraina Menyerang Kotanya Sendiri

Gubernur regional Luhansk, Serhiy Haidai, juga diketahui memberitakan hal serupa terkait perang sengit di kota itu.

"Rusia memperkuat posisi mereka di wilayah Lysychansk. Kota ini terbakar," ujar Haidai melalui akun resmi Telegram, Minggu (3/7/2022).

Kabar didudukinya Lysynchanks sebagai kota terakhir yang dikuasai Ukraina juga dikonfirmasi reporter independen dari Al Jazeera, Alan Fisher.

Melaporkan dari Kyiv, ia mengatakan bahwa dikuasainya kota Lysychansk telah diakui pemerintah Ukraina.

"Tambahkan itu ke keuntungan yang telah dibuat Rusia di Donetsk, itu berarti seluruh wilayah Donbas akan berada di bawah kendali Rusia," kata Alan Fisher.

"(Wilayah) itu penting secara strategis karena di situlah Rusia mengalihkan perhatian militer mereka setelah mereka gagal pindah ke Kyiv pada hari-hari awal perang ketika mereka dipukul mundur dari ibukota."

Baca juga: Rusia Dituduh Sandera 8 Wali Kota Ukraina, Pasukan Putin Disebut Lakukan Kejahatan Perang

Rusia Serentak Menyerang dari 9 Arah

Sebelumnya, Rusia dikabarkan memulai serangan besar-besaran dari sembilan arah di wilayah Luhanks, Ukraina.

Pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa pertarungan sengit masih berlangsung untuk mempertahankan wilayah.

Sementara itu, kota penting Severodonetsk di Luhansk dilaporkan hampir jatuh ke tangan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir TribunWow.com dari Reuters, Rabu (16/6/2022), tampaknya Rusia menunjukkan perkembangan signifikan dalam invasinya ke Ukraina.

Pasukan Moskow kini berada di atas angin setelah berhasil mengisolasi kota Severodonetsk di Luhanks.

Panglima militer Ukraina, Valeriy Zaluzhny, mengatakan Rusia telah memusatkan pasukan serangan utamanya di utara wilayah Luhansk.

Bahkan, pasukan tersebut kini telah berusaha menyerang secara serentak dari sembilan arah.

"Perjuangan sengit untuk wilayah Luhansk berlanjut," kata Valeriy Zaluzhny dalam sebuah pesan online, Rabu (15/6/2022).

Ia mengatakan bahwa Rusia menggunakan pesawat, granat berpeluncur roket, dan artileri.

Hal ini sejalan dengan penilaian Barat baru-baru ini bahwa Ukraina timur yang kini menjadi target utama Kremlin, dapat segera jatuh ke tangan Rusia jika dinamika saat ini berlanjut.

Saat Barat mempercepat pengiriman senjata, Kyiv telah berjanji untuk terus berperang dengan harapan bahwa pertempuran di timur akan menjauhkan Rusia dari negara lain.

Dilansir TribunWow.com dari BBC, Selasa (14/6/2022), dilaporkan sekitar 70 persen wilayah kota Severodonetsk yang juga terletak di Luhanks telah berada di bawah kendali Rusia.

Pertempuran sengit terjadi selama berminggu-minggu, di mana merebut Severodonetsk telah menjadi tujuan militer utama bagi Rusia.

Dengan mengambil Severodonetsk dan kota terdekatnya Lysychansk, Moskow akan mendapat kendali atas seluruh wilayah Luhansk, yang sebagian besar sudah dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia.

Severodonetsk, kota Ukraina paling timur yang selama berminggu-minggu berada di bawah serangan berat Rusia.
Severodonetsk, kota Ukraina paling timur yang selama berminggu-minggu berada di bawah serangan berat Rusia. (AFP)

Melalui pernyataan di Telegram, Gubernur Provinsi Luhanks, Serhiy Haidai menuliskan bahwa ketiga jembatan menuju Severodonetsk telah hancur.

Ia menyebut penduduk yang tersisa di kota itu dipaksa untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat sulit.

Pasalnya, pasukan Rusia diklaim telah menghancurkan infrastruktur gas, air dan listrik kota itu, di samping apa yang dia sebut 'masalah besar' dengan perawatan medis.

"Semua jembatan telah hancur, jadi sayangnya tidak mungkin membawa apa pun ke kota hari ini," kata Haidai dilansir Newsweek, Selasa (14/6/2022).

Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky menggambarkan korban jiwa dalam pertempuran di kota itu sebagai kondisi yang mengerikan.

Ia mengatakan pasukan Ukraina, telah memerangi pasukan Rusia di setiap meter secara harafiah.

"Pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu harus menyerah atau mati," kata Eduard Basurin, seorang perwakilan militer dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri sendiri.

"Divisi Ukraina yang ada (di Severodonetsk) akan ada selamanya."

Seorang pejabat tinggi Rusia mengatakan tujuan Moskow adalah untuk melindungi republik rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri.

"Secara umum, perlindungan republik adalah tujuan utama dari operasi militer khusus," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti. (TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved