Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hampir 1 Bulan Tak Serang Kiev, Rusia Luncurkan 4 Misil ke Ibu Kota Ukraina, Ada TK Kena Serangan

Setelah beberapa minggu tidak ada serangan ke Kiev, pada Minggu (26/6/2022), Rusia meluncurkan sejumlah misil ke Ibu Kota Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube The Telegraph
Serangan terbaru pasukan Rusia ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv/Kiev, Minggu (26/6/2022). 

"Anggota NATO telah menolak aspirasi kami," ujar Zhovkva.

"Kami tidak akan melakukan hal lain dalam masalah ini."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov merasa yakin bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) sedang membangun koalisi yang pada akhirnya bisa berperang dengan Rusia.

Dilansir TribunWow.com dari Newsweek, Jumat (24/5/2022), menilai tindakan tersebut sebagai strategi yang serupa dilakukan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.

Orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin itu juga membahas persetujuan yang diperoleh Ukraina untuk menjadi kandidat anggota UE.

Media pemerintah Rusia melaporkan Lavrov membuat komentar tersebut saat berbicara pada konferensi pers di Baku, Azerbaijan, setelah pertemuan dengan Jeyhun Bayramov, menteri luar negeri Azerbaijan.

Selama konferensi dengan wartawan, Lavrov membahas keputusan Uni Eropa untuk memberikan status pencalonan ke Ukraina dan Moldova pada Kamis (23/6/2022).

Baik Ukraina dan Moldova melamar untuk bergabung dengan organisasi itu segera setelah Rusia memulai serangannya terhadap Ukraina pada akhir Februari.

Langkah UE, yang merupakan langkah pertama dalam proses keanggotaan penuh, dipandang sebagai tanda dukungan bagi Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.

RT, outlet berita negara Rusia, melaporkan bahwa Lavrov juga membandingkan tindakan NATO dan Uni Eropa baru-baru ini dengan strategi yang digunakan oleh Adolf Hitler sebelum diktator Nazi itu menyerang Uni Soviet.

"Hitler mengumpulkan bagian penting, jika bukan sebagian besar, dari negara-negara Eropa di bawah panjinya untuk perang melawan Uni Soviet," kata Lavrov.

"Sekarang, UE bersama dengan NATO membentuk koalisi lain, yang lebih modern, untuk kebuntuan dan, pada akhirnya, perang dengan Federasi Rusia."

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kanan) saat menjalani wawancara eksklusif dengan BBC, Kamis (16/6/2022).
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kanan) saat menjalani wawancara eksklusif dengan BBC, Kamis (16/6/2022). (bbc.com)

Baca juga: VIDEO Rusia Terima Tantangan Perang Hibrida Habis-habisan dari Barat, Lavrov: Semua Berdampak

Hari itu menandai kedua kalinya Lavrov menyebut nama Hitler dalam beberapa pekan terakhir.

Pada 1 Mei, ia membandingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang adalah orang Yahudi, dengan pemimpin Nazi.

Komentar tersebut dengan cepat dikutuk oleh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang menuntut permintaan maaf dari Lavrov.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved