Konflik Rusia Vs Ukraina
VIDEO Uni Eropa dan NATO Disebut Mulai Bentuk Koalisi Baru, Kumpulkan Negara untuk Perangi Rusia
Nato membentuk koalisi baru untuk melawan Rusia, dengan membentuk koalisi baru yang menargetkan Rusia.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-122 pada Jumat (25/6) sejak 24 Februari lalu.
Akibat invasi tersebut, membuat hubungan Rusia dengan beberapa negara Eropa memanas.
Bahkan, Uni Eropa disebut tengah membentuk koalisi baru dengan NATO untuk melawan Rusia.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dalam konferensi pers pada Jumat (24/6/2022) setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Jeyhun Bayramov.
Baca juga: VIDEO Langkah NATO Cegah Serangan Vladimir Putin yang Kian Agresif: Dalam Semalam Mentalitas Berubah
Ia mengatakan, tindakan itu pada dasarnya sama dengan pembentukan koalisi baru yang menargetkan Rusia.
"Tindakan yang diambil oleh UE dan NATO pada dasarnya sama dengan pembentukan "koalisi baru" yang menargetkan Rusia," kata Lavrov.
Dikutip dari RussianToday, adapun pembentukan tersebut dibandingkan dengan langkah-langkah yang diambil diktator Nazi Adolf Hitler sebelum menyerang Uni Soviet pada Perang Dunia Kedua.
Untuk itu, saat ini Rusia hanya perlu melihat pergerakan koalisi tersebut dengan hati-hati.
Baca juga: VIDEO Menhan Ukraina Ancam Rusia Bakal Serang Besar-Besaran, Banggakan Senjata Baru dari AS
"Ketika Perang Dunia Kedua dimulai, Hitler mengumpulkan di bawah panjinya sebagian besar, jika bukan sebagian besar, dari negara-negara Eropa untuk perang melawan Uni Soviet," kata Lavrov.
"Sekarang, UE bersama dengan NATO membentuk koalisi lain (lebih modern) sebagai kebuntuan dan pada akhirnya, perang dengan Federasi Rusia. Kami akan melihat semua ini dengan sangat hati-hati," sambungnya.
Terkait Ukraina menjadi kandidat Uni Eropa, Lavrov menyebut Rusia akan mengikuti dengan cermat.
Rusia akan mengamati langkah-langkah yang diambil Uni Eropa selanjutnya.
"Moskow 'tidak memiliki bayangan' tentang prospek 'sentimen Russophobic' di dalam UE yang menghilang dalam waktu dekat," kata Lavrov.
"Rusia akan dengan cermat mengikuti semua "langkah nyata" yang diambil oleh blok itu dan negara-negara kandidatnya," tambahnya.
Baca juga: VIDEO Kondisi Jerman Tanpa Pasokan Gas Rusia, Diprediksi Hanya Bisa Bertahan Selama 2,5 Bulan
Pernyataan Lavrov ini dikeluarkan setelah geram dengan proposal pembentukan koalisi angkatan laut internasional.