Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Uni Eropa Akhirnya Setujui Ukraina dan Moldova Jadi Calon Anggota, Zelensky: Ini adalah Momen Unik

Uni Eropa memutuskan untuk menerima Ukraina dan Moldova sebagai calon anggota terbaru aliansinya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Website European Parliament
Bendera Ukraina dikibarkan di gedung European Parliament (badan legislatif Uni Eropa) di Brussels, Belgia, Senin (28/2/2022). Uni Eropa beri lampu hijau bagi Ukraina dan Moldova untuk bergabung dalam aliansinya, Kamis (23/6/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Negara dan Pemerintahan Uni Eropa mengambil keputusan untuk memberikan status calon anggota Uni Eropa kepada Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, hal ini disambut baik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menandai persetujuan tersebut sebagai hari bersejarah.

Tak hanya Ukraina, pihak Uni Eropa juga memberikan lampu hijau bagi Moldova untuk bergabung dengan aliansinya.

Baca juga: Miliarder Rusia Sebut Putin akan Serang Negara NATO, Beri Peringatan Berikut soal Ukraina

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengumumkan keputusan itu di halaman Twitter-nya.

"Persetujuan. EUCO baru saja memutuskan status kandidat UE untuk Ukraina dan Moldova. Sebuah momen bersejarah. Hari ini menandai langkah penting di jalan anda menuju UE," tulis Michel dilansir Ukrinform, Jumat (24/6/2022).

Ia mengucapkan selamat kepada Zelensky dan Presiden Republik Moldova Maia Sandu.

Kepala Delegasi UE untuk Ukraina Matti Maasikas mengucapkan selamat kepada Ukraina karena menerima status kandidat UE.

"Saya sangat senang tentang ini. Ini adalah pengakuan bahwa Ukraina termasuk keluarga Eropa. Ini adalah pengakuan atas semua pengorbanan yang telah dilakukan Ukraina sejak Maidan dan sekarang, sekarat di medan perang, melawan agresi Federasi Rusia yang tidak dapat dibenarkan dan tidak beralasan," tulis Maasikas di Twitter.

"Sekarang jalur Eropa anda jelas. Pekerjaan akan dimulai besok, dengan semua reformasi UE, tetapi hari ini kami merayakannya. Kemuliaan bagi Ukraina!," imbuhnya.

Persetujuan itu disambut baik oleh Zelensky yang memuji keputusan Dewan Eropa yang memberikan status calon anggota Uni Eropa kepada Ukraina.

"Dengan tulus memuji keputusan para pemimpin UE di EUCO untuk memberikan status kandidat kepada Ukraina. Ini adalah momen unik dan bersejarah dalam hubungan Ukraina-Uni Eropa. Terima kasih kepada Charles Michel, Ursula von der Leyen dan para pemimpin UE atas dukungannya. Masa depan Ukraina ada di dalam UE," tulis Zelensky melalui akun Twitter resminya @ZelenskyyUa, Jumat (24/6/2022).

Unggahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi pengumuman Uni Eropa yang memutuskan menerima negaranya sebagai kandidat anggota, Jumat (24/6/2022).
Unggahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi pengumuman Uni Eropa yang memutuskan menerima negaranya sebagai kandidat anggota, Jumat (24/6/2022). (Twitter @ZelenskyyUa)

Baca juga: Miliarder Rusia Sebut Putin akan Serang Negara NATO, Beri Peringatan Berikut soal Ukraina

Seperti diberitakan sebelumnya, Zelensky menandatangani aplikasi untuk keanggotaan Ukraina di Uni Eropa pada 28 Februari.

Pada awal April, selama kunjungan ke Kyiv, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberikan kuesioner kepada pihak Ukraina untuk memperoleh status kandidat Uni Eropa.

Selanjutnya, pihak berwenang Ukraina melengkapi dan menyerahkan kedua bagian kuesioner ke UE.

Pada tanggal 17 Juni, Komisi Eropa menerbitkan kesimpulan tentang aplikasi untuk keanggotaan UE yang diajukan oleh Ukraina, Moldova, dan Georgia dan merekomendasikan pemberian status kandidat kepada Ukraina dan Moldova dan perspektif Eropa kepada Georgia.

Uni Eropa Diprediksi akan Runtuh

Mantan Perdana Menteri Ukraina Mykola Azarov memprediksi keruntuhan organisasi internasional Uni Eropa (UE).

Ia menyinggung penyebab kehancuran tersebut adalah karena kebijakan penyelarasan.

Dilansir TribunWow.com dari RIA Novosti, Rabu (22/6/2022), disebutkan bahwa kebijakan tersebut dinilai kurang adil dan menguntungkan.

Baca juga: Murka Aset Rusia yang Dibekukan akan Diberikan ke Ukraina, Menlu Putin Kecam Pejabat Uni Eropa

Menurut Azarov, prinsip 'leveling' di Uni Eropa dapat membuat negara-negara maju berpikir untuk meninggalkannya.

Pasalnya, negara-negara tersebut harus membayar potongan ke negara lain, yang tidak selalu dianggap positif.

"Negara-negara kaya Uni Eropa memotong dana tertentu dari anggaran mereka untuk subsidi pemerataan," terang Azarov.

"Artinya, hampir semua warga Jerman, Prancis, Belanda, dan negara-negara lain, karena mereka pernah bergabung dengan beberapa negara ke Uni Eropa, membayar jumlah yang signifikan dari pendapatan mereka untuk apa yang disebut subsidi pemerataan."

Menurut dia, dana yang masuk ke negara-negara Uni Eropa yang kurang berkembang, digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan jalan.

Tetapi di beberapa tempat, dana itu menghilang begitu saja ke dalam kantong pejabat yang tak berdasar dan dihabiskan secara tidak efisien.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato di Uni Eropa, 1 Maret 2022. Terbaru, mantan PM Ukraina sebut UE diprediksi akan runtuh, Rabu (22/6/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato di Uni Eropa, 1 Maret 2022. Terbaru, mantan PM Ukraina sebut UE diprediksi akan runtuh, Rabu (22/6/2022). (youtube the Guardian)

Baca juga: Biden Sebut Putin Punya Keyakinan Konflik di Ukraina akan Memecah Uni Eropa dan NATO

Azarov percaya bahwa kebijakan Uni Eropa tidak rasional, karena dana yang secara teoritis dapat diarahkan ke Ukraina, tidak mungkin digunakan secara efektif sesuai dengan tujuan yang dinyatakan.

"Maksud saya tentang subsidi pemerataan.(Kebijakan - red.) ini tidak rasional, dan cepat atau lambat mengarah pada fakta bahwa tidak hanya Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, seperti yang terjadi, tetapi sejumlah negara lain akan berpikir yang seharusnya mereka ada di sana," tutupnya.

Komentar Azarov ini diutarakan ketika Ukraina sedang menunggu keputusan bagi negaranya untuk tergabung dalam UE, sementara masih menghadapi invasi Rusia di wilayah timur negaranya.(TribunWow.com)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Uni EropaUkrainaRusiaMoldovaVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved